Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

relatif singkat juga sering terjadi. Keadaan seperti itu apabila terjadi secara berkelanjutan akan menimbulkan stres kerja yang semakin hari akan semakin meningkat. Berdasarkan latar belakang atau fenomena yang telah dijelaskan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Stres Kerja dan Kompensasi terhadap Turnover Intention pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan .”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka perumusan masalah penelitian ini adalah :

1. “Apakah Stres Kerja Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap

Turnover Intention pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan

2. Apakah Kompensasi Berpengaruh Negatif dan Signifikan Terhadap

Turnover Intention pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan. ”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis adanya pengaruh Stres Kerja dan Kompensasi terhadap Turnover Intention pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan. Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan berguna bagi : a. PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan Sebagai bahan masukan kepada perusahaan untuk mengurangi Turnover Intention. b. Bagi Peneliti Lain Sebagai masukan atau referensi dan bahan perbandingan bagi peneliti lain di dalam melakukan penelitian yang sama dengan penelitian ini dan menyempurnakan penelitian selanjutnya. c. Penulis Diharapkan penelitian ini dapat memperluas pengetahuan dan wawasan khususnya di dalam bidang manajemen sumber daya manusia serta memberikan suatu pembelajaran yang lebih mengenai stress kerja, kompensasi, dan turnover intention. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Stres Kerja Mangkunegara 2005: 28, mengatakan bahwa stres kerja adalah: “perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stres kerja ini tampak dari symptom antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat dan mengalami gangguan pencernaan. ” Menurut Handoko 2001:200, stres kerja adalah “kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir pada kondisi seseorang. ” Robbins 2003:793, mendefinisikan bahwa stress kerja adalah kondisi dinamik yang didalamnya individu menghadapi peluang, kendala, tuntutan yang terkait dengan apa yang sangat diinginkannya dan yang hasilnya dipersepsikannya sebagai tidak pasti tetapi penting. ” Efendi 2002 : 303 mengemuk akan bahwa “Stres kerja adalah ketegangan atau tekanan emosional yang dialami seseorang yang sedang menghadapi tuntutan yang sangat besar, hambatan-hambatan, dan adanya kesempatan yang sangat penting yang dapat mempengaruhi emosi, pikiran, dan kondisi fisi k seseorang”. Robbins menyatakan, sumber stres kerja yang dialami oleh seorang karyawan setidaknya ada 3 Robbins, 2007:372. Sumber stres kerja tersebut adalah: a. Tuntutan tugas. Merupakan faktor yang dikaitkan pada pekerjaan seseorang. Faktor ini mencakup desain pekerjaan individu itu otonomi, keragaman tugas, tingkat otomatisasi, kondisi kerja, dan tata letak fisik. Makin banyak kesaling- Universitas Sumatera Utara