Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik

Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2009. USU Repository © 2009

E. Metode Analisis Data Untuk menganalisis pengaruh laba bersihNet Income terhadap perubahan

harga saham digunakan metode statistik regresi linier sederhana. Laba bersihNet Income merupakan variabel bebas independen sedangkan perubahan harga saham merupakan variabel terikat dependen. Untuk melakukan uji terhadap hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis regresi sederhana. Model regresi untuk menguji hipotesis sebagai berikut: Y = + X + Dimana: Y = Harga saham = Konstanta = koefisien regresi X = Perubahan laba = Tingkat kesalahan pengganggu Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini memakai program SPSS 15.0. Peneliti menggunakan uji asumsi klasik dengan terlebih dahulu menentukan apakah distribusi data normal, sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian tersebut meliputi:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2009. USU Repository © 2009 mempunyai pola distribusi normal. Pengujian normalitas data dapat dilakukan melalui uji Kolmogorov-Smirnov K-S. Pedoman pengambilan keputusan tentang data yang mendekati distribusi normal adalah sebagai berikut: a. Nilai Sig. Atau Signifikan probabilitas 0.05, maka distribusi data adalah tidak normal. b. Nilai Sig. Atau Signifikan probabilitas 0.05, maka distribusi data adalah normal. Pengujian normalitas data pada penelitian ini juga dilihat dari grafik Normality Probability Plot. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolonieritas Lubis et al. 2007:32 menyatakan, “uji ini diperlukan karena untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas yaitu; 1 jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model terbebas dari multikolinieritas, dan 2 jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi multikolinieritas”. 2. Uji Heteroskedastisitas Lubis et al. 2007:34 menyatakan, “heteroskedasitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut sehingga dapat Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2009. USU Repository © 2009 dikatakan model tersebut homoskedastisitas. Cara memprediksinya adalah jika pola gambar Scatterplot model tersebut adalah; 1 titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0, 2 titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, 3 penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, dan 4 penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola”. 3. Uji Autokorelasi Masalah autokorelasi muncul bila data yang dipakai adalah data runtut waktu time series, tidak tergantung pada jumlah variabelnya. Autokorelasi muncul bila data sesudahnya memiliki korelasi yang tinggi dengan data sebelumnya. Masalah ini sering ditemui pada penelitian di pasar modal yang memakai data runtut waktu untuk analisisnya. Oleh karena itu peneliti melakukan uji autokorelasi karena datanya berupa data runtut waktu time series, sedangkan uji multikolonieritas dan Heteroskedastisitas tidak digunakan dalam penelitian ini. Menurut Lubis et al. 2007:33 “uji autokorelasi berfungsi untuk mengetahui apakah dalam satu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau sebelumnya”. Cara menguji autokorelasi adalah dengan melihat model regresi terbebas dari autokorelasi apabila nilai Durbin Watson berada dibawah angka 2. Setelah dilakukan uji asumsi klasik, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi sederhana berupa uji t t-test. T-test digunakan untuk menentukan tingkat signifikansi secara parsial setiap variabel independent x terhadap variabel dependen Y. Candra Dewi Haibuan : Analisis Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Jakarta BEJ, 2009. USU Repository © 2009 a. Bila p- value berarti Ho diterima, artinya variable x perubahan laba tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel y perubahan harga saham. b. Sebaliknya, bila p- value berarti H 1 diterima, artinya variabel x perubahan laba berpengaruh signifikan terhadap variabel y.

F. Jadwal Penelitian