PERCEPAT LANGKAH Perancangan Fasilitas Pendukung Olahraga Kawasan Ekonomi Khusus Idea Land, Teluk Dalam-Nias Selatan (Arsitektur Post Modern)

34 Universitas Sumatera Utara

BAB V PERCEPAT LANGKAH

Konsep merupakan salah satu bagian terpenting dalam rangkaian proses perancangan, dimana konsep berperan untuk mengatur kelangsungan bangunan tidak hanya dalam jangka waktu satu atau dua hari namun konsep yang digunakan tetap melekat pada bangunan selama bangunan tersebut berdiri. Adapun konsep bangunan yang penulis rancang adalah humanizing human mucnulnya konsep ini didasari keresahan penulis atas kondisi fasilitas pendukung olahraga yang kurang humanis. Dalam rancangan ini penulis mencoba menerjemahkan tujuan tersebut dengan memperhatikan aspek-aspek yang penulis kritisi pada pembahasan studi banding. Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya kali ini penulis mendapat tugas untuk mendesain fasilitas penunjang fasilitas olahraga yang ada di Nias Selatan. Dimana fasilitas pendukung tersebut terdiri dari mix use building, wisma atlet dan mess atlet. Gambar 5.1 Perspektif Fungsi Pendukung Fasilitas Olahraga Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Mess atlet memiliki perbedan dengan wisma atlet dalam hal luasan unit kamar pada bangunan dimana wisma atlet memiliki ukuran ruang yang lebih besar dibanding unit kamar yang ada pada mess atlet. Wisma atlet dalam peruntukannya difungsikan untuk pelaku olahraga yang berpengaruh atau memiliki jabatan tertentu dalam bidang olahraga sedangkan mess atlet diperuntukkan bagi para atlet yang berlaga di kegiatan olahraga. Tema yang penulis angkat untuk ketiga fungsi diatas ialah Arsitektur postmodern, dimana dalam tema tersebut akan memadukan antara kekayaan Arsitektur lokal Nias Selatan dengan Arsitektur kolonial. Arsitektur kolonial dipilih untuk memperkuat ciri kawasan karena pada lahan kawasan sudah terdapat kanal-kanal eksisting sehingga perancang dan tim berencana mengangkat isu tersebut dan menghidupkan fungsi kanal yang sudah ada tersebut. Karena keberadaan kanal sudah melekat kuat dengan kota Venice maka kami mengangkat gaya arsitektur yang jamak dijumpai di kota tersebut yakni arsitektur kolonialklasik. Gambar 5.2 Salah satu sudut kota Venice-Italia Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Penerapan Nilai-nilai arsitektur lokal dilakukan dengan harapan mampu menjadi faktor pembeda kawasan ini dengan kawsan lainnya. Hal tersebut menanggapi isu yang marak dewasa ini dimana kota-kota yang ada di Indonesia tidak memiliki ciri khas yang membedakannya dengan kota lain. Hal tersebut perlu ditanggani karena hampir seluruh kota di Indonesia khususnya Sumatera Utara tidak memiliki identitas. Dimana tiap-tiap kota tersebut memiliki pola kota yang sama yakni menjamurnya area komersial dalam bentuk ruko dan perletakannya di sepanjang jalan-jalan utama. Dalam kaitannya dengan area pariwisata ciri khas merupakan salah satu subjek penting yang harus dimiliki sebut saja Bali dan Phuket, dua area destinasi wisata dunia itu sama-sama mengandalkan pantai dan kekayaan bahari sebagai sektor pariwisatanya namun keduanya mengemas konten mereka dengan gaya yang berbeda dan otentik sehingga memancing para wisman untuk datang mengunjungi situs wisata di dua lokasi tersebut. Pada tahan awal pengerjaan kawasan ekonomi khusus pariwisata secara keseluruhan penulis dan tim awalnya bergerak dari pengerjaan masterplan kawasan dimana karena objek rancangan merupakan sebuah kawasan tiap bangunan yang kami rancang haruslah terintegrasi dan memilki pola-pola yang berkesinambungan antar satu dan yang lain baik berupa bentuk bangunan, sirkulasi, dll. Oleh karenanya dibawah ini terdapat penzoningan pada fungsi pendukung fasilitas olahraga. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 5.3 Penzoningan Kawasan Untuk bentukan massa yang digunakan banyak mendapat pengaruh dari bangunan dan kawasan yang ada di sekitar lahan. Hal tersebut dilakukan agar bangunan dapat menyatu dengan kawasan serta menjadi bangunan yang responsif terhadap kawasan yang ada di sekitarnya. Untuk bentukan wisma atlet dan mix use building misalnya bentuk dasar yang melengkung diaplikasikan agar bagian cekung bangunan berfokus pada yaahowu tower yang ada di depannya sedangkan disisi lain pada bagian belakang bangunan yang berbentuk cembung ini menyebabkan bangunan menjadi responsif terhadap pantai yang ada di belakang bangunan. hal tersebut menjadi nilai tambah tersendiri bagi fungsi mix use building karena dari bangunan tersebut para tamu hotel ataupun pemilik unit apartemen dapat melihat yaahowu tower sebagai titik tertinggi Nias Selatan di bagian depan disisi lain dapat menikamti keindahan panorama pantai khas Nias Selatan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Berbeda dengan kedua bangunan sebelumnya, mess atlet memiliki bentuk yang fungsional karena lebih mengedepankan pemenuhan kebutuhan unit kamar dan mengikuti studi banding beberapa mess atlet yang ada namun bangunan ini masih cukup responsif terhadap kawasan sekitar hal tersebut dapat dilihat dari perancangan view dari arah bangunan menuju keluar yang berbatasan langsung dengan view-view yang menarik seperti yaahowu tower, mall, dsb untuk ilustrasi dari narasi ini dapat dilihat pada gambar 5.2. Gambar 5.4 Konsep Massa Bangunan Untuk kebutuhan sirkulasi lahan ini diapit oleh dua jalan besar dibagian depan dan belakang dengan lebar 21 dan 10 meter. Jalan-jalan ini lah yang akan sangat berperan dalam menunjang aktivitas pengendara dari dan menuju lokasi bangunan. Selanjutnya penulis akan membahas akses sirkulasi dari tiap-tiap bangunan. Sirkulasi menuju wisma atlet dapat ditempuh melalui bundaran yaahowu tower dan masuk ke halaman wisma atlet. Setelah sampai dari gerbang wisma atlet pengunjung atau tamu wisma dapat melihat halaman bangunan yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sebagian besar peruntukan lahannya difungsikan sebagai lahan parkir kendaraan. Untuk fungsi parkir kendaraan sendiri sudah memenuhi kebutuhan sesuai dengan yang telah dibahas pada bab empat baik untuk roda dua maupun roda empat. Dibagian kiri halaman gedung juga terdapat jalur khusus sirkulasi truk pengangkut sampah. Keberadaan jalur khusus truk sampah ini diharapkan mempermudah proses pengangkutan sampah dari lokasi wisma atlet menuju ke tempat pembuangan akhir TPA. Gambar 5.5 Konsep Sirkulasi Wisma Atlet Sedangkan untuk mix use building memiliki penataan sirkulasi yang lebih rumit karena beragamnya alternatif lahan parkir. Bangunan ini dapat diakses melalui bundaran yaahowu tower setibanya di halaman bangunan pengunjung dihadapkan beberapa pilihan yakni untuk parkir di basement, lantai dua atau parkir outdoor di bagian belakang gedung. Khusus untuk para tamu hotel di lantai Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara tiga bangunan terdapat beberapa parkir VVIP untuk tamu hotel. Untuk akses menuju jalan utama dari dalam bangunan berawal dari slot parkir baik di basement, lantai dua, maupun parkir outdoor mengarah kembali ke bagian teras bangunan bila terdapat penumpang lainnya dapat berhenti sejenak di area drop-off sebelum melanjutkan perjalanan menuju pintu keluar dibagian kiri lahan. Perbedaan bangunan ini dengan bangunan lainnya adanya jalur yang diperuntukkan khusus untuk mobil pemadam kebakaran yang menghubungkan jalan di depan lahan dengan jalan yang ada di belakangnya. Gambar 5.6 Konsep Sirkulasi Mix Use Building Untuk sirkulasi pada bangunan mess atlet dapat diakses melalui bundaran yaahowu tower untuk selanjutnya berbelok masuk menuju bangunan mess atlet. Untuk jalur masuk menuju bangunan ini sendiri dapat diakses melalui dua jalan yakni jalan yang berada di bagian depan bangunan dan jalan yang berada di bagian belakang bangunan. keberadaan jalan yang berada di depan fungsi mess atlet hanya di khususkan untuk kebutuhan bus atlet yang menaikkan dan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara menurunkan penumpang sehingga tidak dibutuhkan slot parkir untuk kendaraan. Untuk kebutuhan parkir kendaraan diletakkan di bagian belakang bangunan mess baik itu untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. Khusus untuk kendaraan roda dua terdapat dua pilihan lokasi parkir yakni di parkir di dalam bangunan maupun diluar bangunan. untuk akses keluar dari halaman mess dari parkir bagian belakang gedung dapat dicapai dengan berbelok menuju jalur keluar dan akan langsung mendapati bundaran yaahowu tower. Ilustrasi mengenai penjelasan jalur sirkulasi ini dapat dilihat pada gambar 5.6. Gambar 5.7 Konsep Sirkulasi Mess Atlet Selanjutnya penulis akan membahas satu persatu denah fungi yang penulis rancang, dimulai dari fungsi wisma atlet. Sesuai dengan bentuk bangunan halaman bagian depan bangunan memiliki bentuk yang melengkung yang difungsikan sebagai lahan parkir yang dibagian tepinya diatanami berbagai jenis Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pohon. Selepas itu para pelaku olahraga yang datang akan disambut dengan fasad bangunan wisma yang terinspirasi dari gapura dengan arsitektur perpaduan Nias dan kolonial. Saat memasuki bangunan, ruang pertama yang akan menyambut para tamu adalah hall yang didalamnya terdapat dua buah tangga dibagian kiri dan kanan. Berjalan lurus melewati kedua tangga tersebut tamu akan menemukan ruang pengelola yang difungsikan untuk kegiatan administrasi gedung. Pada lantai dasar ini para tamu yang menginap juga dimanjakan dengan beberapa fasilitas seperti gym, food massage and reflexology, coffee shop, toko oleh-oleh, klinik, apotik, dan beragam fasilitas lainnya yang disesuaikan untuk kebutuhan para pelaku olahraga. Selain fungsi-fungsi rekreatif tersebut terdapat pula ruang-ruang yang berguna untuk menunjang sistem bangunan berupa ruang tangki air, ruang pompa, ruang trafo, dan ruang genset. Untuk ilustrasi lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar 5.5. Gambar 5.8 Denah Lantai Dasar Wisma Atlet Selanjutnya untuk mencapai lantai dua para tamu dapat menaiki empat tangga yang dua diantara berada pada hall bangunan sementara sisanya berada di Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sisi kiri dan kanan bangunan. Pada lantai satu hingga tiga memiliki denah yang tipikal dengan fungsinya sebagai kamar tamu. Kamar-kamar yang ada memiliki ukuran yang cukup luas dan segala kebutuhan dasar manusia sudah bisa terpenuhi. Unit-unit kamar yang ada diklasifikasikan atas dua unit yang berbeda unit ruangan yang memiliki balkon dan unit yang tidak memilki balkon. Unit dengan balkon memiliki pemandangan menarik menuju kompleks olahraga di sebrangnya, tidak kalah dengan unit dengan balkon, unit tanpa balkon memiliki view kearah yaahowu tower. Untuk perbandingan klasifikasi unit sendiri, kedua unit memiliki klasifikasi dan jumlah ruang yang hampir sama faktor pembeda hanya terdapat pada adanya balkon. Selain deretan unit-unit ini pada bagian tengah lantai tipikal wisma juga terdapat ruang komunal yang memungkinkan dilangsungkannya kegiatan bersama para tamu. Pada bagian ujung kanan dan kiri lantai tipikal diletakkan tangga sirkulasi berikut juga sistem pendukung mekanisme bangunan seperti shaft sampah dan ruang panel yang menjadi tempat distribusi listrik dan air pada bangunan wisma atlet. Gambar 5.9 Denah Tipikal Wisma Lantai 1-3 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 5.10 Unit Kamar Dengan Balkon Gambar 5.11 Unit Kamar Tanpa Balkon Selanjutnya beranjak dengan fungsi mix use building dimana bangunan ini cukup kompleks karena beragamnya fungsi yang ada didalamnya. Bangunan ini terdiri atas empat fungsi yang berbeda yakni: apartemen, hotel, retail, dan kantor sewa. Bangunan ini memiliki basement yang difungsikan sebagai ruang-ruang yang menunjang kontinuitas pergerakan sistem-sistem yang ditunjukkan melalui Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara keberadaan ruang pompa, ruang tangki air, ruang chiller, ruang genset, dan ruang ME disamping fungsi utama basement itu sendiri yakni untuk menyediakan tempat parkir. Basement yang ada mampu menampung ± 10 dari total kebutuhan parkir gedung. Lantai basement juga dilengkapi dengan lavatory yang berada tepat dibelakang lift barang. Bila suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran orang-orang yang berada pada lantai ini dapat mengakses tangga kebakaran dan menuju lantai dasar agar dapat mencapai akses menuju ruang luar sesuai dengan standar tangga kebakaran yang seharusnya. Gambar 5.12 Denah Basement MED. Building Bagi para pejalan kaki akses menuju bangunan dapat ditempuh melalui pedestrian yang mengelilingi kawasan selanjutnya pengunjung dapat masuk melalui plaza yang sejajar dengan yaahowu tower.Keberadaan plaza dimaksudkan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara untuk mengarahkan para pengunjung potensial menuju ke dalam bangunan. begitu masuk ke dalam bangunan ini pengunjung akan disambut dengan hall yang luas. Gambar 5.13 Denah Lantai Dasar MED. Building Pada lantai dasar bangunan juga terdapat deretan retail-retail yang menjual beragam barang-barang pemuas kebutuhan seperti jam, tas, baju, dll pada lantai ini juga terdapat empat buah restoran yang terbagi di kedua sisi bangunan. selanjutnya dengan menaiki lift pengunjung dapat menuju ke lantai satu. Pada lantai satu sebagian besar luas lantai dihabiskan untuk sirkulasi dan parkir mobil dan sisa luasan yang ada dimanfaatkan untuk kebutuhan lift, lavatory, hall, dan tangga kebakaran. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 5.14 Denah Lantai Satu MED. Building Bagi para pengunjung hotel bila ingin memperoleh area parkir yang lebih eksklusif dapat mengakses ramp yang ada di lantai satu menuju ke lantai dua yang dimana terdapat tempat parkir eksklusif bagi para tamu hotel. Pada lantai dua fungsi yang ada dioptimalkan untuk menunjang kebutuhan tamu hotel hal tersebut dapat dilihat dari keberdaan lobby dan restoran yang ada di lantai ini.pada bagian lobby hotel pun dilengkapi dengan back-up office dan resepsionis untuk kemudahan proses adiministrasi serta toko souvenir dan toko snack untuk memenuhi kebutuhan putra-putri tamu hotel sembari menunggu proses administrasi berlangsung. Seperti pada lantai-lantai sebelumnya, lantai ini juga dilengkapi dengan sistem-sistem penunjang kebutuhan berupa lift, ruang panel, lavatory, tangga kebakaran, dll. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 5.15 Denah Lantai Dua MED. Building Untuk lantai tiga dan empat sendiri difokuskan sebagai kantor bagi para pegawai hotel. Dengan berbagai klasifikasi pekerjaan masing-masing yang telah ditata dengan sebagai mana mestinya. Adapun ruang-ruang kantor yang ada pada lantai tiga dan empat meliputi, ruang staff, gudang linen, ruang rapat, ruang manager, pusat bisnis dan beragam ruang-ruang lainnya. Sedikit berbeda dengan lantai tiga, pada lantai empat terdapat fasilitas bagi para tamu hotel berupa restoran. Keberadaan resotan ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat klasifikasi hotel bintang empat yang mengharuskan adanya dua buah restoran bagi tamu hotel. Dalam kasus mix use building, lobby dan fasilitas-fasilitas penunjang kebutuhan tamu hotel diletakkan pada lantai dua dan lantai empat bangunan. Seperti yang dikatakan sebelumnya pada lantai empat terdapat ruang rapat, dimana ruang ini memiliki sekat-sekat bangunan untuk menyesuaikan dengan kapasitas ruang yang dibutuhkan untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar 5.17. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 5.16 Denah Lantai Tiga MED. Building Gambar 5.17 Denah Lantai Empat MED. Building Untuk memenuhi klasifikasi hotel bintang empat, bangunan ini juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas seperti spa, gym, dan coffe shop yang berada di lantai lima bangunan. Tidak hanya itu pada area outdoor bangunan terdapat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara kolam renang yang ditepi kiri dan kanannya terdapat kursi-kursi santai yang dapat digunakan tamu hotel. Gambar 5.18 Denah Lantai Lima MED. Building Pada lantai selanjutnya yakni lantai enam, bangunan utama sudah terpisah menjadi dua buah menara dengan bagian kiri diperuntukkan untuk kantor sewa dengan sistem open plan yang memberikan kebebasan bagi penyewa nantinya karena dapat menyesuaikan ruang yang diberikan untuk kebutuhan kantor.Untuk fungsi kantor sewa sendiri dimulai pada lantai enam hingga lantai tiga belas. Ruang-ruang kantor sewa yang ada tidak hanya akan dihuni oleh satu instansi atau perusahaan tertentu melainkan dapat terdiri dari beberapa perusahaan oleh karenanya untuk memudahkan akses para pekerja, penulis merancang empat buah lift untuk para pegawai yang dapat diakses dari basement hingga roof top. Sedangkan pada menara disebelahnya terdapat deretan kamar hotel yang terdiri atas tiga klasifikasi yang berbeda yakni standard room, deluxe room, dan suite room. Jumlah kamar hotel dan jenisnya sudah memenuhi standar yang digunakan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pada hotel bintang empat. Kamar-kamar yang ada langsung dihadapkan pada tepi bangunan untuk memberikan keleluasaan view, view yang didapat pun sangat prima karna bagian depan langsung berhadapan dengan yaahowu tower dan panorama pantai pada sisi lainnya. Gambar 5,19 Unit Kamar Standard Dan Deluxe Hotel Gambar 5.20 Unit Kamar Suite Hotel Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 5.21 Denah Lantai Enam MED. Building Gambar 5.22 Denah Tipikal Lantai Tujuh-Sembilan MED. Building Pada lantai selanjutnya yakni lantai sepuluh terdapat fungsi terakhir dari bangunan ini yaitu apartemen. Apartemen diletakkan dibagian paling atas untuk memberikan privasi yang tinggi bagi bagi para pemiliknya. Unit apartemen yang ada dirancang untuk pasangan baru dan keluarga kecil yang ada di Nias Selatan oleh karenanya pilihan unit yang ada hanya memiliki satu dan dua kamar tidur. Perletakan unit apartemen juga sama dengan perletakan kamar hotel oleh karenanya unit-unit apartemen juga mendapatkan view menarik seperti yang didapatkan tamu hotel. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 5.23 Unit Apartemen Dua Satu Kamar Gambar 5.24 Denah Tipikal Lantai Sepuluh-Tiga Belas MED. Building Selanjutnya mengenai fungsi mess atlet, sesuai dengan namanya bangunan ini memiliki fungsi sebagai tempat tinggal sementara bagi para pelaku olahraga khususnya atlet yang sedang berkegiatan di daerah Nias Selatan. Bangunan tiga lantai ini, memiliki 72 unit kamar dengan lantai dasar yang difungsikan untuk mendukung kebutuhan atlet hal tersebut dapat dilihat dari adanya klinik, apotik, ruang ibadah, pusat kebugaran, minimarket, coffee shop, dll. Pada lantai ini juga Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara terdapat ruang-ruang yang mendukung berjalannya sistem bangunan melalui adanya ruang ME dan ruang tangki air. Gambar 5.25 Denah Lantai Dasar Mess Atlet Untuk lantai satu hingga lantai tiga difungsikan untuk unit kamar atlet, dimana hanya terdapat satu jenis unit kamar pada seluruh bangunan mess ini. Kamar yang ada mampu menampung maksimal empat orang atlet yang didalamnya sudah dilengkapi dengan ruang-ruang seperti dapur, ruang tamu, ruang makan, kamar mandi dan ruang jemur. Sehingga kebutuhan sehari-hari para atlet yang menginap disini berupa makan, cuci, dll sudah dapat terpenuhi. Untuk desain unit kamar dapat dilihat pada Gambar 5.26. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 5.26 Perspektif Unit Kamar Mess Atlet Gambar 5.27 Denah Lantai Tipikal Satu-Tiga Mess Atlet Universitas Sumatera Utara 56 Universitas Sumatera Utara

BAB VI INDERA