diolah menggunakan komputer untuk menghasilkan citra dengan suatu metode yang disebut sebagai rekonstruksi.
2.4 Sistem CT Scanner
Peralatan CT Scanner terdiri atas tiga bagian yaitu sistem pemroses citra, sistem komputer, dan sistem kontrol.
Sistem pemroses citra merupakan bagian yang secara langsung berhadapan dengan obyek yang diamati pasien. Bagian ini terdiri atas sumber
sinar-x, sistem kontrol, detektor dan akusisi data. Sinar-x merupakan radiasi yang merambat lurus, tidak dipengaruhi oleh medan listrik dan medan magnet dan
dapat mengakibatkan zat fosforesensi dapat berpendar. Sinar-x dapat menembus zat padat dengan daya tembus yang tinggi. Untuk mengetahui seberapa banyak
sinar-x dipancarkan ke tubuh pasien, maka dalam peralatan ini juga dilengkapi sistem kontrol yang mendapat input dari komputer. Bagian keluaran dari sistem
pemroses citra, adalah sekumpulan detektor yang dilengkapi sistem akusisi data. Detektor adalah alat untuk mengubah besaran fisikdalam hal ini radiasi-menjadi
besaran listrik. Detektor radiasi yang sering digunakan adalah detektor ionisasi gas. Jika tabung pada detektor ini ditembus oleh radiasi maka akan terjadi
ionisasi. Hal ini akan menimbulkan arus listrik. Semakin besar interaksi radiasi, maka arus listrik yang timbul juga semakn besar. Detektor lain yang sering
digunakan adalah detektor kristal zat padat. Susunan detektor yang dipasang tergantung pada tipe generasi CT Scanner. Tetapi dalam hal fungsi semua detektor
adalah sama yaitu mengindentifikasi intensitas sina-x seletalh melewati obyek. Dengan membandingkan intensitas pada sumbernya, maka atenuasi yang
diakibatkan oleh propagasi pada obyek dapat ditentukan. Dengan menggunakan sistem akusisi data maka datadata dari detektor dapat dimasukkan dalam
komputer.
2.5 System console
Konsul tersedia dalam berbagai variasi. Model yang lama masih menggunakan dua sistem konsul yaitu untuk pengoperasian CT Scan sendiri dan
untuk perekaman dan pencetakan gambar. Bagian dari sistem konsul ini yaitu : 1. Sistem Kontrol
Pada bagian ini petugas dapat mengontrol parameter-parameter yang berhubungan dengan beroperasinya CT Scan seperti pengaturan tegangan tabung
kV, arus tabung mA, waktu scanning, ketebalan irisan slice thickness, dan lain-lain. Juga dilengkapi dengan keyboard untuk memasukkan data pasien dan
pengontrolan fungsi tertentu pada komputer. 2. Sistem Pencetakan Gambar
Setelah gambaran CT Scan diperoleh, gambaran tersebut dipindahkan ke dalam bentuk film. Pemindahan ini dengan menggunakan kamera multiformat.
Cara kerjanya yaitu kamera merekam gambaran di monitor dan memindahkannya ke dalam film. Tampilan gambar di film dapat mencapai 2-24 gambar tergantung
ukuran filmnya biasanya 8 x 10 inchi atau 14 x 17 inchi. 3. Sistem Perekaman Gambar
Merupakan bagian penting yang lain dari CT Scan. Data-data pasien yang
telah ada, disimpan dan dapat dipanggil kembali dengan cepat.
4. Display Monitor Berguna untuk menampilkan data gambar CT scan pada layar monitor.
Untuk citra CT scan agar bisa ditampilkan pada layar monitor Cathode Ray Tube CRT harus dalam bentuk yang dapat dikenali komputer, data CT digital harus
dikonversikan menjadi gambar gray-scale. Data digital gambar CT dapat dimanipulasi untuk memperkuat tampilan gambar.
5. Multiplanar Reconstruction MPR Keuntungan lain dari gambar digital CT yang asli adalah kemampuan untuk
merekonstruksi gambar axial menjadi coronal, sagital atau oblik tanpa tambahan radiasi yang diterima pasien. Rekonstruksi citra dalam berbagai bidang didapatkan
dengan menumpuk beberapa gambar axial yang berdekatan membuat data volume. Karena nomor CT dari data gambar dalam volume sudah diketahui,
potongan gambar dapat dihasilkan dalam berbagai bidang yang diinginkan dengan memilih bidang tertentu pada suatu data.
2.6 Parameter CT Scan