Pengujian Asumsi Klasik Pengujian Hipotesis

Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2009. USU Repository © 2009 Normal P-P Plot of LN_SAHAM Observed Cum Prob 1.00 .75 .50 .25 0.00 E xp ect ed C um P rob 1.00 .75 .50 .25 0.00 Dari output kurva Normal P-Plot setelah data di log-kan adalah seperti pada gambar di atas. Kurva Normal P-Plot untuk variabel Perubahan laba dan Perubahan harga saham mendekati normal. Karena pada gambar 4.3 dan 4.4 titik- titik data menyebar dan mengikuti arah garis diagonal, walaupun masih ada yang menjauhi garis diagonal sedikit tetapi masih lebih normal dari pada kurva normal P-Plot sebelum data di log-kan.

E. Pengujian Asumsi Klasik

Uji Autokorelasi Menguji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu variabel sebelumnya. Menurut Lubis et al, 2007:33 “Cara menguji autokorelasi adalah dengan melihat model regresi linier sederhana terbebas dari autokorelasi apabila Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2009. USU Repository © 2009 nilai Durbin Watson berada di bawah angka 2”. Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilihat pada output SPSS di bagian Summary sebagai berikut: Table 4.6 Model Summary b .090 a .008 -.035 1.14385 1.963 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, LN_LABA a. Dependent Variable: LN_SAHAM b. Sumber : lampiran 2 Dari output tersebut diperoleh nilai Durbin Watson 1.963 yang mendekati 2. Maka pada data tersebut tidak terjadi autokorelasi.

E. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi sederhana. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 15.0, maka diperoleh hasil seperti pada tabel 4.6 di atas, yaitu nilai R square koefisien determinasi sebesar 0.008. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel X Perubahan laba hanya mampu menjelaskan 0,8 dari perubahan variabel Y Perubahan harga saham. Sedangkan 99,2 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan. Tabel 4.7 Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2009. USU Repository © 2009 ANOV A b .246 1 .246 .188 .669 a 30.093 23 1.308 30.339 24 Regres sion Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean S quare F Sig. Predic tors: Constant, LN_LAB A a. Dependent Variable: LN_SA HAM b. Sumber : lampiran 2 Dari tabel anova diperoleh nilai p-value pada kolom sig adalah 0.669. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada Bab III jika p-value dari maka Ho diterima. P-value senilai 0.669 = 0.05. Hal ini berarti Ho diterima, yakni variabel x perubahan laba tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel y perubahan harga saham. Tabel 4.8 Coefficients a -1.069 .237 -4.517 .000 .041 .094 .090 .434 .669 1.000 1.000 Constant LN_LABA Model 1 B Std. Error Unstandardized Coeffic ients Beta Standardiz ed Coeffic ients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: LN_SAHAM a. Sumber : lampiran 2 Dari tabel koefisien regresi di atas, dapat diambil suatu kesimpulan yaitu: Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2009. USU Repository © 2009 1 Konstanta atas variabel X, ternyata memiliki nilai t sebesar 0,434 dengan P-value sebesar 0.669 yang lebih besarl dari = 0.05. Dengan demikian, kesimpulannya variabel X tidak secara signifikan mempengaruhi variabel Y. 2 Diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = - 1,069 + 0.041X + Artinya: a Jika segala sesuatu pada variabel independen dianggap konstan maka nilai saham Y adalah -1,069 b Jika terjadi penambahan laba sebesar Rp1 maka saham akan meningkat sebesar Rp 0.041.

F. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan nilai . P-value