Data Aktivitas Belajar Definisi Operasional Tindakan

1. Perencanaan atau Persiapan Tindakan

planning Menurut Kunandar 2010:129 Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Sebelum pelaksanaan tindakan, maka memerlukan perencanaan sebagai tindakan persiapan, antara lain : a. Penyusunan rancangan model pembelajaran inkuiri yang terintegrasi dengan skenario pembelajaran yang berisikan langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran, rencana pembelajaran dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang dibuat sebelum proses pembelajaran. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, tentang materi yang akan diajarkan sesuai dengan model pembelajaran inkuiri. RPP disusun secara kolaboratif antara peneliti dan guru mitra. RPP disusun berdasarkan silabus yang telah dikembangkan oleh peneliti dan guru mitra. b. Menyiapkan media dan sumber belajar siswa yang berkaitan dengan materi dan model pembelajaran inkuiri. c. Mempersiapkan instrumen penelitian, misalnya untuk mengobservasi proses, kegiatan dan hasil pembelajaran yang dilakukan. d. Melakukan pelaksanaan tindakan dan menguji keterlaksanaannya di lapangan.

2. Pelaksanaan Tindakan

action Pada kegiatan tahap pelaksanaan diterapkan semua kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. Adapun rincian kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir adalah sebagai berikut. Tabel 4. Tahap Pelaksanaan Tindakan Model Pembelajaran Inkuiri. No Tahap Kegiatan guru Kegiatan siswa Keterangan 1. Orientasi siswa. Mengembangkan rasa peka siswa terhadap masalah- masalah sosial atas objek yang dibahas. Siswa mengamati situasi kehidupan sosial sehari-hari dari situasi yang ada di masyarakat, dikelas dan dari sejumlah sumber lain. Guru meminta perhatian siswa supaya memahami materi yang telah di sampaikan. 2. Pengembangan hipotesis. Membantu siswa mengembangkan hipotesis yang berhubungan dengan masalah yang telah dirumuskan. Hipotesis yang diajukan oleh siswa kemudian diuji oleh guru dan siswa lainnya terkait dengan fakta dan bukti yang mendukung. Semua siswa berpartisipasi aktif. 3. Melakukan definisi. Membimbing dan mendorong siswa untuk dapat mendefinisikan suatu masalah. hipotesis yang diajukan diklarifikasi dan didefinisikan sehingga semua kelompok siswa dapat memahami permasalahan yang dibahas. untuk tahap ini pendefinisian suatu teori harus menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. 4. Melakukan eksplorasi. Dalam tahap ini guru membantu siswa, dalam hipotesis yang diajukan diperluasdianalisis. Siswa melakukan analisis. Semua siswa harus saling memberikan suatu solusi. 5. Tahap pembuktian. Dalam tahap ini siswa dibimbing cara-cara mengumpulkan bukti, fakta, data yang berhubungan dengan hipotesis yang diajukan. Siswa melaporkan hasil temuannya dengan membuat rangkuman atau kesimpulan dari hasil-hasil penemuannya. Semua siswa berpartisipasi aktif berargumentasi. 6. Tahap generalisasi. Siswa didorong untuk mencoba mengembangkan beberapa kesimpulan yang telah dibuat. Siswa mengevaluasi hasil serta proses penemuan. Siswa mengerjakan secara individu pada tahapan ini. Sumber : Made Wena 2009:81, dalam http:hamiddarmadi.blogspot.com.

Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 82

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 46 78

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

0 6 79

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 15 106

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 RAJA BASA JAYA BANDAR LAMPUNG

0 8 115

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN TIPE SNOWBALL DRILLING DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 95

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ICT OLEH SISWA DAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DISEKOLAH MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 3 103

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA SMP NEGERI 1 KASUI KELAS VIII SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

0 24 76

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI SISWATENTANG METODE MENGAJAR GURU MELALUI MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 10 101

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCAFFOLDING DAN LESSON STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS VII DI SMP NEGERI 8, BANDAR LAMPUNG DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 93