Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2009.
USU Repository © 2009
4 Investor adalah individu-individu yang lugas naif investors dan tidak
canggih. Untuk pasar yang tidak efisien, masih banyak investor yang bereaksi terhadap informasi secara lugas, karena mereka mempunyai kemampuan yang
terbatas di dalam mengartikan dan menginterpretasikan informasi yang diterima. Sehingga mereka seringkali salah mengambil keputusan dan
akibatnya sekuritas bersangkutan dinilai secara tidak tepat
E. Karakteristik Saham
Diantara efek yang diperdagangkan di bursa efek adalah saham biasa common stock yang paling dikenal masyarakat. Saham biasa juga merupakan
alat yang paling banyak digunakan untuk menarik dana dari masyarakat. Saham menurut Widoatmojo 2004:39 adalah “Surat berharga yang dikeluarkan oleh
sebuah perusahaan yang menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas yang biasa
disebut emiten”. Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini
biasanya dalam bentuk saham biasa common stock. Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan
operasi perusahaan. Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak.
Menurut Jogiyanto 2003:73, ada beberapa hak pemegang saham yaitu: 1.
Hak kontrol Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Ini
berarti pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa yang
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2009.
USU Repository © 2009
akan memimpin perusahaannya. Pemegang saham dapat melakukan hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan direksi di rapat
tahunan pemegang saham atau pada tindakan-tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham.
2. Hak menerima pembagian keuntungan
Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapat bagian dari keuntungan perusahaan. Walaupun tidak semua laba
dibagikan, sebagian laba akan ditanamkan kembali ke perusahaan. Laba yang ditahanretained earnings ini merupakan sumber dana intern
perusahaan. Laba yang tidak ditahan dibagikan dalam bentuk dividen. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam bentuk
dividen, semua pemegang saham biasa mendapatkan hak yang sama. Pembagian dividen untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan
sudah membayarkan dividen untuk saham preferen.
3. Hak preemptive
Hak preemptivepreemptive right merupakan hak untuk mendapatkan persentasi pemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan
lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham, maka jumlah saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya
persentase kepemilikan pemegang saham yang lama akan turun. Hak preemptive memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk
membeli tambahan saham baru, sehingga persentase kepemilikannya tidak berubah.
Harga pasar market price merupakan harga pada pasar riil dan merupakan
harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau pada saat pasar ditutup Anoraga, 2001:
59. Setiap investor yang berinvestasi dalam saham, setiap hari, dari waktu ke waktu, harus rajin memantau perkembangan terakhir dari kondisi emiten dimana
mereka menginvestasikan dana. Selain itu, juga mengamati pergerakan saham di bursa secara keseluruhan. Karena perkembangan kondisi emiten, baik positif
maupun negatif, pasti berpengaruh terhadap harga saham yang diterbitkannya.
a. Kategori saham
Menurut Cahyono 2001 :23, saham diklasifikasikan sebagai berikut :
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2009.
USU Repository © 2009
1 Income stock
Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah saham emiten yang mempunyai kebijakan pembayaran dividen yang relatif tinggi dan
konsisten. Kadar risiko income stock adalah yang paling rendah dari jenis saham yang lain. Income stock umumnya diterbitkan oleh perusahaan yang
konservatif, stabil secara financial, dan mempunyai pertumbuhan pendapatan dan laba yang mantap.
2 Growth stock
Growth stock umumnya diterbitkan emiten berskala kecilmenengah, kinerja emiten ini umumnya belum teruji. Sahamnya masih dalam
peertumbuhan untuk menjadi leader atau sedang bergerak dalam pasar.
3 Total return stock
Saham total return adalah saham yang membagikan dividen dan mempunyai pertumbuhan harga saham yang bagus. Saham seperti ini
umumnya diterbitkan oleh perusahaan besar yang memimpin di industri tertentu, perusahaan yang berkembang secara mantap. Saham ini termasuk
saham blue chip, yakni saham berkapitalisasi besar dan sangat likuid.
4 Speculative stock
Kategori saham spekulatif mencakup saham di luar ketiga kategori di atas. Saham-saham yang berpotensi memberikan gain besar dalam tempo
singkat. Seperti saham-saham baru di bidang industri yang sedang dalam tahap pengembangan dapat dimasukkan ke dalam saham spekulatif.
b. Arah pergerakan saham
1 Bergerak ke atas
Harga saham dapat bergerak naik kalau sebagian investor merasa yakin bahwa dividen dan capital gain menanti mereka di depan. Keyakinan ini muncul
kalau kondisi makro ekonomi kondusif bagi emiten untuk mencetak laba. 2
Bergerak mendatar Harga saham dapat bergerak mendatar dikarenakan satu saham tidak bergerak
sedangkan pasar secara keseluruhan bergerak naik, tentu ada faktor negatif yang menghambat pergerakan saham tersebut.
3 Bergerak ke bawah
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2009.
USU Repository © 2009
Turunnya harga saham dapat terjadi karena beberapa hal serius seperti penurunan laba, memburuknya ekonomi makro, profit taking, atau adanya
berita negatif yang mempengaruhi sentimen investor untuk menjual saham secara besar-besaran.
c. Penggerak harga saham
Selain memantau kinerja emiten, investor sebaiknya juga memantau perkembangan harga saham di pasar agar dapat mengambil manfaat maksimal
dari perubahan harga. Untuk itu investor perlu diketahui beberapa faktor penggerak harga saham. Menurut Cahyono 2001:150 “harga saham dapat
bergerak karena tiga pengaruh yaitu arah dan kekuatan pasar, tema investasi, dan antisipasi laba”.
1 Arah dan kekuatan pasar
Ada saatnya harga saham bergerak sesuai arah dan kekuatan pasar. Saham emiten yang disukai publik kadang-kadang dapat turun harganya jika pasar
secara keseluruhan turun. Begitu juga, saham yang kurang bagus akan terangkat di pasar yang sedang booming. Arah pasar dapat berubah karena
perubahan indikator makro seperti suku bunga, laju investasi, serta faktor non ekonomi seperti instabilitas politik yang dapat mempengaruhi pasar.
2 Tema investasi
Tema investasi ini berkaitan dengan sentimen investor. Dengan alasan yang tidak jelas, kadang-kadang investor merasa senang terhadap saham tertentu
Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2009.
USU Repository © 2009
dan memutuskan untuk membelinya. Sebaliknya karena alasan lain investor merasa enggan bertransaksi dan cenderung menjual. Sebagai contoh : Ketika
bank tertentu dilikuidasi maka saham sektor perbankan akan dijauhi investor. 3
Antisipasi laba Harga saham akan bergerak sejalan dengan pertumbuhan laba emiten. Jika ada
perkiraan bahwa PT X tahun tertentu meningkat labanya biasanya laba kejutan, di luar perkiraan maka harga saham akan naik dengan segera.
Dari ketiga faktor penggerak harga saham yang telah disebutkan, laba merupakan salah satu faktor yang menjadi pusat perhatian investor. Oleh karena
itu, dalam penelitian ini dibahas mengenai pengaruh perubahan laba terhadap perubahan harga saham.
F. Tinjauan Penelitian Terdahulu