Menurut Sousa-Poza Henneberger 2002:1 Turnover Intention didefinisikan sebagai
“refleksi subyektif dari probabilitas bahwa seseorang akan pindah kerja dalam jangka waktu tertentu dan merupakan awal dari actual
turnover. ” Menurut Staffelbach 2008:35 faktor-faktor penyebab turnover
intention dikategorikan sebagai berikut : “faktor psikologis, faktor ekonomi dan
faktor demografis. ”
Menurut Zeffane 2003:27-31 ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya turnover, diantaranya adalah faktor eksternal, yakni pasar
tenaga kerja,faktor institusi yakni kondisi ruang kerja, upah, ketrampilan kerja, dan supervsi, karakteristik personal dari karyawan seperti intelegensi, sikap, masa
lalu, jenis kelamin, minat, umur, dan lama bekerja serta reaksi individu terhadap pekerjaanya.
Dalam suatu perusahaan diperlukan komitmen timbal balik antara organisasi dengan karyawannya agar secara bersamasama dalam mewujudkan apa
yang menjadi tujuan dan keinginan perusahaan. Indikasi turnover intention menurut Harnoto 2002:2 ditandai oleh berbagai hal yang menyangkutperilaku
karyawan, antara lain1 absensi yang meningkat,2 mulaimalas kerja, 3 naiknya keberanian untuk melanggar tata tertib kerja, 4 keberanian untuk
menentang atau protes kepada atasan, 5 maupun keseriusan untuk menyelesaikan semua tanggung jawab karyawan yang sangat berbeda dari
biasanya.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian ysng dilakuakan oleh Roshidi Hasan 2014 dengan judul “Factors Influencing Turnover Intention Among Technical Employees in
Universitas Sumatera Utara
Information Technology Organization: A case of XYZ M SDN. BHD ”
memperoleh hasil stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Turnover Intention.
Penelitian yang dilakukan oleh Yamonaa Thevey DO Maniam 2014 dengan judul “A study on Employee’s Turnover Intention in Bnaking Industry”
memperoleh hasil adanya hubungan antara turnover intention dengan lingkungan kerja, stres kerja, kompensasi, dan peningkatan karir pada PT CIMB Niaga.
Penelitian yang dilakukan oleh Suhanto 2009 dengan judul “Pengaruh Stres Kerja Dan Iklim Organisasi Terhadap Turnover Intention Dengan Kepuasan Kerja
Sebagai Variabel Intervening Studi Di Bank Internasional Indonesia ”
memperoleh hasil bahwa stress kerja berpengaruh positif dan tidak langsung terhadap turnover intenion.
Penelitian yang dilakukan oleh Soekiman 2012 dengan judul “
Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan Kepuasan Kerja
Terhadap Keluar Masuk Pegawai Labour Turnover Pada PT Asuransi Abc Surabaya
” memperoleh hasil R
2
sebesar 0,778 yang berarti bahwa 77,8 turnover intention dipengaruhi oleh
Kompensasi,Motivasi, dan kepuasan kerja dan 22,2 dipengaruhi oleh faktor lain.
2.3 Kerangka Konseptual
Mangkunegara 2005: 28, mengatakan bahwa stres kerja adalah“perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi
pekerjaan. ” Handoko 2000: 205 mengungkapkan bahwa, kompensasi
merupakan “segala sesuatu yang diterima para pegawai sebagai balas jasa untuk kerjanya.”
Universitas Sumatera Utara
Harnoto 2002:2 menyatakan: “turnover intentions adalah kadar atau intensitas dari keinginan untuk keluar dari perusahaan, banyak alasan yang
menyebabkan timbulnya turnover intentions ini dan diantaranya adalah keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
” Turnover intention akan dipengaruhi oleh stres kerja dan kompensasi. Secara parsial, turnover intention
dipengaruhi oleh stres kerja dan turnover intention dipengaruhi oleh kompensasi. Menurut penjelasan di atas, maka kerangka konseptual yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber: Mangkunegara 2005, Handoko 2000, Harnoto 2002, diolah 2014.
2.4
Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan teori yang telah dipaparkan, maka hipotesis penelitian ini adalah: “Stres Kerja Berpengaruh Positif dan Signifikan
Terhadap Turnover Intention Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan dan Kompensasi Berpengaruh Negatif dan Signifikan Terhadap Turnover
Intention Pada PT Perkebunan N
usantara III Persero Medan”
Stres Kerja X
1
Kompensasi X
2
Turnover Intention Y
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih Ginting
dan Situmorang, 2008:57. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat pengaruh stres kerja dan kompensasi terhadap turnover intention pada PT Perkebunan
Nusantara III Persero Medan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan Jalan Sei Batanghari No. 2 Medan 20122. Waktu penelitian dilaksanakan
mulai dari September 2014 sd April 2015.
3.3 Batasan Operasional
Penelitian yang baik merupakan penelitian yang dilakukan secara terfokus dan mendalam. Untuk mengatasi kesimpangsiuran dan kesalah pahaman dalam rangka
membahas penelitian ini, maka penelitian ini dibatasi pada: a. Stres kerja\
Stres kerja yang dimaksud adalah stres kerja pegawai yang bekerja di PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan.
b. Kompensasi Kompensasi yang dimaksud adalah kompensasi pegawai yang bekerja di
Universitas Sumatera Utara