Tampilan Gambar, Manipulasi, Penyimpanan, Perekaman dan Komunikasi

matriks yang dipakai, maka semakin tinggi resolusi yang akan dihasilkan Radiologi Indonesia, 2009. 2. Rekonstruksi Algorithma Rekonstruksi algorithma adalah prosedur matematis algorithma yang digunakan dalam merekonstruksi gambar. Ada 3 rekonstruksi dasar algoritma yang digunakan pada CT Thorax, cervikal dan tulang belakang. 1. Algoritma standar Standar algoritma menyediakan resolusi kontras yang baik dan oleh sebab itu algoritma ini menjadi pilihan untuk pemeriksaan brain. Selain itu juga berguna untuk soft tissue pada Thorax Seeram, 2001. 2. Bone algoritma Bone algoritma membantu meningkatkan spatial resolusi tetapi menghasilkan resolusi kontras yang buruk. Akibatnya, jenis algoritma ini hanya digunakan pada area dengan densitas jaringan yang tinggi seperti Sinus paranasal atau tulang temporal Seeram, 2001 3. Detail algoritma Detail algoritma memberikan cukup resolusi kontras dengan batas tepi yang baik. Oleh karena itu dapat digunakan untuk memperoleh definisi yang lebih baik antar jaringan soft tissue Seeram, 2001.

2.7.3 Tampilan Gambar, Manipulasi, Penyimpanan, Perekaman dan Komunikasi

. Setelah komputer melakukan proses rekonstruksi gambar, hasil gambar tersebut bisa ditampilkan dan disimpan untuk nantinya dianalisis ulang. Monitor bersatu dengan konsul kontrol yang memungkinkan radiografer operator konsul dan radiologis physician konsul memanipulasi, menyimpan dan merekam gambar. Manipulasi gambar menjadi populer pada CT. gambar irisan axial bisa dijadikan irisan coronal, sagital dan paraxial reformat. Gambar juga bisa diberi perlakuan smoothing melembutkan, edge enhancement, manipulasi gray scale dan proses tiga dimensi. Gambar bisa direkam dan selanjutnya disimpan dalam beberapa format data. Biasanya dalam bentuk film sinar-X karena memiliki rentang gray scale yang lebar dibanding film biasa. Gambar CT dapat disimpan dalam pita magnetik dan cakram magnetik. Pada penyimpanan optik, data yang terekam dibaca oleh sinar laser Seeram, 2001. Menurut Berland 1987, pengaturan WL dan WW CT scan secara umum adalah sebagai berikut : 1. Wide windows 400 – 2000 HU digunakan pada pemeriksaan jaringan yang memiliki perbedaan atenuasi gambar yang tinggi. Sebagai contoh, scanning tubuh yang biasanya digunakan adalah 350 – 600 HU yang meliputi nilai atenuasi lemak, cairan dan otot. Paru-paru dan tulang menggunakan 1000 – 2000 HU yang termasuk didalamnya terdapat udara dan pembuluh darah pada paru-paru, cortex dan sumsum tulang. 2. Narrow windows 50 – 350 HU digunakan untuk mengetahui jaringan dengan struktur perbedaan nilai densitas. Sebagai contoh, otak dapat ditunjukkan dengan mengatur 80 -150 HU untuk mengetahui perbedaan nilai keabu-abuan. Gambaran hati dengan mengatur 100 – 250 HU untuk melihat metastase. Pengaruh dari pengaturan wide dan narrow windows. 3. Tingkatan pengaturan harus dicari nilai tengah yang dekat dengan nilai atenuasi jaringan. Sebagai contoh, atenuasi scanning tubuh dapat diatur pada level – 60 HU karena lemak memiliki nilai atenuasi –60 sampai –100 HU, nilai atenuasi otot dan organ tubuh yang lain adalah 60 – 150 HU dengan kontras intra vena. Paru-paru menunjukkan –600 HU sampai –750 HU.

2.8 Kualitas Gambar Pada CT Scan