2. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk memperluas wawasan, baik penulis maupun pihak-pihak yang membutuhkan
pengetahuan tentang Program Buta Aksara. 2.
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program S1 pada program studi pendidikan sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini mencakup beberapa aspek, antara lain: subjek penelitian,
objek penelitian, tempat penelitian, waktu penelitian, temporal penelitian, dan bidang ilmu yang dianggap sesuai dengan isi penelitian. Penelitian ini berjudul Bakti Kodim 0421 dalam
pengentasan buta aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran 2010, yang dibatasi pada upaya yang dilakukan Kodim 0421 dalam pengentasan Buta Aksara.
a. Subyek Penelitan : Kodim 0421 Lampung Selatan.
b. Obyek Penelitian : Program Bakti TNI Kodim 0421 dalam Pengentasan Buta Aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Tahun 2010.
c. Tempat Penelitian : Kodim 0421 dan Kecamatan Punduh Pedada.
d. Waktu Penelitian : Tahun 2011.
e. Temporal Penelitian : 2010. f.
Bidang Ilmu : Sejarah Pendidikan Sosial
I. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan menjadi topik
penelitian. Dimana dalam penelitian ini akan dicari konsep-konsep yang dapat dijadikan landasan teori bagi penelitian yang akan dilakukan. Adapun tinjauan pustaka dalam penelitian
ini adalah:
1. Konsep Pengentasan Buta Aksara
a. Pengertian Pengentasan Buta Aksara
Menurut arti kata com pengentasan yaitu proses, cara, perbuatan mengentas atau
mengentaskan masyarakat dari kemiskinan http:www.artikata.comarti-326612-entas.html Buta aksara menurut Ensiklopedia Indonesia adalah buta berarti kehilangan kemampuan
untuk melihat atau ketidakmampuan melihat. Arti lain tentang buta yaitu tidak tahu mengerti sedikitpun tentang sesuatu
Ensiklopedia Indonesia, 1990: 561. Pengertian aksara adalah huruf dan lambang bunyi atau fonem satuan terkecil dalam bunyi
bahasa, merupakan mekanisme pembeda yang menentukan arti kata Ensiklopedia Indonesia, 1990: 133.
Menurut sejarah timbulnya aksara dibagi menjadi empat jenis yaitu: Ensiklopedia Indonesia
dalam Jeane, 2009:12-13 1.
Piktografik, misalnya huruf-huruf hieroglif Mesir dan aksara Tiongkok purba.