Jawablah pertanyaan di bawah ini

Bahasa Indonesia SDMI 4 144 Peta Konsep Budaya Membaca Intensif Pantun Membuat Pantun Membalas Pantun Berbalas Pantun dengan Lafal dan Intonasi yang Tepat Mendengarkan Pembacaan Pengumuman Menyampaikan Kembali Isi Pengumuman yang Dibacakan Membaca Menulis Berbicara Mendengarkan Bab 11 Budaya 145

A. Membaca

1. Membaca Intensif

Pernahkah kamu membaca sebuah wacana dengan saksama? Wacana tersebut bisa kamu dapat dari surat kabar, majalah, tabloid, atau buletin. Artikel tersebut kamu baca dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang permasalahan yang diangkat di dalamnya. Dengan demikian, saat itu kamu sedang melakukan kegiatan membaca intensif. Membaca intensif dilakukan seseorang dengan tujuan untuk mendapat pemahaman yang mendalam tentang suatu wacana. Wawasan kita tentang suatu tema bisa semakin bertambah bila kita melakukan kegiatan membaca ini. Cobalah kamu baca wacana di bawah ini dengan menggunakan teknik membaca intensif Upacara Perang Pisang di Tenganan Ritual perang pisang di Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, ujung timur Bali adalah salah satu upacara adat tahunan yang menarik dan sarat makna. Tradisi khas ini juga menjadi salah satu upacara adat yang menarik dan ditunggu- tunggu oleh para wisatawan.Puncak upacara dilaksanakan ketika kulkul kentongan khas Bali dibunyikan beberapa kali. Kulkul sudah dibunyikan, berarti masyarakat diminta berjajar di sepanjang jalan dari titik berkumpulnya para pemuda dengan Pura Bale Agung. Maka, bapak, ibu, dan anak-anak mereka pun kemudian tampak berjajar di sepanjang jalan tersebut. Mereka menyaksikan para pemuda kebanggaan desa bersiap menjunjung kelapa dan pisang.Setelah pemangku adat memberi aba-aba, para pemuda tadi segera bergegas berjalan dengan langkah setengah berlari, menuju Pura Bale Agung. Tepat setengah perjalanan, perang pisang pun terjadi. Ada dua pemuda yang menjadi sasaran utama perang. Maka, wajah mereka memar dan kulit memerah di sejumlah bagian tubuh. Untungnya suasana ini hanya terjadi beberapa menit karena kaki mereka harus tetap melangkah menuju pura.Upacara perang pisang merupakan semacam upacara pelantikan ketua dan wakil ketua pemuda desa setempat. Bahasa Indonesia SDMI 4 146 Maksud utama perang pisang adalah semacam tes fisik, mental, serta kedisiplinan. Dari upacara itu, ketua dan wakil ketua pemuda desa itu diharapkan dapat menjadi orang-orang yang bertanggung jawab terhadap adat istiadat, sekaligus masyarakatnya. Mereka nantinya yang menjadi orang paling bertanggung jawab untuk mengurusi kelengkapan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam setiap upacara adat, terutama dari sisi perlengkapannya. Dalam kepanitiaan acara di kehidupan modern, posisi mereka mirip pembantu umum, yang dituntut selalu siap.Tradisi ini sudah berjalan sejak zaman dahulu kala, sejak nenek moyang mereka. Oleh karena itu, ketika ditanya sejak kapan tradisi itu ada, masyarakat setempat pun menjawab tidak tahu. Akan tetapi, yang terpenting bukan mencari tahu kapan upacara itu dimulai. Sebaliknya, kita berkewajiban menjaga dan melestarikan budaya itu. Termasuk kepada anak- anak. Sumber: Kompas, Sabtu, 19 Mei 2007 dengan pengubahan Tugas Carilah kalimat utama pada wacana berjudul ”Upacara Perang Pisang di Tenganan”

2. Mencari Kalimat Utama pada Bacaan

Pada pelajaran sebelumnya kamu telah mengetahui apakah kalimat utama itu? Dalam sebuah paragraf pasti ada kalimat utama. Kalimat utama adalah kalimat inti dari suatu paragraf. Kalimat utama bisa berada di awal paragraf, di akhir paragraf, maupun di awal dan akhir paragraf. Dalam sebuah paragraf yang baik ada dua jenis kalimat, yaitu kalimat utama dan kalimat penjelaskalimat pendukung. Pelatihan Jawablah pertanyaan berikut setelah kamu membaca contoh wacana di atas 1. Di manakah upacara adat perang pisang diadakan? 2. Siapakah yang menjadi sasaran lemparan dalam perang pisang? 3. Dalam upacara apakah perang pisang itu? 4. Apakah maksud utama upacara perang pisang? 5. Kenapa masyarakat sekitar selalu menjawab tidak tahu ketika ditanya sejak kapan upacara tersebut ada? Bab 11 Budaya 147

1. Pantun

Pada pelajaran sebelumnya kamu telah mengetahui apakah pantun itu. Tentunya, kamu sudah mengetahui pula ciri-cirinya. Pantun adalah salah satu karya sastra lama yang tergolong dalam puisi lama. Pantun merupakan karya sastra masyarakat melayu. Di samping itu, pantun juga menjadi alat komunikasi untuk mengungkapkan suatu keinginan. Agar pantun terdengar indah dan mampu menggugah perasaan pendengar maka pantun dibuat bersajak dan berirama. Cobalah kamu baca contoh pantun di bawah ini Dapat di rumput bilang-bilang Mengisap bunga dengan mayang Hati cemas menjadi hilang Perut lapar menjadi kenyang Pagi-pagi pergi ke pasar Beli sayur juga daging sapi Sejak kecil giat belajar Setelah besar jadi mandiri

B. Menulis

Setelah kamu memahami pantun, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini 1. Pantun termasuk karya sastra apa? 2. Berasal dari manakah pantun itu? 3. Apakah fungsi pantun? 4. Mengapa pantun dibuat bersajak dan berirama? 5. Bagaimana agar pantun indah dan menggugah perasaan pendengar? Pelatihan

2. Membuat Pantun

Pantun adalah salah satu jenis karya sastra lama. Meskipun termasuk dalam karya sastra, pantun berbeda dengan karya sastra yang lain. Hal ini disebabkan karena pantun masih terikat dengan aturan-aturan dalam pembuatannya. Setelah kamu mempelajari dan memahami contoh pantun di atas, sekarang cobalah kamu membuat pantun menggunakan bahasamu sendiri. Buatlah beberapa pantun yang menarik. Hal-hal yang harus kamu perhatikan dalam membuat pantun adalah: