Kerangka Pikir Paradigma TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

Buta aksara menurut Ensiklopedia Indonesia adalah kehilangan kemampuan untuk melihat atau ketidakmampuan melihat aksara. Arti lain tentang buta aksara yaitu tidak tahu mengerti sedikitpun tentang aksara Ensiklopedia Indonesia, 1990: 561 Berdasarkan pengertian diatas, yang dimaksud upaya pengentasan buta aksara dalam penelitian ini adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk memberikan jalan keluar bagi penduduk yang tidak mengerti aksara dengan cara membentuk sebuah program sebagai wadah yang melayani masyarakat khususnya bagi para buta aksara untuk dapat belajar dan mengenal baca tulis. Upaya pengentasan buta aksara yang dimaksud dalam penelitian ini hanya terbatas pada upaya yang dilakukan oleh satuan KODIM 0421 di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran tahun 2010.

B. Kerangka Pikir

Dengan kemerdekaan yang diperoleh oleh Bangsa Indonesia pada tahun 1945, bahwa rakyat Indonesia bebas dari jajahan bangsa asing berarti rakyat Indonesia juga terlepas dari tekanan- tekanan yang menyengsarakan rakyat Indonesia. Perjuangan tersebut tidak terlepas dari perjuangan Tentara Nasional Indonesia sebagai ujung tombak merebut kemerdekaan, tanpa ada kerjasama antara kedua pihak maka semua itu tidak ada nilainya. Karena perjuangan itulah sampai sekarang antara aparat keamanan khususnya TNI dan rakyat tetap bersatu. Seiring dengan perkembangan zaman, maka pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menuntaskan dan meningkatkan sumber daya manusia dalam mencapai taraf hidup yang sejahtera. Tetapi dalam pelaksanaannya pemerintah juga mempunyai hambatan dan keterbatasan kemampuan untuk menuntaskan masalah tersebut. Oleh karena itu, pemerintah juga berkepentingan untuk mengajak seluruh komponen yang ada mulai dari pemerintah pusat hingga bagian masyarakat yang ada di daerah itu sendiri. Salah satunya yang berperan penting dalam usaha membantu pemerintah dalam mengetaskan masalah tersebut adalah TNI, yang ditempatkan disetiap daerah yang dibentuk dalam suatau wadah yang di sebut dengan Kodim atau komando distrik militer. Dimana peranan tersebut sangat berpengaruh terhadap peningkatan sumber daya manusia melalui pengentasan buta aksara khususnya di daerah satuan Kodim 0421 di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran, yang mana daerah tersebut secara keseluruhan belum mendapatkan pemerataan pendidikan luar sekolah sebagai salah satu usaha pemerintah dalam mengentasan buta aksara. Program ini sebagai salah satu cara meningkatkan pengetahuan dan interaksi terhadap sesama didalam suatu masyarakat serta mengurangi kemelaratan. Tugas Kodim bukan hanya sebagai tutor tetapi juga sebagai fasilitator, baik dalam menyiapkan materi, sarana dan prasarana.

C. Paradigma

Keterangan : Garis Peranan : Garis Upaya Bakti TNI Kodim 0421LS Upaya yang dilakukan TNI Kodim 0421 dalam pengentasan buta aksara Perencanaan Program 1. Pendataan Penduduk. 2. Menentukan lokasi. 3. Menentukan Sasaran. 4. Sarana Pembelajaran. 5. Personel Pelaksana. Pelaksanaan Program 1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. 2. Materi Pembelajaran. Evaluasi Program 1. Laporan Triwulan I, II dan III.

I. METODE PENELITIAN

Metode merupakan faktor penting untuk memecahkan masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Menurut Winarno Surahhmad, metode adalah cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan. Winarno Surahkmad. 1982: 121 Sedangkan menurut Husin Sayuti menegaskan bahwa metode merupakan cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Husin Sayuti. 1989: 32. Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode adalah cara kerja atau jalan yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan.

A. Metode yang digunakan

Metode berasal dari bahasa Yunani metodhes yang berarti cara atau jalan. Metode menyangkut masalah yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Suharsimi Arikunto mendefinisikan: Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu variabel atau tema, gejala atau keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan dan tidak perlu administrasi atau pengkontrolan terhadap suatu perlakuan. Suharsimi Arikunto. 1998:15-16 Selanjutnya Masri Singarimbun dan Sofian Effendi memberikan pengertian bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena hasil tertentu. Peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta tetapi tidak melakukan hipotesa. Singarimbun dan Sofian Effendi. 1989: 4-5.