Menjelaskan Isi Bacaan Membaca
Bab 7 Transportasi
93
sekolah. Seperti biasanya, Eni, Eka, Adi, Yeni, dan Rudi menggunakan waktu istirahat itu untuk berdiskusi mengenai
berbagai persoalan dalam pelajaran.
“Kalian sudah mengerjakan PR yang diberikan Bu Yatmi kemarin?” tanya Adi.
”Aku belum mengerjakannya.” jawab Eni, Eka, dan Rudi. ”Aku juga belum. Waktu pengumpulan PR itu masih minggu
depan?” kata Yeni. ”Walaupun masih minggu depan, kita tidak boleh menyepelekan
PR itu.” terang Adi. ”Benar, kita tidak boleh menyepelekan PR itu. Bagaimana kalau
nanti setelah pulang sekolah kita belajar kelompok mengerjakan PR itu bersama-sama?” kata Eka.
”Iya, aku setuju Tapi di rumahnya siapa?” tanya Eni. ”Bagaimana kalau di rumahku saja. Kebetulan kemarin rumahku
habis dipakai untuk arisan keluarga dan sekarang makanannya masih banyak. Jadi, selain nanti kita mengerjakan PR, kita juga bisa
makan-makan. Akan tetapi, jarak rumahku dengan rumah kalian sangat jauh.” usul Rudi.
”Tidak masalah, Rud. Nanti aku bisa telepon ayahku untuk menjemput aku dan teman-teman di rumahmu. Kebetulan juga,
rumahku bersebelahan dengan rumahnya Eka, Adi, dan Eni.” terang Yeni.
Akhirnya, jam sekolah pun berakhir. Mereka segera pulang menuju ke rumah Rudi. Oleh karena rumah Rudi jauh, mereka
sepakat untuk naik bus kota. Setelah sampai di rumah Rudi, Yeni langsung menelepon rumahnya.
Kring ... kring ... kring .... Telepon rumah Yeni berbunyi. Kakak Yeni yang bernama Kak
Umar segera mengangkat gagang telepon. ”Halo, Assalamualaikum.”
”Wassalamualaikum. Ini Kak Umar?” ”Iya, benar. Boleh saya tahu, dengan siapa saya berbicara?”
”Saya Yeni, Kak.” ”Oh … kamu, Yen Ada apa?”
”Ayah atau ibu ada, Kak?” ”Wah, ayah sama ibu sedang ke rumah nenek.”
”Kalau begitu nanti kalau ayah atau ibu sudah pulang, tolong
sampaikan bahwa sekarang aku, Eka, Eni, dan Adi sedang belajar kelompok di rumah Rudi. Jadi, nanti pulangnya sore, kira-kira jam
16.30 WIB. Kalau bisa nanti aku tolong dijemput pakai mobil, Kak. Agar aku dan teman-teman bisa pulang bersama-sama.”
”Baiklah, nanti kakak sampaikan ke ayah. Nanti biar kakak yang jemput kamu ke rumah Rudi. Ada lagi yang mau disampaikan, Yen?”