antara rekonstruksi CT Number dalam gambar dengan koefisien atenuasi yang sesungguhnya dari obyek yang diperiksa Seeram,2001.
2.9 CT Number
Untuk memperjelas suatu struktur yang satu dengan struktur yang lainnya yang mempunyai nilai perbedaan koefisien atenuasi kurang dari 10 maka dapat
digunakan window width untuk memperoleh rentang yang lebih luas. CT number CTN dan merupakan salah satu parameter dalam penilaian kualitas gambar CT
Scan. Semakin rendah index image noise, maka kualitas gambar yang dihasilkan pada CT Scan akan semakin baik. Semakin tinggi index image noise maka dapat
dikatakan bahwa kualitas gambar CT Scan akan semakin menurun, nilai noise yang terlalu besar akan menimbulkan artefak yang dapat mengganggu resolusi
kontras dari gambaran CT Scan yang akhirnya akan mempengaruhi hasil diagnosis. Noise pada gambaran CT Scan bisa diketahui dengan uji cross field
uniformity CT number. Uniformity CT number dapat diartikan sebagai nilai keseragaman CT number air pada sebuah image noise. Pengukuran noise
dilakukan dengan melakukan scanning pada pantom air berdiameter 20 cm, kemudian dilakukan ROI pada daerah tepi dan pusat. Hasil mean CT number yang
diharapkan pada tiap ROI uniformseragam . Menurut American College of Radiology kriteria penerimaan mean CT number water air masih terjaga jika
nilai tersebut masih dalam standar dengan nilai dibawah 0±5 HU. Di atas rentang
tersebut dapat menimbulkan noise dan artefak.
CT Number Pada CT Scanner mempunyai koefisien atenuasi linear yang mutlak dari suatu jaringan yang diamati, yaitu berupa CT Number. Tulang
memiliki nilai besaran CT Number yang tertinggi yaitu sebesar 1000 HU Hounsfield Unit Udara mempunyai nilai CT Number yang terendah yaitu -1000
HU Hounsfield Unit Sebagai standar digunakan air yang memiliki CT Number 0 HU Hounsfield Unit.
Citra yang dihasilkan oleh CT scan secara matematis dapat dipandang sebagai peta distribusi spasial parameter fisis fx,y dalam bidang dua dimensi
tampang lintang obyek, tegak lurus sumbu z. Parameter fisis ini, yang besarnya dinyatakan dengan angka-angka, ditampilkan pada perangkat display dalam
representasi warna, biasanya dalam derajat keabuan grayscale sehingga peta ini tampak sebagai gambar hitam putih di layar monitor. Bagian gambar yang
memiliki warna paling gelap atau derajat keabuan paling tinggi merepresentasikan nilai parameter fisis yang kecil, sebaliknya bagian gambar yang paling terang atau
derajat keabuan paling kecil merepresentasikan nilai parameter fisis yang besar. Parameter fisis yang ditampilkan ini bersesuaian dengan besaran fisis yang
disebut koefisien atenuasi linear linear attenuation coefficient dan diberi lambang mu. Besarnya mu ditentukan oleh jenis bahan yang merujuk pada nomor
atom Z dan energi radiasi E. Jumlah intensitas radiasi terusan, selain ditentukan oleh tebal bahan, juga ditentukan oleh harga mu ini.
Tabel Tabel 2.1 Bontrager, 2010. Nilai CT pada jaringan yang berbeda penampakannya pada layar monitor.
Tipe jaringan Nilai CT HU
Penampakan Tulang
Otot Materi putih
Materi abu-abu Darah
CSF Air
Lemak Paru
Udara +1000
+50 +45
+40 +20
+15
-100 -200
-1000 Putih
Abu-abu Abu-abu menyala
Abu-abu Abu-abu
Abu-abu
Abu-abu gelap kehitam Abu-abu gelap kehitam
Hitam
Dasar dari pemberian nilai ini adalah air dengan nilai 0 HU. Untuk tulang mempunyai nilai +1000 HU kadang sampai +3000 HU. Sedangkan untuk kondisi
udara nilai yang dimiliki -1000 HU. Diantara rentang tersebut merupakan jaringan atau substansi lain dengan nilai yang berbeda-beda pula tergantung pada tingkat
perlemahannya. Dengan demikian, penampakan tulang dalam layar monitor menjadi putih dan penampakan udara hitam. Jaringan dan substansi lain akan
dikonversi menjadi warna abu-abu yang bertingkat yang disebut gray scale. Khusus untuk darah yang semula dalam penampakannya berwarna abu-abu dapat
menjadi putih jika diberi media kontras Bontrager, 2010. Secara umum, dapat terlihat perubahan kontras pada citra CT scan dengan
merubah WW. Pada saat WW tinggi wide WW, pada paru-paru, jaringan hati dan tulang pelvis memiliki kesamaan tingkatan keabu-abuan bottom of diagram.
Dengan narrow WW, terdapat ketajaman kontras kehitaman pada daerah paru, putih pada tulang dan jaringan hati menunjukkan keabu-abuan. Sehingga, kontras
citra CT scan dapat diatur dengan medium WW middle of diagram Menurut Berland 1987.
Nilai intensitas setiap jaringan yang diperoleh berbeda karena perbedaan
kerapatan jaringan. Perbedaan kontras antara dua objek dalam deteksi signal
dalam dua kasus akibat perbedaan atenuasi sinar –x yang melalui objek tersebut.
Gambar 2.4 Perbedaan kontras antara dua objek Bryan ,2010 Gambar 4.6 merupakan perbedaan kontras antara dua objek dalam deteksi
signal pada dua kasus akibat perbedaan atenuasi sinar –X yang melalui objek
tersebut, dalam kaitannya dengan WL dan WW yang diatur pada TV monitor, Untuk mediastinum window daerah yang diamati adalah aortha, jantung, trachea,
oeshopagus.
2.10 Interaksi Radiasi dengan Materi