Jenis media kontras : media kontras dengan osmolaritas rendah
Volume media kontras : 80 – 100 ml
Injeksi rata-rata kecepatan : 2 ml detik
Waktu Scan : melakukan scanning pada saat 25 detik setelah pemasukan awal media kontras delay.
B. Teknik Pemeriksaan
Pasien datang ke loket pendaftaran Instalasi Radiologi Rumah sakit Adam Malik Medan dengan membawa surat
permintaan CT Scan Thoraks, kemudian pasien dipersilakan menunggu di ruang tunggu. Selanjutnya Petugas Radiologi
memanggil pasien tersebut dan dipersilakan masuk ke ruang CT Scan untuk dilakukan pemeriksaan CT Scan Thoraks.
1. Posisi pasien
Pasien dipersilakan tidur dimeja pemeriksaan dengan posisi pasien supine dengan kepala dekat gantry, kemudian
pasien diposisikan dari mid sagital plane tubuh sejajar dengan lampu indikator longitudinal. Ketinggian tubuh pasien diatur dari
titik pertemuan lampu indikator longitudinal dan lampu indikator vertikal pada mid axillary line setinggi diafragma.
Kedua lengan
dikeataskan disamping
kepala. Pasien
diinformasikan jangan
bergerak selama
pemeriksaan berlangsung.
3.5 Spesifikasi Pesawat CT-Scan yang digunakan dalam penelitiaan
Adapun Spesifikasi pesawat CT-Scan yang digunakan ialah sebagai berikut : - Merk
: GE LightSpeed 16 Slice CT - X-ray Tube Or Hercules 8.0 MHU Tube : Performix 6.3mhu
- Gantry : 70cm
- Generator 100 kW for Hercules tube : 53k or 60W
- Rotation : 0.5 Second
- Scan Rate Dynamic : 960 Scans per Minute
- Reconstruction Time : 6 Slices per Second
- Workstation : HP8200 Linux
- Monitors : Dual TFT LCD
- Slice Thiknee : 2 mm -15 mm
- Kv : 120 Kv
- Tegangan Tabung : 120 Kv,130 Kv
- Waktu Scan : 0,55
– 4 S - Seri
: Scy-4800 TEZ
42 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Citra dalam CT- Scan Thorax dengan mediastinum window
Hasil penelitian ini diperoleh berupa citra CT
– scan thorax atau dada dari pasien dengan diagnosa klinis tumor paru, Berat badan 68 kg, Tinggi badan
160 cm. Dengan pengaturan window with dan window level pada mediastinum window dan lung window, sehigga dapat dibedakan anatomi mediastinum window
dan lung window. Adapun hasil citra yang diperoleh dengan variasi WW dan WL dan parameter lain yang digunakan yaitu, 120 KV, 225 mAs, Slice thicknes 5ml,
DFOV 26.0 cm, matrik 512 x 512, sebagai berikut: citra Pasien A
WW 350 WL 50
WW 400 WL 50
WW 350 WL 100
WW 400 WL 100
WW 350 WL 150
WW 400 WL 150
Gambar 4.1. Citra CT Scan Thorax dengan perubahan WL 50- 150 HU dan WW 350, 450 HU pada mediastinum window
Gambar 4.1 menunjukan citra CT-Scan mediastinum window dengan variasi WW 350,450 HU dan WL 50- 150 HU. Pada citra Medistinum window
dapat memperlihatkan jaringan soft tissue yang berada daerah thorax, yaitu jantung, pembuluh darah, dan jaringan soft tissue. Untuk variasi WW 450 ,500
HU dengan WL 50-150 HU akan diperlihatkan seperti dibawah ini; citra Pasien A
WW 450 WL 50
WW 500 WL 50
WW 450 WL 100
WW 500 WL 100
WW 450 WL 150
WW 500 WL 150
Gambar 4.2 Citra CT scan mediastinum window dengan variasi WW 450,
500 WL 50-150 HU
Gambar 4.2 menunjukan citra CT scan pada mediastinum window dengan WW 450, 500 HU dan variasi WL50-150 HU. Dengan adanya variasi WL dan
WW pada citra Medistinum window dapat menunjukkankan jaringan soft tissue yang berada pada daerah thorax, dalam rentang nilai CT number positip yang
berbeda untuk setiap organ baik itu tulang, musculus, dan jaringan lunak tergantung kerapatan jaringan masing- masing. . Window width berpengaruh
terhadap kontras gambar, semakin tinggi window width yang digunakan maka gambar akan terlihat semakin kurang kontras. Sementara window level akan
berpengaruh terhadap tingkat brightness kecerahan pada gambar, semakin tinggi nilai window level yang digunakan maka semakin cerah gambar. Dengan
pemilihan window level yang tepat, maka gambar CT Scan yang dihasilkan dapat memberikan informasi diagnostik yang lebih akurat pada tiap organ yang ada
dalam thorax, baik itu tulang, musculus, dan jaringan lunak memiliki kerapatan jaringan yang berbeda
– beda. Dari hasil citra yang diperoleh dengan variasi WL,WW, pada Lung
window dan mediastinum window dapat ditentukan nilai WW,WL, yang optimal sehingga diperoleh citra yang lebih berkualitas. Kualitas citra dapat ditentukan
secara visual oleh dokter radiologi seperti pengamatan oleh 3 orang untuk variasi perubahan WW,WL pada lung window dan mediastinum window. Telah diuraikan
dengan variasi perubahan window width 350,400,450,500 HU. dan WL 50-150 dengan pertanyaan dan hasil penilaian dimuat dalam lampiran I. Hasil penilaian
kualitas citra oleh ketiga pengamat dengan variasi WW 350 – 500 HU dan untuk
WL 350 HU, Dapat diperlihatkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil penilaian kualitas citra CT Scan thorax mediastinum window
oleh ketiga pengamat untuk WL 50 dan WW 350-500 HU Pengamat
Penilaian WL 50 WW 350
WW 400 WW 450
WW 500 1
15 14
13 13
2 16
15 14
14 3
17 16
15 14
Rata- rata 16
15 14
14 Dari tabel 4.1 di atas terlihat bahwa penilaian yang dilakukan oleh ketiga
pengamat pada citra dengan WW 350 -500 HU dan WL 50 HU memperoleh nilai tertinggi 17 dan nilai terendah 13. Nilai nilai pada tabel 4.1, dapat diperoleh
suatu diagram untuk mengetahui pengaruh variasi WW dan WL terhadap kualitas citra CT-Scan Thorax untuk mediastinum window .
Gambar 4.3 Hubungan variasi nilai WW dengan kualitas citra mediastinum window dengan WL 100 HU
Gambar 4.3 menunjukkan pengaruh WW dan WL pada kualitas citra CT Scan Thorax mediastinum window dengan WL 50 HU,dan WW 350,400, 450,500 HU
bahwa Diagram diatas untuk setiap warna hitam menunjukkan nilai WL 50 HU oleh pengamat I, untuk setiap warna merah menunjukkan nilai WL 50 HU oleh
pengamat II dan untuk setiap warna biru menunjukkan nilai WL 50 HU oleh pengamat III. Pada diagram diatas diperoleh nilai kualitas citra paling tinggi
untuk WL 50 HU pada saat WW 350 HU oleh hasil penilaian ketiga pengamat yaitu nilai yang berikan adalah 17 dan paling rendah pada saat WW 500 HU yaitu
14, yang berarti semakin tinggi WW kontras semakin berkurang atau menurun. Untuk hasil penilaian oleh ketiga pengamat pada WL 100 dan WW 350- 500
HU dapat diperlihatkan pada table 4.2 Tabel 4.2. Hasil penilaian kualitas citra CT Scan thorax mediastinum window
oleh ketiga pengamat untuk WL 100 HU dan WW 350-500 HU
Pengamat Penilaian WL 100
WW 350 WW 400
WW 450 WW 500
1 12
12 11
11 2
12 12
11 11
3 13
13 11
11 Rata- rata
12 12
11 11
Dari tabel 4.2 di atas terlihat bahwa penilaian yang dilakukan oleh ketiga pengamat pada citra dengan WW 350 -500 HU dan WL 100 HU memperoleh
nilai tertinggi 13 dan nilai terendah 11. Dari tabel 4.2, dapat diperoleh suatu diagram pengaruh variasi WW 350- 500 HU dengan WL 100 HU terhadap
kualitas citra Sseperti Gambar 4.4 .
Gambar 4.4 Hubungan variasi nilai WW dengan kualitas citra mediastinum window dengan WL 100 HU
Gambar 4.4 menunjukkan pengaruh WW dan WL pada kualitas citra CT Scan Thorax mediastinum window, bahwa diagram diatas untuk setiap warna
hitam menunjukkan nilai WL 50 HU oleh pengamat I, untuk setiap warna merah menunjukkan nilai WL 50 HU oleh pengamat II dan untuk setiap warna biru
menunjukkan nilai WL 50 HU oleh pengamat III. Dengan WL 100 HU ,dan variasi WW 350,400, 450,500 HU diperoleh nilai kualitas citra paling tinggi pada
WW 350 HU yaitu nilai 13 dan paling rendah WW 500 yaitu nilai 11 dari ketiga pengamat.
Untuk hasil penilaian oleh ketiga pengamat pada WL 100 dan WW 350- 500 HU dapat diperlihatkan pada table 4.3.
Tabel 4.3. Hasil penilaian kualitas citra CT Scan thorax mediastinum window oleh ketiga pengamat untuk WL 150 HU dan WW 350-500 HU
Pengamat Penilaian WL 150
WW 350 WW 400
WW 450 WW 500
1 9
9 7
7 2
10 10
7 7
3 10
10 8
8 Rata- rata
10 10
7 7
Dari tabel 4.3 di atas terlihat bahwa penilaian yang dilakukan oleh ketiga pengamat pada citra dengan WW 350 -500 HU dan WL 50 HU memperoleh nilai
tertinggi pada saat WW 350 HU yaitu nilai 10 dan yang terendah WW 500 HU yaitu nilai 7. Dari nilai - nilai pada tabel 4.3, dapat diperoleh suatu diagram untuk
mengetahui pengaruh variasi WW dan WL terhadap kualitas citra , diperlihatkan pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Hubungan variasi nilai WW dengan kualitas citra mediastinum window dengan WL 150 HU
Gambar 4.5 menunjukkan pengaruh WW dan WL pada kualitas citra CT Scan Thorax mediastinum window, bahwa diagram diatas untuk setiap warna
hitam menunjukkan nilai WL 50 HU oleh pengamat I, untuk setiap warna merah menunjukkan nilai WL 50 HU oleh pengamat II dan untuk setiap warna biru
menunjukkan nilai WL 50 HU oleh pengamat III. Dengan WL 150 HU, dan variasi WW 350,400, 450,500 HU diperoleh nilai kualitas citra paling tinggi pada
WW 350 HU yaitu nilai 10 dan paling rendah WW 500 HU yaitu nilai 7 oleh ketiga pengamat.
Nilai rata –rata dari variasi WW 350, 400, 450 500 HU dan WL
50,100,150 HU, yang diperoleh akan ditunjukkan pada tabel dan gambar berikut ini dalam pengaruhnya terhadap kualitas citra CT Scan Thorax pada mediastinum
window.
Tabel 4.4 Nilai Rata – rata kualitas citra
WL Nilai rata
–rata kualitas citra oleh ketiga pengamat WW 350
WW 400 WW 450
WW 500 50
16 15
14 14
100 12
12 11
11 150
10 10
7 7
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai rata – rata kualitas citra lebih tinggi
pada WW 350 HU dan WL 50 HU, yaitu nilai 16 yang berarti citra yang berkualitas pada saat WW 350 HU dan WL 50 HU, yang ditunjukkan pada
Gambar 4.6 berikut;
Gambar 4.6 Hubungan variasi nilai WW ,WL dengan kulalitas citra mediastinum window
Gambar 4.6 menunjukkan bahwa nilai WL, WW optimal pada saat WW 350 HU dan WL 50 HU, yaitu nilai rata
– rata kualitas citra lebih tinggi pada nilai 16yang berarti citra yang paling berkualitas pada WW 350 HU dan WL 50 HU.
Semakin tinggi WW yang digunakan maka semakin citra akan terlihat semakin kurang kontras yang berarti WW berpengaruh kontras citra. Semakin tinggi WL
maka semakin cerah citra yang diperoleh berarti WL berpengaruh pada tinggkat kecerahan atau brightness.
4.2 Hasil Citra CT Scan Thorax dengan windowing pada lung window