Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM S1 EKSTENSI MEDAN
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN LABA AKUNTANSI TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA INDUSTRI DASAR DAN KIMIA
DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)
Oleh :
Nama : Candra Dewi Hasibuan
Nim : 060522010
Departemen : Akuntansi
GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI
(2)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: “Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta” adalah benar hasil karya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi tingkat Program S1 Ekstensi Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Semua sumber data informasi yang diperoleh, telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 14 Februari 2009 Yang Membuat Pernyataan
(Candra Dewi Hasibuan) NIM: 060522010
(3)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan anugerah - Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memenuhi gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, Penulis menerima saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini, Penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, MSi. Ak., selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M. Acc., Ak., selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA. Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan memberikan pengarahan kepada Penulis dalam proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.
(4)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
4. Bapak DR. Syafruddin Ginting, MAFIS, Ak., selaku Dosen Pembanding/ Penguji I dan Ibu Dra. Nurzaimah, MM. Ak., selaku Dosen Pembanding/ Penguji II.
5. Kedua orang tua saya tercinta, Bapak Darpin Hasibuan dan Ibu Arbiah, serta untuk semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu.
Demikianlah skripsi ini disusun dengan segala keterbatasan Penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang memerlukannya.
Medan, 14 Februari 2009 Penulis
(Candra Dewi Hasibuan) NIM: 060522010
(5)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perubahan laba bersih terhadap harga saham pada Industri Dasar Dan Kimia yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sebagai seorang investor yang baik, kita harus menggunakan informasi yang optimal untuk memperkirakan harga saham. Salah satu informasi yang digunakan untuk menganalisa harga saham adalah laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan, khususnya laba bersih setelah pajak. Variabel independennya adalah perubahan laba bersih dan variabel dependennya adalah perubahan harga saham.
Penelitian ini menggunakan data sekunder, dan mengambil sampel 23 perusahaan yang tergolong Industri Dasar Dan Kimia di Bursa Efek Jakarta dalam periode tahun 2004 sampai 2006. Penelitian ini menggunakan pooling data (time
series and cross sectional) dan data dianalisis dengan regresi linier.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan laba tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham. Hasil ini dapat dilihat pada nilai R square atau r determinasi sebesar 0,008 atau 0,8% dan nilai signifikansi (sig) berada di atas 0,05 yaitu sebesar 0.669. Hasil ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya. Hal ini berarti hasil menunjukkan ketidakkonsistenan hasil penelitian dan hubungan yang lemah.
(6)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
Abstract
The objective of this research is to investigate the impact of earnings changing to stock price in basic chemical industries which has been listed in Jakarta Stock Exchange. As a good investor, we must use an optimal information to predict the stock price. One of the information which is used to analyzed the stock price is the financial statement released by public companies, and more specific is earnings after tax value. The independent variable is earnings after tax and dependent variable is stock price.
This research used secondary data and then is based on a sample of 23 basic chemical industries which is listed in Jakarta Stock Exchange in the period 2003 through 2006. It uses pooled (cross-sectional and cross section data) and The data were analyzed with linear regression
Result shows that changing of earnings after tax has not significant relationship to stock price. It can saw from the R square value or r determination about 0.008 or 0,8% and sig value is above 0.05 which is 0.669. This result contradicts with the previous studies. It means that the result doesn’t show a consistent and low significant.
(7)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI SKRIPSI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
Halaman BAB IPENDAHULUAN ... 1
A.Latar belakang Masalah ... 1
B.Perumusan masalah...4
C.Tujuan Dan Manfaat Penelitian...4
D.Batasan Operasional Penelitian...5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6
A.Laporan Keuangan ...6
B. Laporan Laba Rugi...13
(8)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
2. Kegunaan laporan laba rugi...13
C. Konsep Laba dalam pelaporan Informasi Keuangan...15
D.Efisiensi Pasar...19
E. Karakteristik Saham...28
F. Tinjauan Penelitian Terdahulu...33
G. Kerangka Konseptual Dan hipotesis Penelitian...34
BAB III METODE PENELITIAN ... 37
A.Desain Penelitian...37
B.Populasi Dan Sampel Penelitian... 37
C.Jenis Data Dan Sumber Data...38
D.Definisi Operasional...38
E.Metode Analisis Data... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
A.Objek Penelitian... 44
B.Data Penelitian ... 45
C.Deskripsi Data Secara Statistik... 46
D.Pengujian Normalitas ... 48
E.Pengujian Asumsi Klasik……… 54
F. Pengujian Hipotesis... ... 55
G.Pembahasan Hasil Penelitian... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... ... 59
A.Kesimpulan ... .59
(9)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA ... 61 LAMPIRAN……… 63
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Sampel penelitian 44
Tabel 4.2 Data perubahan laba 45
Tabel 4.3 Data perubahan harga saham 46
Tabel 4.4 Descriptive statistics 49
Tabel 4.5 One-sample Kolmogorov-smirnov test 48
Tabel 4.6 One-sample Kolmogorov-smirnov test normal 52
Tabel 4.7 Model summary 54
Tabel 4.8 Annova 55
(10)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Normal P-Plot perubahan laba 50
Gambar 4.2 Normal P-Plot perubahan harga saham 51
Gambar 4.3 Normal P-Plot perubahan laba normal 53
(11)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bursa efek merupakan institusi yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Bursa efek menunjukkan tempat atau transaksi yang berhubungan dengan surat-surat berharga atau sebagai tempat transaksi produk-produk surat berharga di bawah pembinaan dan pengawasan pemerintah dalam hal ini Badan Pengawasan Pasar Modal (Bepepam).
Beberapa tahun terakhir ini pasar modal telah tumbuh sebagai salah satu aktivitas yang menarik, baik bagi investor lokal maupun investor asing. Sejalan dengan harapan masyarakat dan peranan pasar modal dalam penyediaan jangka panjang maka kebutuhan dana tersebut dapat dipenuhi melalui emisi saham yang mempunyai arti sebagai penarikan dana dengan melibatkan masyarakat luas yang berminat sebagai investor.
Salah satu fungsi utama pasar modal sebagai sarana untuk memobilisasikan dana yang bersumber dari masyarakat (investor) ke berbagai sektor yang
(12)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
memerlukan dana. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya untuk berinvestasi melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasinya.
Hal yang perlu dipahami oleh investor yang pertama adalah memahami pasar. Pasar saham terus bergerak dengan modal investor sebagai bahan bakarnya. Semakin banyak bahan bakar semakin cepat mesin bursa saham akan bergerak. Kedua adalah informasi tentang emiten. Dalam membeli saham suatu perusahaan tentu diperlukan pertimbangan khusus dan informasi yang jelas mengenai perusahaan tersebut. Apakah sahamnya layak dibeli atau tidak
Informasi akuntansi merupakan salah satu sumber informasi bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Ada beberapa jenis sumber informasi menurut Harahap (2006:32):
1. Informasi keuangan
a. Laporan keuangan tahunan b. Laporan internal
c. Filing perusahaan
d. Prospektus/sirkulasi
e. Data keuangan menyeluruh f. Data pasar modal
g. Ramalan analis keuangan h. Ramalan manajemen
2. Informasi non keuangan kuantitatif a. Statistik produksi
b. Statistik permintaan c. Statistik ekonomi 3. Informasi non kuantitatif
a. Pernyataan direksi/komisaris b. Newsletter perusahaan
c. Komentar manajemen d. Komentar analis keuangan e. Penilaian kredit independen f. Catatan kontrak sebelumnya
(13)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
Salah satu bentuk informasi yang sering dipakai dari beberapa jenis informasi di atas adalah laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan. Laporan keuangan merupakan hasil pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan. Untuk mencapai tujuan terwujudnya transparansi dan akuntabilitas informasi keuangan, maka setiap perusahaan yang go public di Bursa Efek Jakarta diwajibkan menyampaikan laporan keuangan tahunan (annual
report) kepada Bursa Efek Jakarta dan kepada para investor. Laporan tahunan
merupakan dasar pertimbangan bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi.
Dalam pasar modal yang efisien, harga-harga saham akan mencerminkan secara penuh semua informasi yang relevan dan pasar akan bereaksi terhadap informasi baru. Salah satu informasi tersebut adalah informasi tentang laba akuntansi (accounting earnings) yang diterbitkan melalui laporan keuangan. Informasi laba yang dimaksud tersebut kemungkinan besar akan sangat mempengaruhi harga saham.
Berdasarkan uraian diatas, dan mengingat bahwa informasi laba merupakan salah satu item penting yang harus diketahui investor untuk mengambil keputusan investasinya yang akhirnya akan mempengaruhi pergerakan harga saham. Maka penulis ingin mengetahui, apakah ada hubungan yang signifikan antara perubahan laba akuntansi dengan harga saham dengan melakukan penelitian ilmiah yang berjudul “Analisis Pengaruh Perubahan Laba
(14)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
Akuntansi Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ).”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut : “Apakah perubahan laba akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham?”.
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Untuk menguji apakah ada pengaruh perubahan laba akuntansi terhadap perubahan harga saham.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang besarnya pengaruh perubahan informasi laba akuntansi terhadap harga saham.
b. Bagi calon investor, penelitian diharapkan dapat membantu calon investor, dalam memahami kaitan antara perubahan informasi laba akuntansi terhadap perubahan harga saham untuk menentukan apakah akan melakukan transaksi atau tidak.
(15)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
c. Bagi peneliti lainnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan maupun sebagai referensi di dalam melakukan penelitian sejenis. d. Memberikan kontribusi dalam bidang akuntansi keuangan terutama yang
berkaitan dengan pengaruh perubahan informasi laba akuntansi terhadap perubahan harga saham.
D. Batasan Operasional Penelitian
1. Perusahaan yang diteliti dibatasi pada Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2004-2006.
2. Faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham dibatasi pada satu variabel yakni perubahan laba akuntansi
3. Laba akuntansi yang digunakan adalah laba bersih (net income) akhir tahun
4. Harga saham yang digunakan adalah harga saham penutup (closing price) setelah pengumuman informasi laba akuntansi.
(16)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Laporan Keuangan
Menurut Harahap (2001:55) laporan keuangan “merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi”. Laporan keuangan inilah yang menjadi sumber bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Di samping sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai bentuk pertanggungjawaban atau accountability. Laporan keuangan yang umum dikenal adalah :
a. Neraca (Balance Sheet)
Persamaan akuntansi atau neraca merupakan sistem akuntansi : Aktiva = kewajiban + ekuitas. Sisi kiri persamaan ini yaitu aktiva terkait dengan sumber daya yang dikendalikan oleh perusahaan. Sumber daya ini merupakan investasi yang diharapkan menjadi laba dimasa mendatang melalui aktivitas operasi. Untuk menjalankan aktivitas operasi, perusahaan
(17)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
membutuhkan pendanaan. Sisi kanan persamaan ini mengidentifikasi sumber pendanaan. Kewajiban (liability) merupakan pendanaan dari kreditor. Ekuitas (shareholder equity) merupakan total dari :
1. Pendanaan yang diinvestasikan atau dikontribusikan oleh pemilik 2. Akumulasi laba yang tidak dibagikan kepada pemilik
Aktiva dan kewajiban dipisahkan menjadi lancar dan tidak lancar. Aktiva lancar (current assets) diharapkan untuk terkonversi menjadi kas atau digunakan dalam operasi dalam waktu satu tahun atau dalam siklus operasi. Selisih antara aktiva lancar dan kewajiban lancar ini disebut dengan modal kerja (working capital).
b. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba-rugi merupakan laporan mengenai pendapatan, biaya-biaya, dan laba perusahaan selama periode tertentu. Biasanya laporan ini disusun dengan 2 pendekatan, yakni pendekatan kontribusi dan pendekatan fungsional. Pendekatan kontibusi membagi biaya-biaya ke dalam dua sifat pokok, yakni biaya variabel dan biaya tetap. Pendekatan ini biasanya dipergunakan dalam pengambilan keputusan manajemen berkenaan dengan perencanaan biaya, volume dan laba. Laporan laba-rugi yang disusun dengan pendekatan fungsional memberikan informasi mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan oleh setiap fungsi utama dalam perusahaan (fungsi produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan umum, serta fungsi keuangan).
(18)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
Dalam pengukuran laba perusahaan, pendekatan fungsional dapat memberikan informasi yang jelas mengenai penyimpangan yang dilakukan oleh setiap departemen (fungsi) yang ada dalam perusahaan terhadap target laba perusahaan.
Dalam bentuk penyajian laporan laba rugi dibagi lagi ke dalam dua langkah yaitu langkah tunggal (single step) dan langkah berganda (multiple
step). Pada langkah tunggal, semua penghasilan dari manapun sumbernya
dijumlahkan menjadi satu, jumlah ini kemudian dikurangi dengan harga pokok penjualan dan semua biaya yang terjadi selama periode akuntansi. Sedangkan langkah berganda, terdapat beberapa tahap yang perlu diikuti sebelum diperoleh angka pendapatan bersih (net income). Jumingan, (2006:35) mengemukakan langkah-langkah penyusunan laporan laba rugi
multiple step adalah sebagai berikut :
1.Penjualan neto dikurangi harga pokok penjualan diperoleh laba bruto atas penjualan barang.
2.Laba bruto dikurangi biaya usaha (biaya penjualan ditambah biaya umum dan administrasi) diperoleh laba usaha atau rugi usaha.
3.Laba usaha kemudian dikurangi atau ditambah dengan perbedaan antara penghasilan lain-lain dengan biaya lain-lain akan diperoleh pendapatan neto sebelum pajak perseroaan.
4.Pendapatan neto sebelum pajak perseroaan kemudian dikurangi dengan taksiran pajak perseroan akan diperoleh pendapatan neto sesudah pajak perseroaan.
5.Pendapatan neto sesudah pajak perseroan plus minus laba dan rugi insidentil akan diperoleh pendapatan neto dan pos-pos insidentil.
c. Laporan Ekuitas Pemegang Saham (Statement of Shareholder Equity).
Laporan ini merupakan suatu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama priode tertentu. Laporan perubahan ekuitas menyajikan
(19)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas. Laporan ini bermanfaat untuk mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang saham atas aktiva perusahaan.
d. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Dalam laporan ini disajikan informasi tentang dari mana sumber kas diperoleh dan kemana digunakan. Laporan arus kas merupakan ikhtisar arus kas masuk dan arus kas keluar yang dibagi atas :
1. Kegiatan operasi 2. Kegiatan investasi
3. Kegiatan keuangan (pendanaan)
e. Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statement)
Menurut Wild (2005:29),“ catatan atas laporan keuangan merupakan media untuk mengkomunikasikan informasi tambahan tentang pos-pos yang ada maupun yang tidak ada dalam laporan keuangan”. Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang terpadu atau integral dari penyajian laporan keuangan formal. Catatan ini penting untuk menjelaskan data keuangan pokok dan harus disiapkan dan dibaca dengan seksama. Catatan ini lazimnya digunakan untuk memberikan informasi tambahan.
Tujuan Dan Pengguna Laporan Keuangan
Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai prinsip akuntansi berterima umum, Posisi keuangan, hasil operasi,dan
(20)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
perubahan lain dalam posisi keuangan. Sedangkan tujuan umum laporan keuangan menurut Belkaoui (2006:97) adalah:
a. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang perubahan sumber daya ekonomi dan kewajiban suatu usaha bisnis
b. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang perubahan sumber daya bersih sebagai hasil dari aktivitas-aktivitas perusahaan yang menghasilkan profit.
c. Menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
mengestimasi earnings potensial perusahaan.
d. Menyediakan informasi lain yang dibutuhkan tentang perubahan sumber daya ekonomi dan kewajiban.
e. Mengungkapkan informasi lain yang relevan dengan kebutuhan pemakai. Menurut Jumingan (2006:5), laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban kepada pihak ekstern (luar perusahaan) harus disusun sedemikian rupa sehingga:
1. Memenuhi keperluan untuk:
a. Memberikan informasi keuangan secara kuantitatif mengenai
perusahaan tertentu, guna memenuhi keperluan para pemakai dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi.
b. Menyajikan informasi yang dapat dipercaya mengenai posisi keuangan dan perubahan kekayaan bersih perusahaan.
c. Menyajikan informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai dalam menaksir kemampuan memperoleh laba dari perusahaan.
d. Menyajikan informasi lain yang diperlukan mengenai perubahan dalam harta dan kewajiban, serta mengungkapkan informasi lain yang sesuai dengan keperluan pemakai.
2. Mencapai mutu sebagai berikut: a. Relevan.
b. Jelas dan dapat dimengerti. c. Dapat diuji kebenarannya.
d. Mencerminkan keadaan perusahaan menurut waktunya secara tepat. e. Dapat dibandingkan.
f. Lengkap. g. Netral.
Pengguna Laporan Keuangan
Kelompok-kelompok yang berkepentingan terhadap laporan aktivitas sebuah organisasi berorientasi profit dapat diklasifikasikan sebagai pengguna langsung dan tidak langsung.
(21)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
Pengguna langsung meliputi:
2. Pemilik dan pemegang saham perusahaan.
Bagi pemilik perusahan, laporan keuangan dimaksudkan untuk : a. Menilai prestasi atau hasil yang diperoleh manajemen b. Mengetahui hasil dividen yang akan diterima
c. Menilai posisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya d. Mengetahui nilai saham dan laba per lembar saham
e. Sebagai dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan di masa depan
f. Sebagai dasar untuk mempertimbangkan menambah atau mengurangi investasi.
3. Pemberi pinjaman (kreditor) dan pemasok.
a. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
b. Menilai kualitas jaminan kredit/investasi untuk menopang kredit yang akan diberikan.
c. Melihat dan memprediksi prospek keuntungan yang mungkin diperoleh dari perusahaan atau menilai rate of return perusahaan.
d. Menilai kemampuan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, perusahaan sebagai dasar dalam pertimbangan keputusan kredit.
e. Menilai sejauh mana perusahaan mengikuti perjanjian kredit yang sudah disepakati.
4. Manajemen perusahaan.
(22)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
b. Mengukur tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi perusahaan. c. Mengukur tingkat efisiensi dan tingkat keuntungan perusahaan. d. Menilai hasil kerja individu yang diberi tugas dan tanggung jawab.
e. Menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan perlu tidaknya diambil kebijaksanaan baru.
f. Memenuhi ketentuan AD (Anggaran Dasar). 5. Investor
a. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan b. Menilai kemungkinan menanamkan dana dalam perusahaan c. Menilai kemungkinan divestasi pada perusahaan
6. Dinas perpajakan
a. Menghitung dan menetapkan jumlah pajak yang harus dibayar 7. Organisasi pekerja
8. Pelanggan
Pengguna tidak langsung meliputi: 1. Analis dan konsultan keuangan. 2. Pasar saham
3. Kalangan berita keuangan dan agen-agen penyaji laporan keuangan. 4. Asosiasi dagang
5. Serikat pekerja 6. Kompetitor
7. Masyarakat umum
(23)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
a. Sebagai dasar dalam penetapan-penetapan kebijaksanaan baru b. Menilai apakah perusahaan memerlukan bantuan atau tindakan lain. c. Menilai kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang ditetapkan.
d. Bagi lembaga pemerintahan lain, bisa menjadi bahan penyusunan data statistik.
B. Laporan Laba Rugi
1. Defenisi laporan laba rugi (income statement)
Laporan laba rugi (income statement) adalah “laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode tertentu” (Kieso, 2002:150). Melalui defenisi ini dapat disimpulkan bahwa laporan laba rugi memperlihatkan hasil yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa dan ongkos-ongkos yang timbul dalam proses pencapaian hasil tersebut. Laporan ini juga memperlihatkan adanya pendapatan bersih atau kerugian bersih sebagai hasil dari operasi perusahaan selama periode tertentu (umumnya satu tahun). Singkatnya, laporan ini merupakan laporan hasil dari aktivitas perusahaan, atau merupakan ringkasan yang logis dari penghasilan dan biaya dari suatu perusahaan untuk periode tertentu.
(24)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
Laporan laba rugi membantu pemakai laporan keuangan memprediksikan arus kas masa depan dengan berbagai cara. Sebagai contoh investor dan kreditor dapat menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi untuk :
a. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan
b. Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan
c. Membantu menilai resiko ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan. Berikut ini bagian dari laporan laba rugi yang disajikan paling bawah bagian laba rugi:
a.Laba bersih
Laba bersih secara keseluruhan mengukur kinerja perusahaan. Laba bersih -biaya) selama satu periode tertentu. Jika penghasilan melebihi biaya, hasilnya adalah laba bersih. Jika biaya-biaya melebihi penghasilan, hasilnya adalah mencerminkan pencapaian (penghasilan) dari suatu perusahaan sehubungan dengan usaha (biaya rugi bersih.
b.Laba per lembar saham (Earning Per Share).
Laba per lembar saham ini dihitung dengan membagi laba bersih untuk periode sekarang dengan jumlah saham-saham yang beredar selama satu periode. Laba per saham memberikan informasi kepada pemilik saham perorangan seberapa besar laba bersih tahun ini menjadi milik mereka.
Pada umumnya investor menilai kinerja perusahaan dari laporan laba rugi ini. Dimana terdapat laba bersih yang dihasilkan perusahaan dan laba per lembar
(25)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
saham yang dapat diterima oleh penanam modal tersebut. Apabila kinerja keuangan perusahaan baik, maka kemungkinan prospek perusahaan pada masa yang akan datang juga menjanjikan. Demikian juga dengan harga saham perusahaan akan ikut naik atau sebaliknya.
C. Konsep Laba Dalam Pelaporan Informasi Keuangan
1.Konsep laba ekonomi dan laba akuntansi a. Laba Ekonomi
Laba ekonomi merupakan “arus kas ditambah dengan perubahan nilai wajar aktiva” Wild (2005:25).Berdasarkan defenisi ini, laba mencakup baik komponen yang sudah direalisasi maupun yang belum direalisasi.
Sementara itu, Harahap (2001: 14) menjelaskan bahwa sifat-sifat laba ekonomi mencakup 3 tahap :
1.Physical Income, konsumen barang dan jasa pribadi yang sebenarnya memberikan kesenangan fisik dan pemenuhan kebutuhan, laba jenis ini tidak dapat diukur.
2.Real Income, adalah ungkapan kejadian yang memberikan peningkatan terhadap kesenangan fisik. ukuran yang dapat digunakan untuk real income adalah “cost of living (biaya hidup)”. dengan kata lain kepuasan timbul karena kesenangan fisik yang timbul dari keuntungan yang diukur dengan pembayaran uang yang dilakukan untuk membeli barang dan jasa sebelum dan sesudah dikonsumsi.
(26)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
3.Money Income, merupakan hasil uang yang diterima dan dimaksudkan untuk konsumsi dalam memenuhi kebutuhan hidup.
b. Laba Akuntansi
Laba akuntansi diukur berdasarkan konsep laba akrual. tujuan utama akuntansi akrual adalah pengukuran laba. dua proses utama dalam pengukuran laba adalah pengakuan pendapatan dan pengaitan beban. pengakuan pendapatan (revenue recognition) adalah titik awal pengakuan laba. Dua kondisi wajib untuk dapat diakui sebagai pendapatan adalah harus :
• Direalisasi atau dapat direalisasi (realized or realizable). pendapatan direalisasi (realized) apabila barang dan jasa ditukar dengan kas atau klaim atas kas (piutang). pendapatan dapat direalisai (realizable) apabila aktiva yang diterima dalam pertukaran segera dapat dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas dengan jumlah yang dapat diketahui.
• Pendapatan dihasilkan (earned) apabila entitas yang bersangkutan pada hakikatnya telah menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapat hak atas manfaat yang dimiliki oleh pendapatan itu, yakni apabila proses menghasilkan laba telah selesai.
Menurut Belkaouli (2006:127), laba (income) akuntansi didefenisikan sebagai perbedaan antara revenue realisasian (realized revenue) yang berasal dari transaksi suatu periode dan berhubungan dengan biaya historis. Definisi ini menunjukkan 5 karakteristik laba akuntansi sebagai berikut:
1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi yaitu timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut.
(27)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
2. Laba akuntansi didasarkan pada periode postulat dan merujuk pada kinerja keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.
3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue dan memerlukan defenisi serta pengukuran dan pengakuan revenue
4. Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam bentuk biaya historis yang didapatkan perusahaan untuk mendapatkan hasil tertentu
5. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip “matching” artinya hasil dikurangi biaya yang diterima / dikeluarkan dalam periode yang sama.
Konsep laba akuntansi juga mempunyai beberapa kebaikan, yaitu sebagai berikut:
1. Dapat terus-menerus ditelusuri dan diuji.
2. Karena perhitungannya didasarkan pada kenyataan yang terjadi (fakta) dan dilaporkan secara obyektif maka perhitungan laba ini dapat diperiksa. 3. Memenuhi prinsip “conservatisme”, karena yang diakui hanya laba yang
direalisasi dan tidak memperhatikan perubahan nilai.
4. Dapat dijadikan sebagai alat kontrol oleh manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen.
2. Pendekatan Dalam Pengukuran Laba (Approach To Income Measurement) a. Pendekatan Transaksi (Transaction Approach)
Dalam pendekatan ini perubahan dalam assets dan liabilities hanya dicatat sebagai akibat dari pada transaksi, baik transaksi intern maupun ekstern. transaksi ekstern timbul dari perjanjian dengan pihak luar perusahaan . sedangkan transaksi intern berasal dari penggunaan atau pertukaran aktiva dengan pihak dalam perusahaan.
(28)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
Pendekatan kegiatan berbeda dari pendekatan transaksi karena pendekatan kegiatan memusatkan perhatian kepada deskripsi dari pada kegiatan perusahaan dan bukan pada pelaporan transaksi. ini berarti bahwa income dianggap timbul pada saat terjadinya kegiatan atau peristiwa tertentu dan bukan sekedar pada saat terjadinya transaksi.
Salah satu keuntungan yang diasumsikan dalam pendekatan kegiatan ini adalah dimungkinkannya menggunakan bermacam-macam konsep income untuk tujuan yang berbeda-beda. income yang timbul dari produksi dan penjualan barang melibatkan jenis-jenis evaluasi dan prediksi yang berbeda dari pembelian dan penjualan surat-surat berharga atau menahan suatu aset untuk memperoleh capital gain. efisisensi manajemen dapat diukur dengan lebih baik apabila komponen atau unsur-unsur income diklasifikasikan sesuai dengan jenis-jenis kegiatan yang berbeda-beda yang kurang atau lebih dapat dikendalikan oleh manajemen
3. Konsep Modal Dan Pemeliharaan Modal a. Konsep Modal
Konsep modal keuangan dianut oleh sebagian besar perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan. menurut konsep modal keuangan, seperti uang atau daya beli yang diinvestasikan. modal adalah snonim dengan aktiva bersih atau ekuitas perusahaan.
Pemilihan konsep modal yang sesuai bagi perusahaan harus didasarkan pada kebutuhan pemakai laporan keuangan. konsep modal keuangan seharusnya dianut kalau pemakai laporan keuangan terutama berkepentingan dengan pemeliharaan
(29)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
modal nominal atau daya beli dari modal yang diinvestasikan. namun demikian, kalau pemakai berkepentingan dengan kemampuan usaha perusahaan, seharusnya digunakan konsep modal fisik. konsep yang dipilih menunjukkan sasaran yang akan dicapai dalam penetapan laba, bahkan meskipun operasionalisasi konsep tersebut tidak terlepas dari kesulitan pengukurannya.
b. Konsep Pemeliharaan Modal
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan (IAI, 2004;104) konsep pemeliharaan modal dibagi 2:
1. Pemeliharaan modal keuangan. menurut konsep ini laba hanya diperoleh kalau jumlah finansial (uang) dari aktiva bersih pada kahir periode melebihi jumlah finansial (uang) dari aktiva bersih pada awal periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi, dan mengeluarkan setiap kontribusi para pemilik selama periode. pemeliharaa modal keuangan dapat diukur baik dalam satuan moneter nominal atau dalam satuan daya beli yang konstan
2. Pemeliharaan modal fisik. menurut konsep ini laba hanya diperoleh kalau kapasitas produktif fisik (atau kemampuan usaha) pada kahir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi, dan mengeluarkan setiap kontribusi para pemilik selama suatu periode.
Konsep pemeliharaan modal berkepentingan dengan bagaimana perusahaan mendefenisikan modal yang ingin dipelihara (dipertahankan). Konsep ini mengaitkan konsep modal dengan konsep laba karena memberikan dasar rujukan untuk mengukur laba. Konsep ini juga merupakan prasyarat untuk membedakan antara imbalan modal perusahaan (return on capital) dan pengembalian modal (return of capital), hanya arus masuk aktiva yang melebihi jumlah yang dibutuhkan untuk memelihara modal dapat dianggap laba dan karenanya merupakan imbalan modal (return on capital). oleh karena itu, laba merupakan
(30)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
jumlah residual yang tertinggal setelah semua beban dikurangkan pada penghasilan., maka jumlah residulanya merupakan kerugian bersih.
Konsep pemeliharaan modal fisik memerlukan penggunaan dasar pengukuran biaya kini ( current cost). namun demikian, konsep pemeliharaan modal keuangan tidak memerlukan penggunaan dasar pengukuran tertentu. Pemilihan dasar dalam konsep ini tergantung pada jenis modal keuangan yang ingin dipelihara perusahaan.
D. Efisiensi Pasar
Konsep efisiensi pasar ini membahas bagaimana pasar merespon informasi-informasi yang masuk, dan bagaimana informasi-informasi tersebut selanjutnya bisa mempengaruhi pergerakan harga sekuritas (termasuk saham) menuju harga keseimbangan yang baru. Jika dilihat dari sudut pandang investasi, efisiensi berarti bahwa harga pasar yang terbentuk sudah mencerminkan semua informasi yang tersedia.
Dalam hal ini informasi yang tersedia bisa meliputi semua informasi baik informasi di masa lalu (contoh: laba perusahaan tahun lalu), maupun informasi saat ini (contoh: rencana kenaikan dividen tahun berjalan), serta informasi yang bersifat sebagai pendapat/opini rasional yang beredar di pasar yang bisa mempengaruhi perubahan harga saham cenderung naik atau turun.
Dalam Jogiyanto ( 2003: 381), bahwa efisiensi pasar dapat didefenisikan dalam beberapa defenisi, yaitu :
(31)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
1. Defenisi efisiensi pasar didasarkan pada nilai instrinsik sekuritas, yaitu suatu pasar yang nilai-nilai sekuritasnya tidak menyimpang dari nilai-nilai instrinsiknya
2. Defenisi efisiensi pasar didasarkan pada akurasi dari harga sekuritas, yaitu suatu pasar yang jika dengan menggunakan informasi yang tersedia (information available), para investor secara akurat dapat mengekspektasi harga dari sekuritas yang bersangkutan.
3. Defenisi efisiensi pasar didasarkan pada distribusi informasinya, yaitu bahwa suatu pasar dikatakan efisien terhadap suatu informasi, jika harga-harga sekuritas bertindak seakan-akan setiap orang mengamati system informasi tersebut.
4. Defenisi efisiensi pasar didasarkan pada proses dinamik, yaitu suatu pasar yang penyebaran informasinya dilakukan secara cepat sehingga informasi menjadi simetris, yaitu setiap orang memiliki informasi.
Bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasinya saja atau dapat dilihat tidak hanya dari ketersediaan informasi, tetapi juga dilihat dari kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia. Pasar efisien yang ditinjau dari sudut informasi saja disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market). “Sedangkan pasar efisien yang ditinjau dari sudut kecanggihan pelaku pasar dalam mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tersedia disebut dengan efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient market)” (Jogiyanto, 2003:370).
a. Efisiensi pasar secara informasi
Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara harga sekuritas dengan informasi. Hal yang terpenting adalah informasi mana yang dapat digunakan untuk menilai pasar yang efisien, apakah informasi yang
(32)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
lama, informasi yang sedang dipublikasikan atau semua informasi termasuk informasi privat.
Untuk informasi yang tidak perlu diolah lebih lanjut, seperti informasi tentang pengumuman laba perusahaan, pasar akan mencerna informasi tersebut dengan cepat. Dengan demikian, untuk informasi seperti pengumuman laba, Efisiensi pasar tidak ditentukan dengan seberapa canggih pasar mengolah informasi tersebut, tetapi seberapa luas informasi tersebut tersedia di pasar. Informasi pasar semacam ini merupakan efisiensi pasar secara informasi.
Pada pasar efisien harga sekuritas akan cepat terevaluasi dengan adanya informasi penting yang berkaitan dengan sekuritas tersebut. Sedangkan pada pasar yang kurang efisien harga sekuritas akan kurang bisa mencerminkan semua informasi yang ada. Untuk memudahkan penelitian tentang efisiensi pasar, Fama dalam Tandelilin (2001:114), mengklasifikasikan bentuk pasar yang efisien ke dalam tiga bentuk (Efficienct Market Hypothesis/EMH),”yaitu efisiensi bentuk lemah, setengah kuat dan kuat”.
1) Efisiensi dalam bentuk lemah
Pasar efisien dalam bentuk lemah berarti semua informasi di masa lalu (historis) akan tercermin dalam harga yang terbentuk sekarang. Bentuk efisiensi secara lemah ini berkaitan dengan teori langkah acak (random walk
theory) yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak berhubungan dengan
nilai sekarang. Oleh karena itu, informasi historis tersebut (seperti harga dan volume perdagangan di masa lalu) tidak bisa lagi digunakan untuk memprediksi perubahan harga di masa yang akan datang.
(33)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
2) Efisiensi dalam bentuk setengah kuat
Merupakan bentuk efisiensi pasar yang lebih komprehensif karena dalam bentuk ini harga saham disamping dipengaruhi oleh data pasar (harga saham dan volume perdagangan masa lalu), juga dipengaruhi oleh semua informasi yang dipublikasikan (seperti pengumuman laba bersih, dividen, stock split, penerbitan saham baru, dan kesulitan keuangan yang dialami perusahaan). Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang dipublikasikan (all
publicly available information) termasuk informasi yang berada di
laporan-laporan keuangan perusahaan emiten. Informasi yang dipublikasikan dapat berupa sebagai berikut:
a) Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut. Informasi yang dipublikasikan ini merupakan publikasi dalam bentuk pengumuman oleh perusahaan emiten. Informasi ini umumnya berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di perusahaan emiten (corporate event). Contoh dari informasi ini adalah pengumuman laba, pengumuman dividen, pengumuman pengembangan produk baru, pengumuman merjer dan akuisisi, pengumuman perubahan metode akuntansi, pengumuman pergantian pemimpin perusahaan dan lain sebagainya.
b) Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas sejumlah perusahaan. Informasi yang dipublikasikan ini dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang hanya berdampak
(34)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
pada harga-harga sekuritas perusahaan-perusahaan yang terkena regulasi tersebut. Contoh dari informasi ini misalnya regulasi untuk meningkatkan kebutuhan cadangan (reserved requirement) yang harus dipenuhi oleh semua bank. Informasi ini akan secara langsung mempengaruhi harga sekuritas tidak hanya sebuah bank saja, tetapi mungkin semua emiten di dalam industri perbankan.
c) Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas semua perusahaan yang terdaftar di pasar saham. Informasi ini dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang berdampak ke semua perusahaan emiten. Misalnya suatu regulasi berupa peraturan akuntansi untuk mencantumkan laporan arus kas yang harus dilakukan oleh semua perusahaan. Regulasi ini akan mempunyai dampak ke harga sekuritas tidak hanya untuk sebuah perusahaan atau pada satu industri saja tetapi mungkin berdampak langsung pada semua perusahaan.
Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor atau grup dari investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan tidak normal dalam jangka waktu yang lama.
3. Efisiensi dalam bentuk kuat
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat, jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi baik yang terpublikasi atau tidak dipublikasikan. Jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada individual investor atau grup investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal karena mempunyai informasi privat.
(35)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
b. Efisiensi pasar secara keputusan
Efisiensi pasar secara keputusan juga merupakan efisiensi pasar bentuk
setengah kuat menurut versi Fama yang didasarkan pada informasi yang didistribusikan. Perbedaannya adalah, jika efisiensi pasar secara informasi
(informationally efficient market) hanya mempertimbangkan sebuah faktor saja,
yaitu ketersediaan informasi, maka efisiensi pasar secara keputusan (decisionally
efficient market) mempertimbangkan dua buah faktor, yaitu ketersediaan
informasi dan kecanggihan pelaku pasar.
Karena melibatkan lebih banyak faktor dalam menentukan pasar yang efisisen, suatu pasar yang efisien secara keputusan merupakan bentuk pasar setengah kuat yang lebih tinggi dibandingkan efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi. Misalnya, pengumuman pembayaran dividen yang naik dari nilai dividen periode sebelumnya dan informasi ini tersedia untuk semua pelaku pasar secara bersamaan. Umumnya perusahaan emiten menggunakan pembayaran dividen sebagai sinyal kepada pelaku pasar. Pelaku pasar yang kurang canggih akan menerima informasi peningkatan dividen ini begitu saja sebagai sinyal baik tanpa menganalisisnya lebih lanjut dan harga sekuritas akan mencerminkan informasi baik ini secara penuh. Ini berarti pasar sudah efisien bentuk setengah kuat secara informasi.
Sebaliknya pelaku pasar yang canggih tidak akan mudah dibodohi (fooled) oleh emiten. Pelaku pasar yang canggih akan menganalisis informasi ini lebih lanjut untuk menentukan apakah benar ini merupakan sinyal yang valid dan dapat
(36)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
dipercaya. Jika ternyata sinyal ini sinyal yang tidak valid (ternyata perusahaan tidak mempunyai prospek yang baik) dan karena investor tidak canggih, reaksi mereka yang positif terhadap informasi pembayaran dividen yang meningkat tersebut merupakan reaksi yang tidak benar, sehingga dapat dikatakan pasar belum efisien secara keputusan, karena mereka mengambil keputusan yang salah. Jika pasar efisien secara keputusan, maka pelaku pasar akan dapat mengetahui bahwa sinyal tersebut adalah sinyal yang tidak benar. Akibatnya mereka akan menganggap informasi tersebut bukan sebagai kabar baik, tetapi mungkin sebaliknya sebagai kabar buruk, karena peningkatan pembayaran dividen untuk perusahaan yang tidak mempunyai prospek yang baik akan menyebabkan kesulitan likuiditas. Oleh karena itu jika pelaku pasar canggih dan mereka mengerti bahwa sinyal yang diberikan merupakan sinyal yang salah, mereka akan bereaksi sebaliknya yang tercermin di dalam harga sekuritas emiten secara negatif terhadap informasi tersebut.
Penelitian ini tergolong pada penelitian hipotesis pasar efisien dalam bentuk setengah kuat karena penelitian ini dilakukan dengan pengujian event studies, yang mengamati pengaruh pengumuman suatu informasi (informasi laba perusahaan) terhadap perubahan harga sekuritas. Karena jika efisien dalam bentuk lemah hanya didasarkan pada harga dan volume perdagangan di masa lalu, sedangkan efisien bentuk kuat didasarkan pada informasi privat yang tidak semua orang dapat mengaksesnya (tidak dipublikasikan).
Implikasi hipotesis pasar efisien terhadap investor yang berinvestasi di pasar modal dapat dilihat dari implikasinya terhadap investor yang menerapkan analisis
(37)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
teknikal maupun analisis fundamental dalam penilaian dan pemilihan saham. Bagi investor yang menerapkan analisis teknikal, mereka percaya bahwa pergerakan harga saham di masa yang akan datang bisa diprediksi dari data pergerakan harga saham masa lampau. Sedangkan bagi investor yang menerapkan analisis fundamental dapat menganalisis saham dengan mengestimasi nilai intrinsik saham berdasar informasi fundamental yang telah dipublikasikan perusahaan (seperti laporan keuangan dan lainnya) untuk menentukan keputusan menjual atau membeli saham.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan pasar menjadi efisien. Pasar efisien dapat terjadi karena peristiwa-peristiwa sebagai berikut:
1) Investor adalah penerima harga (price taker), yang berarti bahwa sebagai pelaku pasar, investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu sekuritas. Harga dari suatu sekuritas ditentukan oleh banyak investor yang menentukan demand dan supply. Hal seperti ini dapat terjadi karena jika pelaku-pelaku pasar terdiri dari sejumlah besar institusi-institusi dan individual-individual yang mampu mengartikan dan menginterpretasikan informasi dengan baik untuk digunakan dalam menganalisis, menilai dan melakukan transaksi penjualan atau pembelian sekuritas bersangkutan.
2) Informasi tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang bersamaan dan harga untuk memperoleh informasi tersebut murah. Untuk pasar yang efisien, harga dari informasi tersebut juga relatif sangat murah untuk diperoleh oleh publik. Umumnya pelaku pasar dapat memperoleh
(38)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
informasi tersebut melalui surat kabar atau majalah, bahkan lewat radio dan televisi.
3) Informasi dihasilkan secara acak (random) dan tiap-tiap pengumuman informasi sifatnya random satu dengan yang lainnya. Informasi dihasilkan secara random mempunyai arti bahwa investor tidak dapat memprediksi kapan emiten akan mengumumkan informasi yang baru.
4) Investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat, sehingga harga dari sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan informasi tersebut untuk mencapai keseimbangan yang baru. Kondisi ini dapat terjadi jika pelaku pasar merupakan individu-individu yang canggih yang mampu memahami dan menginterpretasikan informasi dengan cepat dan baik.
Pasar menjadi tidak efisien juga dapat terjadi dalam kondisi-kondisi sebagai berikut
1) Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi harga dan sekuritas.
2) Harga dari informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak seragam antara pelaku pasar yang satu dengan yang lainnya terhadap suatu informasi yang sama. Kondisi ini terjadi jika penyebaran informasi tidak merata sehingga ada sebagian pelaku pasar yang menerima informasi dengan terlambat dan sisanya tidak menerima informasi sama sekali.
3) Informasi yang disebarkan dapat diprediksi dengan baik oleh sebagian pelaku-pelaku pasar.
(39)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
4) Investor adalah individu-individu yang lugas (naif investors) dan tidak canggih. Untuk pasar yang tidak efisien, masih banyak investor yang bereaksi terhadap informasi secara lugas, karena mereka mempunyai kemampuan yang terbatas di dalam mengartikan dan menginterpretasikan informasi yang diterima. Sehingga mereka seringkali salah mengambil keputusan dan akibatnya sekuritas bersangkutan dinilai secara tidak tepat
E. Karakteristik Saham
Diantara efek yang diperdagangkan di bursa efek adalah saham biasa
(common stock) yang paling dikenal masyarakat. Saham biasa juga merupakan
alat yang paling banyak digunakan untuk menarik dana dari masyarakat. Saham menurut Widoatmojo (2004:39) adalah “Surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas yang biasa disebut emiten”.
Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock). Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan. Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak.
Menurut Jogiyanto (2003:73), ada beberapa hak pemegang saham yaitu: 1. Hak kontrol
Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Ini berarti pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa yang
(40)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
akan memimpin perusahaannya. Pemegang saham dapat melakukan hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan direksi di rapat tahunan pemegang saham atau pada tindakan-tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham.
2. Hak menerima pembagian keuntungan
Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapat bagian dari keuntungan perusahaan. Walaupun tidak semua laba dibagikan, sebagian laba akan ditanamkan kembali ke perusahaan. Laba yang ditahan/retained earnings ini merupakan sumber dana intern perusahaan. Laba yang tidak ditahan dibagikan dalam bentuk dividen. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam bentuk dividen, semua pemegang saham biasa mendapatkan hak yang sama. Pembagian dividen untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayarkan dividen untuk saham preferen.
3. Hak preemptive
Hak preemptive/preemptive right merupakan hak untuk mendapatkan persentasi pemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham, maka jumlah saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase kepemilikan pemegang saham yang lama akan turun. Hak
preemptive memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk
membeli tambahan saham baru, sehingga persentase kepemilikannya tidak berubah.
Harga pasar (market price) merupakan harga pada pasar riil dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau pada saat pasar ditutup (Anoraga, 2001: 59). Setiap investor yang berinvestasi dalam saham, setiap hari, dari waktu ke waktu, harus rajin memantau perkembangan terakhir dari kondisi emiten dimana mereka menginvestasikan dana. Selain itu, juga mengamati pergerakan saham di bursa secara keseluruhan. Karena perkembangan kondisi emiten, baik positif maupun negatif, pasti berpengaruh terhadap harga saham yang diterbitkannya.
a. Kategori saham
(41)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
1) Income stock
Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah saham emiten yang mempunyai kebijakan pembayaran dividen yang relatif tinggi dan konsisten. Kadar risiko income stock adalah yang paling rendah dari jenis saham yang lain. Income stock umumnya diterbitkan oleh perusahaan yang konservatif, stabil secara financial, dan mempunyai pertumbuhan pendapatan dan laba yang mantap.
2) Growth stock
Growth stock umumnya diterbitkan emiten berskala kecil/menengah,
kinerja emiten ini umumnya belum teruji. Sahamnya masih dalam peertumbuhan untuk menjadi leader atau sedang bergerak dalam pasar.
3) Total return stock
Saham total return adalah saham yang membagikan dividen dan mempunyai pertumbuhan harga saham yang bagus. Saham seperti ini umumnya diterbitkan oleh perusahaan besar yang memimpin di industri tertentu, perusahaan yang berkembang secara mantap. Saham ini termasuk saham blue chip, yakni saham berkapitalisasi besar dan sangat likuid.
4) Speculative stock
Kategori saham spekulatif mencakup saham di luar ketiga kategori di atas. Saham-saham yang berpotensi memberikan gain besar dalam tempo singkat. Seperti saham-saham baru di bidang industri yang sedang dalam tahap pengembangan dapat dimasukkan ke dalam saham spekulatif.
b. Arah pergerakan saham
1) Bergerak ke atas
Harga saham dapat bergerak naik kalau sebagian investor merasa yakin bahwa dividen dan capital gain menanti mereka di depan. Keyakinan ini muncul kalau kondisi makro ekonomi kondusif bagi emiten untuk mencetak laba. 2) Bergerak mendatar
Harga saham dapat bergerak mendatar dikarenakan satu saham tidak bergerak sedangkan pasar secara keseluruhan bergerak naik, tentu ada faktor negatif yang menghambat pergerakan saham tersebut.
(42)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
Turunnya harga saham dapat terjadi karena beberapa hal serius seperti penurunan laba, memburuknya ekonomi makro, profit taking, atau adanya berita negatif yang mempengaruhi sentimen investor untuk menjual saham secara besar-besaran.
c. Penggerak harga saham
Selain memantau kinerja emiten, investor sebaiknya juga memantau perkembangan harga saham di pasar agar dapat mengambil manfaat maksimal dari perubahan harga. Untuk itu investor perlu diketahui beberapa faktor penggerak harga saham. Menurut Cahyono (2001:150) “harga saham dapat bergerak karena tiga pengaruh yaitu arah dan kekuatan pasar, tema investasi, dan antisipasi laba”.
1) Arah dan kekuatan pasar
Ada saatnya harga saham bergerak sesuai arah dan kekuatan pasar. Saham emiten yang disukai publik kadang-kadang dapat turun harganya jika pasar secara keseluruhan turun. Begitu juga, saham yang kurang bagus akan terangkat di pasar yang sedang booming. Arah pasar dapat berubah karena perubahan indikator makro seperti suku bunga, laju investasi, serta faktor non ekonomi seperti instabilitas politik yang dapat mempengaruhi pasar.
2) Tema investasi
Tema investasi ini berkaitan dengan sentimen investor. Dengan alasan yang tidak jelas, kadang-kadang investor merasa senang terhadap saham tertentu
(43)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
dan memutuskan untuk membelinya. Sebaliknya karena alasan lain investor merasa enggan bertransaksi dan cenderung menjual. Sebagai contoh : Ketika bank tertentu dilikuidasi maka saham sektor perbankan akan dijauhi investor. 3) Antisipasi laba
Harga saham akan bergerak sejalan dengan pertumbuhan laba emiten. Jika ada perkiraan bahwa PT X tahun tertentu meningkat labanya (biasanya laba kejutan, di luar perkiraan) maka harga saham akan naik dengan segera.
Dari ketiga faktor penggerak harga saham yang telah disebutkan, laba merupakan salah satu faktor yang menjadi pusat perhatian investor. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dibahas mengenai pengaruh perubahan laba terhadap perubahan harga saham.
F. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Wilfida (2004), melakukan penelitian mengenai pengaruh perubahan laba per lembar saham terhadap harga saham perusahaan industri kosmetika. Penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keeratan antara hubungan laba per lembar saham dengan perubahan harga saham. Berdasarkan hasil penelitian, koefisien korelasi, determinasi dan tingkat signifikansi menunjukkan ada pengaruh yang kuat dan nyata laba per lembar saham dengan harga saham.
Hariman (2003), meneliti tentang pengaruh rasio Nilai buku per lembar saham dan rasio per lembar saham terhadap perubahan harga saham di pasar
(44)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
modal (studi pada PT. HM.Sampoerna Tbk di Bursa Efek Jakarta). Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara bersama-sama nilai rasio buku per lembar saham berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham. Berdasarkan koefisien korelasi berganda rasio laba per lembar saham mempunyai pengaruh atau hubungan yang rendah terhadap perubahan harga saham.
Jenny Djaie dan Murtanto (2001), melakukan penelitian untuk menguji pengaruh Rasio Early Warning System terhadap perubahan harga saham. Sampel penelitian adalah perusahaan asuransi yang terdaftar di BEJ. Penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan rasio piutang premi terhadap surplus, rasio biaya manajemen dan rasio perubahan surplus yang paling mempengaruhi harga saham.
Matriks Penelitian
No Nama
peneliti
Judul Penelitian Variabel Hasil Uji
hipotesis 1 Wilfida
H.N (2004) Pengaruh Laba Per Lembar Saham (Earnings Per Share) terhadap Harga Saham Independen: Laba Per Lembar Saham Dependen: Harga Saham Ada hubungan yang kuat dan nyata antara Laba Per Lembar Saham (Earnings Per Share) terhadap harga saham Uji regresi sederhan a, dengan uji t
2 Hariman
(2003)
Anaisis Pengaruh Rasio Nilai Buku dan Rasio Laba Per Lembar Saham terhadap Harga Saham di Pasar Modal
Independen: Rasio Laba Per Lembar Saham Rasio Nilai Buku Per Lembar Saham Dependen: Harga Saham Terdapat pengaruh/hubu ngan yang rendah antara rasio laba per lembar saham dan rasio nilai buku per lembar saham Uji regresi berganda, dengan uji F dan t
(45)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
terhadap harga saham.
3 Jenny
Djaie & Murtanto (2001) Analisis Hubungan Harga Saham dengan Konponen-Komponen Laporan Keuangan Perusahaan Asuransi Kerugian yang Diuraikan dengan Rasio Early Warning System. Independen: Rasio-rasio Early Warning System Dependen: Rata-rata harga saham Rasio piutang premi terhadap surplus, rasio biaya manajemen dan rasio perubahan surplus mempunyai pengaruh kuat terhadap perubahan harga saham. Uji regresi sedehana, dengan uji t
G. Kerangka Konseptual Dan Hipotesis
1. Kerangka Konseptual
Laporan laba rugi (income statement) adalah ringkasan profitabilitas perusahaan selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun. Laporan laba rugi ini menunjukan penghasilan (revenues) yang diperoleh selama satu periode, biaya
(expense) yang dikeluarkan dalam satu periode, dan elemen-elemen lain
pembentuk laba. Laporan ini pada dasarnya mencerminkan perbedaan antara penghasilan dan biaya perusahaan selama periode tertentu sehingga menghasilkan keuntungan ataupun kerugian bersih perusahaan.
Teori hipotesis pasar modal yang efisien mengatakan bahwa harga-harga saham akan cepat bergerak tanpa diduga dengan adanya informasi yang releven. Pasar modal yang dikatakan efisien adalah apabila informasi yang tersedia dapat diperoleh secara luas dan mudah. Pada intinya hipotesis pasar yang efisien mengatakan :
(46)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
a. Harga pasar di bursa sepenuhnya menggambarkan informasi yang tersedia bagi umum.
b. Harga pasar bereaksi cepat dengan adanya informasi yang baru.
Dengan adanya teori hipotesis pasar yang efisien maka dapat disimpulkan bahwa para pengambil keputusan (dalam hal ini investor) sangat bergantung pada informasi laporan keuangan.
Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan tinjauan peneliti terdahulu, maka kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut :
2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis atau jawaban sementara atas permasalahan yang dikemukakan adalah sebagai berikut:
H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara perubahan laba akuntansi terhadap
perubahan harga saham.
Perubahan Laba Akuntasi
(X)
Perubahan Harga Saham
(47)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain dari penelitian yang digunakan oleh penulis Desain Kausal. Desain kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat, ada variabel yang mempengaruhi dan ada variabel yang dipengaruhi (Sugiyono, 2006:30).
(48)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
B. Populasi Dan Sampel Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tergolong pada Industri Dasar Dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Metode Pemilihan sampel yang digunakan adalah “Purposive Sampling Method yaitu tekhnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu” (Sugiyono, 2006:61).
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 23 perusahaan dengan kriteria sebagai berikut :
1. Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2004-2006
2. Perusahaan yang mengumumkan laporan keuangan dan menghasilkan laba yang posistif untuk periode 2004-2006.
C. Jenis Data Dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu laporan keuangan dan laporan perdagangan saham per 31 Desember dari tahun 2004-2006. Data ini diperoleh dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Data pada penelitian ini merupakan pooling data (time-series and cross sectional). “Pooling data adalah data yang merupakan gabungan antara data runtut waktu/time series dan data yang terdiri dari beberapa sumber pada suatu waktu tertentu/cross sectional” (Hadi, 2006 : 45).
(49)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
D. Definisi Operasional
Salah satu hal yang perlu dipahami oleh investor adalah memahami pasar. Pasar saham terus bergerak dengan modal investor sebagai bahan bakarnya. Adapun arah gerakan pasar ditentukan oleh interaksi investor. Jika lebih banyak investor pembeli daripada penjual, harga saham (baik saham individual maupun saham secara keseluruhan) akan naik. Jika lebih banyak penjual daripada pembeli, maka harga akan turun. Karena itu peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh perubahan laba dengan perubahan harga saham dengan meregresikan return laba bersih dengan return saham.
“Return merupakan hasil atau keuntungan yang diperoleh dari investasi” (Jogiyanto, 2003:109). Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi diharapkan terjadi di masa yang akan datang. Return realisasi penting, karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return yang digunakan dalam penelitian ini adalah raw return/return biasa yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya.
Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan terdiri dari : 1.Perubahan Laba Akuntansi
Perubahan laba akuntansi (Accounting Earnings) yang diproksikan oleh perubahan net income merupakan variabel independen. Perubahan laba akuntansi berpengaruh terhadap harga saham ditunjukkan dengan adanya pergerakan harga saham. Laba akuntansi adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang
(50)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
timbul dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tersebut. Harga saham dapat bergerak naik kalau investor merasa yakin bahwa dividend dan capital gain akan mereka dapatkan, dimana hal ini dapat diperoleh jika laba perusahaan meningkat. Berikut ini perhitungan return laba bersih:
NI = 1 1 − − − t t t NI NI NI
NI = Perubahan laba (Net Income) NI1 = Laba pada tahun t
NIt-1 = Laba pada tahun sebelumnya (t-1)
2. Perubahan Harga saham
Perubahan harga saham adalah variabel dependen Variabel dependen adalah variabel terikat yang dipengaruhi variabel bebas. Saham yang diteliti adalah saham biasa (common stock). Saham dapat didefinisikan sebagai surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan (Anoraga, 2006:58). Harga saham akan bergerak sejalan dengan pertumbuhan laba emiten. Perubahan harga saham ini diproksikan oleh return saham dengan rumus berikut:
P = 1 1 − − − t t t P P P
P = Perubahan harga saham Pt = Harga saham pada tahun ke t
(51)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
E. Metode Analisis Data
Untuk menganalisis pengaruh laba bersih/Net Income terhadap perubahan
harga saham digunakan metode statistik regresi linier sederhana. Laba bersih/Net
Income merupakan variabel bebas (independen) sedangkan perubahan harga
saham merupakan variabel terikat (dependen). Untuk melakukan uji terhadap hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis regresi sederhana.
Model regresi untuk menguji hipotesis sebagai berikut:
Y = + X +
Dimana:
Y = Harga saham
= Konstanta = koefisien regresi
X = Perubahan laba
= Tingkat kesalahan pengganggu
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini memakai program SPSS 15.0. Peneliti menggunakan uji asumsi klasik dengan terlebih dahulu menentukan apakah distribusi data normal, sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian tersebut meliputi:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang
(52)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
mempunyai pola distribusi normal. Pengujian normalitas data dapat dilakukan melalui uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Pedoman pengambilan keputusan tentang data yang mendekati distribusi normal adalah sebagai berikut:
a. Nilai Sig. Atau Signifikan probabilitas < 0.05, maka distribusi data adalah tidak normal.
b. Nilai Sig. Atau Signifikan probabilitas > 0.05, maka distribusi data adalah normal.
Pengujian normalitas data pada penelitian ini juga dilihat dari grafik Normality Probability Plot. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolonieritas
Lubis et al. (2007:32) menyatakan, “uji ini diperlukan karena untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas yaitu; (1) jika nilai Variance
Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang
dari 0,1 maka model terbebas dari multikolinieritas, dan (2) jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi multikolinieritas”. 2. Uji Heteroskedastisitas
Lubis et al. (2007:34) menyatakan, “heteroskedasitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut sehingga dapat
(53)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
dikatakan model tersebut homoskedastisitas. Cara memprediksinya adalah jika pola gambar Scatterplot model tersebut adalah; (1) titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0, (2) titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, (3) penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, dan (4) penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola”.
3. Uji Autokorelasi
Masalah autokorelasi muncul bila data yang dipakai adalah data runtut waktu (time series), tidak tergantung pada jumlah variabelnya. Autokorelasi muncul bila data sesudahnya memiliki korelasi yang tinggi dengan data sebelumnya. Masalah ini sering ditemui pada penelitian di pasar modal yang memakai data runtut waktu untuk analisisnya. Oleh karena itu peneliti melakukan uji autokorelasi karena datanya berupa data runtut waktu (time series), sedangkan uji multikolonieritas dan Heteroskedastisitas tidak digunakan dalam penelitian ini.
Menurut Lubis et al. (2007:33) “uji autokorelasi berfungsi untuk mengetahui apakah dalam satu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau sebelumnya”. Cara menguji autokorelasi adalah dengan melihat model regresi terbebas dari autokorelasi apabila nilai Durbin Watson berada dibawah angka 2.
Setelah dilakukan uji asumsi klasik, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi sederhana berupa uji t (t-test). T-test digunakan untuk menentukan tingkat signifikansi secara parsial setiap variabel independent (x) terhadap variabel dependen (Y).
(54)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
a. Bila p-value > berarti Ho diterima, artinya variable x (perubahan laba) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel y (perubahan harga saham).
b. Sebaliknya, bila p-value < berarti H1 diterima, artinya variabel x
(perubahan laba) berpengaruh signifikan terhadap variabel y.
F. Jadwal Penelitian
(55)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
Tahapan penelitian Juli Agus Sept Okt Nov Des
Penyelesaian proposal Pencarian data awal Pengajuan proposal
Penyerahan proposal kepada dosen pembimbing
Bimbingan dan perbaikan proposal
Seminar proposal Pengumpulan data Pengolahan data Analisis data Bimbingan skripsi Penyelesaian skripsi
(56)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Populasi yang menjadi objek penelitian adalah Industri Dasar Dan Kimia yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Jakarta selama periode 2004-2006. Metode penarikan sample yang digunakan adalah Purposive Sampling Method (kriteria lihat bab 3). Dari kriteria tersebut, maka dapat diperoleh sample sebanyak 23 perusahaan (emiten). Ke-23 perusahaan (emiten ) tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Table 4.1
Sampel Penelitian
NO. Nama Perusahaan
1 PT.Tirta mahakam resources (TIRT) Tbk 2 PT. Fajar surya wisesa (FASW) Tbk 3 PT. AKR Corporindo (AKRA) Tbk 4 PT. Colorpak Indonesia (CLPI) Tbk 5 PT. Lautan Luas (LTLS) Tbk 6 PT. Sorini Corporation (SOBI) Tbk 7 PT. Unggul Indah Cahaya ( UNIC) Tbk 8 PT. Aneka kemasindo utama (AKKU) Tbk 9 PT. Argha karya prima industry (AKPI) Tbk 10 PT. Kageo Igar Jaya (IGAR) Tbk
11 PT. Trias Sentosa (TRST) Tbk
12 PT. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Tbk 13 PT. Semen Gresik (SMGR) Tbk
14 PT. Beton Jaya Manunggal (BTON) Tbk 15 PT. Jaya Pari Steel (JPRS) Tbk
16 PT. Lion Mesh Prima (LMSH) Tbk 17 PT. Lion Metal Works (LION) Tbk 18 PT. Tira Austenite (TIRA) Tbk 19 PT. Arwana Citramulia (ARNA) Tbk
(57)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
20 PT. Surya Toto Indonesia (TOTO) Tbk 21 PT. Budi Acid Jaya (BUDI) Tbk 22 PT. Malindo Feedmill (MAIN) Tbk
23 PT. Wahana Phonix Mandiri (WAPO) Tbk
Sumber : ICMD 2007
B. Data Penelitian
Data penelitian ini merupakan data hasil pengolahan dengan komputer. Hasil dari perhitungan yang dilakukan atas perubahan Laba Akuntansi yang menjadi variabel independen adalah sebagai berikut :
Table 4.2
Data Perubahan Laba Akuntansi
NO. Nama Perusahaan Perubahan Laba
∆2004-2003 ∆2005-2004 ∆2006-2005 1 PT Tirta mahakam resources (TIRT) 0,599 0,004 -0,873 2 PT.Fajar surya wisesa (FASW) -0,914 0,244 16,455 3 PT.AKR Corporindo (AKRA) 0,435 0,544 0,074 4 PT.Colorpak Indonesia (CLPI) 0,428 0,213 -0,025 5 PT.Lautan Luas (LTLS) 5,789 0,010 -0,434 6 PT.Sorini Corporation (SOBI) 0,070 0,006 -0,219 7 PT.Unggul Indah Cahaya ( UNIC) 1,611 -0,702 -0,769 8 PT.Aneka kemasindo utama (AKKU) 2,006 -0,418 -0,919 9 PT.Argha karya prima industry (AKPI) -0,984 0,698 0,293 10 PT.Kageo Igar Jaya (IGAR) 0,633 -0,476 -0,277 11 PT.Trias Sentosa (TRST) -0,830 -0,433 0,579 12 PT.Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) -0,827 5,375 -0,199 13 PT.Semen Gresik (SMGR) 0,366 0,968 0,293 14 PT.Beton Jaya Manunggal (BTON) 43,923 -0,251 -0,533 15 PT.Jaya Pari Steel (JPRS) 4,196 -0,455 -0,215 16 PT.Lion Mesh Prima (LMSH) 2,417 -0,254 -0,351 17 PT.Lion Metal Works (LION) 0,921 -0,192 0,085 18 PT.Tira Austenite (TIRA) 3,204 -0,738 1,133 19 PT.Arwana Citramulia (ARNA) 0,220 0,409 -0,202 20 PT.Surya Toto Indonesia (TOTO) -0,183 1,430 0,267 21 PT.Budi Acid Jaya (BUDI) -0,634 0,533 8,065 22 PT.Malindo Feedmill (MAIN) -0,219 8,683 0,008 23 PT.Wahana Phonix Mandiri (WAPO) 0,015 0,143 -0,429
(1)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
Descriptive Statistics
69 -.98 43.92 1.4405 5.83762
68 -.70 1.93 .2451 .51787
68 Perubahan Laba
Perubahan Saham Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
69 68
1.4405 .2451 5.83762 .51787
.347 .180
.347 .180
-.339 -.108 2.883 1.482
.000 .025
N
Mean
Std. Deviation Normal Parametersa,b
Absolute Positive Negative Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. (2-tailed)
Perubahan Laba
Perubahan Saham
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
NPar Tests
One-S ample Kolm ogorov-Sm irnov Te st
40 38
-.7417 -1. 0405 2.14618 1.00800
.129 .083
.072 .070
-.129 -.083
.813 .511
.523 .956
N
Mean
St d. Deviat ion Normal Parametersa,b
Absolute Positive Negative Most E xtreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. (2-tailed)
LN_LA BA LN_SA HAM
Test distribution is Normal. a.
Calculated from dat a. b.
(2)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
E
xpect
ed
C
um
P
rob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
E
xpect
ed
C
um
P
rob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
(3)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
Normal P-P Plot of LN_LABA
Observed Cum Prob
1.00 .75
.50 .25
0.00
E
xp
ect
ed
C
um
P
rob
1.00
.75
.50
.25
(4)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
Normal P-P Plot of LN_SAHAM
Observed Cum Prob
1.00 .75
.50 .25
0.00
E
xp
ect
ed
C
um
P
rob
1.00
.75
.50
.25
0.00
Model Summaryb
.090a .008 -.035 1.14385 1.963
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson Predictors: (Constant), LN_LABA
a.
Dependent Vari able: LN_SAHAM b.
Model Summaryb
.090a .008 -.035 1.14385 .008 .188 1 23 .669
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Es timate
R Square
Change F Change df1 df2 Sig. F Change Change Statistics
Predic tors: (Constant), LN_LABA a.
Dependent Variable: LN_SAHAM b.
(5)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
ANOV Ab
.246 1 .246 .188 .669a
30.093 23 1.308
30.339 24
Regres sion Residual Total Model
1
Sum of
Squares df Mean S quare F Sig.
Predic tors: (Constant), LN_LAB A a.
Dependent Variable: LN_SA HAM b.
Coeffi cientsa
-1. 069 .237 -4. 517 .000
.041 .094 .090 .434 .669 1.000 1.000
(Const ant) LN_LA BA Model
1
B St d. E rror Unstandardized
Coeffic ients
Beta St andardiz ed
Coeffic ients
t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: LN_SA HAM a.
Co llin eari ty Diagn osticsa
1.258 1.000 .37 .37
.742 1.302 .63 .63
Di mension 1
2 Model 1
Ei genvalue
Condit ion
Index (Const ant) LN_LA BA Variance P roportions
Dependent Variable: LN_SA HA M a.
(6)
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 2009.
USU Repository © 2009
Re siduals Sta tisticsa
-1. 2798 -.9152 -1. 0959 .10128 25
-1. 816 1.784 .000 1.000 25
.229 .482 .313 .085 25
-1. 5490 -.4919 -1. 0815 .18214 25 -2. 02922 1.63672 .00000 1.11976 25
-1. 774 1.431 .000 .979 25
-1. 950 1.503 -.006 1.029 25
-2. 45255 1.80520 -.01435 1.24046 25
-2. 088 1.548 -.009 1.054 25
.000 3.299 .960 1.076 25
.000 .397 .056 .091 25
.000 .137 .040 .045 25
Predic ted V alue St d. P redic ted Value St andard E rror of Predic ted V alue
Adjust ed P redicted Value Residual
St d. Residual St ud. Residual Deleted Residual St ud. Deleted Residual Mahal. Dis tanc e Cook's Dis tanc e
Centered Leverage Value
Minimum Maximum Mean St d. Deviat ion N
Dependent Variable: LN_SA HAM a.