Teknik Analisis METODE PENELITIAN

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: Jika ralpha ≥ rtabel, maka kuesioner reliabel Jika ralpha rtabel, maka kuesioner tidak reliabel Menurut Ghozali dan Koncoro dalam Ginting dan Situmorang, 2008:179 butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbachs Alpha ≥ 0.60 maka pertanyaan reliabel. 2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbachs Alpha ≥ 0.80 maka pertanyaan reliabel. Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .921 12 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015 Pada Tabel 3.4 terlihat bahwa nilai cronbachs alpha 0,921 ≥ 0,60 dan 0,921 ≥ 0,80 maka ke 12 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.

3.9 Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Analisis Deskriptif\ Melalui analisis ini data yang diperoleh diklasifikasikan, diinterprestasikan, dan selanjutnya dianalisis, sehingga diperoleh Universitas Sumatera Utara gambaran umum tentang masalah yang diteliti. b. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi linear berganda, agar didapat perkiraan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: 1 Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng Situmorang, dkk., 2010:91. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai asymp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang,dkk., 2010:97. 2 Uji Heteroskedastisitas Uji Homoskedasitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama antara anggota grup tersebut Situmorang,dkk., 2010:98. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakna uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kompensasi 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menguji terjadinya Universitas Sumatera Utara perbedaaan varians residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya. 3 Uji Multikolinearitas Artinya istilah multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak perfect or exact di antara variabel- variabel bebas dalam model regresi Situmorang,,dkk., 2010:129. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Nilai umum yang bisa dipakai adalah Tolerance 1, atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang,dkk., 2010:136. c. Analisis Regresi Linier Berganda Regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antara beberapa variabel bebas yang biasa disebut X 1, X 2 , X 3, dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y Situmorang,dkk., 2010:141. Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi berganda yang menggunakan persamaan: Y = a +b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan: Y = Turnover intention a = konstanta b 1 -b 2 = Koefisien Regresi Berganda X 1 = Stres kerja X 2 = Kompensasi Universitas Sumatera Utara e = Standar error Data diolah secara statistik disebut signifikan secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS. Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah krisis daerah dimana H ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H diterima. Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteri ketepatan yaitu: 1 Uji Signifikan Simultan Uji-F Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. H : b 1 = b 2 = 0 Artinya, secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 ,X 2 terhadap variabel terikat. H 1 : secara serentak terdapat pengaruh dari variabel-variabel bebas X 1 ,X 2 terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung F tabel pada α =5 H 1 diterima jika F hitung ≥ F tabel pada α =5 2 Uji Signifikan Parsial Uji-t Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji-F, dilakukan juga uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi Universitas Sumatera Utara dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahan α. Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya α maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya α maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat. Model pengujiannya adalah: H : b 1 = b 2 = 0, Artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. H 1 : variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputsan: H diterima jika t-hitung t- tabel pada α =5 H 1 deterima jika t- hitung ≥ t-tabel pada α =5 3 Pengujian Koefisien Determinasi R 2 Pengujian Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk melihat besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari persamaan dengan model persamaan tersebut akan dapat dihitung R 2 atau coefficient of determination yang menunjukkan persentasi dari variasi variabel turnover intention yang mampu dijelaskan oleh model. Selanjutnya, dengan membandingkan besarnya nilai R 2 untuk masing- masing variabel stres kerja X 1 dan kompensasi X 2 dapat diketahui Universitas Sumatera Utara faktor terpenting atau dominan yang menentukan pengaruhnya terhadap turnover intention. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu berupa stres kerja X 1 , dan kompensasi X 2 adalah besar terhadap variabel terikat Y yakni turnover intention. Sebaliknya jika R 2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu berupa stres kerja X 1 dan kompensasi X 2 terhadap variabel terikat Y yakni t Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN