92
Ayo Mengaji 4 | Pendidikan Agama Islam SD Kelas IV
5. N abi Ibrahim Dibakar Raja N amrud
Setelah kalah berdebat dengan Ibrahim AS, Raja Namrud kemudian memerintahkan pasukannya untuk membakar Ibrahim AS. Pasukan Raja
Namrud mencari kayu bakar sebanyak-banyaknya dan meletakannya di sekeliling Nabi Ibrahim AS yang telah diikat tangannya.
Kayu bakar itu kemudian disulut dengan api. Tak lama berselang api pun berkobar-kobar sangat besar. Raja Namrud dan rakyatnya mengira bahwa
Nabi Ibrahim akan terbakar dan menjadi abu. Namun apa yang terjadi? Nabi Ibrahim AS selamat, sehat wal ‘afiat. Bahkan Nabi Ibrahim AS
tidak merasakan panas sedikitpun. Mengapa bisa demikian? Karena Nabi Ibrahim AS dilindungi oleh Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT:
ﻫﺮـــﺑا ـــﻋ ﺎﻤﻠـــﺳو ادﺮـــﺑ ﻮـــﻛ رﺎـــﻨﻳ ﺎـــﻨﻠﻗ َ
ْ ْ
ِ ْ ِ
َ ً
َ َّ ً ْ
َ ْ
ِ ُ ُ َ َ ْ
ُ
Quln y n ru k n bardaw-wa sal man ‘al ibr h ma
Artinya:
Kami berfirman: Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim. [QS 21 Al-Anbiya: 69].
6. N abi Ibrahim dan Siti Sarah H ijrah ke Palestina
Kehidupan Nabi Ibrahim di Babilon tidak menguntungkan baginya dan keluarganya. Nabi Ibrahim memutuskan untuk hijrah dari Babilon ke
Palestina bersama istrinya yang bernama Siti Sarah. Waktu demi waktu Nabi Ibrahim dan istrinya pun melewati kehidupan
di Palestina. Namun rupanya ada sesuatu yang sangat merisaukan Siti Sarah. Karena Nabi Ibrahim dan Siti Sarah semakin tua, tapi belum juga
dikaruniai seorang anak.
Sarah lalu menyuruh suaminya untuk menikah lagi dengan Siti Hajar. Tujuannya, agar Nabi Ibrahim dikaruniai seorang anak. Nabi Ibrahim
menuruti permintaan istrinya itu.
Al amdulill h,
Allah meridai pernikahan tersebut. Tidak sampai satu tahun, Nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar diberi
keturunan, yaitu dengan lahirnya Ismail.
B. Kisah N abi Ismail AS
Nabi Ismail AS dilahirkan di Palestina oleh ibunya yang bernama Siti Hajar. Tidak lama setelah lahirnya Ismail, Nabi Ibrahim AS mendapat perintah
dari Allah supaya memindahkan Ismail dan ibunya ke suatu lembah yang
93
Bab 8 | Menceritakan Kisah Nabi 2
jauh, tandus, dan tidak berpenghuni. Sebenarnya tugas ini sangat berat, namun itu adalah perintah Allah, maka Nabi Ibrahim melaksanakannya.
Ketika tiba di tempat yang dituju yaitu Mekkah, Nabi Ibrahim AS segera meninggalkan anak dan istrinya . Setelah agak jauh Nabi Ibrahim menoleh
ke arah anak dan istrinya. Kemudian beliau berdo’a:
ﻚـــﺘﻴﺑ ﺪـــﻨﻋ عرز يذ ﲑـــﻏ داﻮـــﺑ ﻲـــﺘﻳر ذ ﻦـــﻣ ﺖﻨﻜـــﺳا ا ﺂـــﻨﺑر َ
َ ِ
ِ ِ
َ ْ
ْ ْ
َ ْ
ْ ِ
ٍ ِ
ٍ َ ْ ِ ْ
َ ّ
َ ِ ّ
ْ َّ ِّ
َ ُ
ُ ْ ْ
ِ ِ َ َ َ يﻮــ سﺎــﻨﻟا ﻦــﻣ ةﺪــ ﻓ ا ﻞــﻌﺟﺎﻓ ةﻮﻠــﺼﻟا اﻮــﻤﻴﻘﻴﻟ ﺎــﻨﺑر مﺮــﺤﻤﻟا
ْ ْ
ِ َ
ِ ْ
َ ُ
ُ ِ ّ َ
َ ِّ ً َ
َ ْ
َ ْ
َ َ َ ّ
َ ْ ْ ِ ُِ
ّ َ ّ ِ َ َ
ْ
نوﺮﻜــﺸ ــﻠﻌﻟ تﺮــﻤﺜﻟا ﻦــﻣ ــﻗزراو ﻢــ ﻟ ا َ
ْ ُ ُ
ْ َ ُ
ُ ْ
ْ َ
ِ ِ
ّ َ َ َ
َ َّ َ ّ ْ
ُ ْ
َ ْ
ِ ْ ِ
Rabban inn askantu min urriyyat at biw din gairi
i zar’in ‘inda baytikal-mu arrami rabban liyuq mu - al ta faj’al af`idatan minan-
n si tahw ilaihim warzuqhum-mina - amar ti la’allahum yasykur ykur na
Artinya:
Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat
rumah Engkau Baitullah yang dihormati. Ya Tuhan Kami yang demikian itu agar mereka mendirikan salat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia
cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur. [QS. Ibrahim: 37].
Karena mereka tinggal di tempat yang tandus, tentulah mata air di sekitarnya tidak ada. Sementara itu berbekalan sudah habis, dan Ismail
pun merasa haus.
Sabarlah anakku ibu akan mencarikan air untukmu,
kata Hajar sambil berlari-lari kecil mencari air. “
Ya Tuhan, tolonglah hambamu ini, yang sedang dalam bahaya kematian.
” Siti Hajar berlari ke gunung Safa tetapi tidak terdapat air. Kemudian
turun dan naik lagi ke bukit Marwa. Itu dilakukan berulang-ulang sampai tujuh kali. Tiba-tiba tak jauh dari Ismail nampak seorang laki-laki datang
menghampiri. Laki-laki itu menjejakkan kakinya ke tanah, maka keluarlah air yang berlimpah-limpah dan memancar ke segenap penjuru. Siti Hajar
segera lari ke tempat itu untuk mengambil air. Dengan demikian terhindarlah Ismail dari bahaya kematian karena kekurangan air dan menderita kehausan.
Siapakah lelaki yang menjejakkan kakinya itu? Lelaki yang dimaksud ialah Malaikat Jibril. Ia berkata zami-zami artinya berkumpulah. Maka
air pun berkumpul menjadi mata air yang sejak saat itu disebut dengan Telaga Zam-zam. Telaga Zam-zam itu sampai sekarang masih ada dan
airnya pun melimpah ruah.