N abi Ibrahim Mengajak Ayahnya Kepada Jalan yang Benar dan Meninggalkan Berhala

91 Bab 8 | Menceritakan Kisah Nabi 2 Artinya: Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak bisa mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun? [42] Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku. Niscaya aku akan menujukan kepadamu jalan yang lurus. [43] Wahai bapakku janganlah kamu menyembah syaitan, sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. [44] Wahai bapakku sesungguhnya aku sangat khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan. [45] Berkata bapaknya, Bencikah kamu terhadap Tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama. [46] Berkata Ibrahim Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan meminta ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. [47]

4. N abi Ibrahim Menghancurkan Berhala-berhala

Nabi Ibrahim adalah orang yang cerdas. Dia ingin berdialog dengan Raja Namrud di hadapan orang banyak. Akan tetapi, bagaimana caranya? Suatu ketika Nabi Ibrahim mendatangi tempat pemujaan Raja Namrud dan pengikutnya yang disebut rumah berhala. Setelah masuk Nabi Ibrahim AS menghancurkan berhala-berhala dengan kapaknya. Tapi ada satu berhala patung yang paling besar disisakan, sengaja tidak dihancurkan. Kemudian kapaknya dikalungkan ke leher patung tersebut. Keesokan harinya Raja Namrud marah ketika dia melihat berhala- berhala yang ada di tempat pemujaannya hancur. Dia lansung mencurigai Nabi Ibrahim AS, karena di leher patung paling besar itu tergantung kapak milik ayah Nabi Ibrahim AS. Raja Namrud sangat marah. Dengan geramnya ia berkata kepada Ibrahim AS, Mustahil ini perbuatan patung besar itu, patung itu tidak dapat bergerak dan melakukan sesuatu. Sambil tersenyum sebagai tanda kemenangan, Ibrahim berkata, Kalau tidak dapat melakukan sesuatu kenapa kamu sembah?” Raja Namrud menjadi sangat malu. Namun karena terlanjur marah dan gengsi, kebenaran itu ditolaknya. Meskipun di dalam hati Raja Namrud membenarkan hujah Nabi Ibrahim AS yang masuk akal. 92 Ayo Mengaji 4 | Pendidikan Agama Islam SD Kelas IV

5. N abi Ibrahim Dibakar Raja N amrud

Setelah kalah berdebat dengan Ibrahim AS, Raja Namrud kemudian memerintahkan pasukannya untuk membakar Ibrahim AS. Pasukan Raja Namrud mencari kayu bakar sebanyak-banyaknya dan meletakannya di sekeliling Nabi Ibrahim AS yang telah diikat tangannya. Kayu bakar itu kemudian disulut dengan api. Tak lama berselang api pun berkobar-kobar sangat besar. Raja Namrud dan rakyatnya mengira bahwa Nabi Ibrahim akan terbakar dan menjadi abu. Namun apa yang terjadi? Nabi Ibrahim AS selamat, sehat wal ‘afiat. Bahkan Nabi Ibrahim AS tidak merasakan panas sedikitpun. Mengapa bisa demikian? Karena Nabi Ibrahim AS dilindungi oleh Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT: ﻫﺮـــﺑا ـــﻋ ﺎﻤﻠـــﺳو ادﺮـــﺑ ﻮـــﻛ رﺎـــﻨﻳ ﺎـــﻨﻠﻗ َ ْ ْ ِ ْ ِ َ ً َ َّ ً ْ َ ْ ِ ُ ُ َ َ ْ ُ Quln y n ru k n bardaw-wa sal man ‘al ibr h ma Artinya: Kami berfirman: Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim. [QS 21 Al-Anbiya: 69].

6. N abi Ibrahim dan Siti Sarah H ijrah ke Palestina

Kehidupan Nabi Ibrahim di Babilon tidak menguntungkan baginya dan keluarganya. Nabi Ibrahim memutuskan untuk hijrah dari Babilon ke Palestina bersama istrinya yang bernama Siti Sarah. Waktu demi waktu Nabi Ibrahim dan istrinya pun melewati kehidupan di Palestina. Namun rupanya ada sesuatu yang sangat merisaukan Siti Sarah. Karena Nabi Ibrahim dan Siti Sarah semakin tua, tapi belum juga dikaruniai seorang anak. Sarah lalu menyuruh suaminya untuk menikah lagi dengan Siti Hajar. Tujuannya, agar Nabi Ibrahim dikaruniai seorang anak. Nabi Ibrahim menuruti permintaan istrinya itu. Al amdulill h, Allah meridai pernikahan tersebut. Tidak sampai satu tahun, Nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar diberi keturunan, yaitu dengan lahirnya Ismail.

B. Kisah N abi Ismail AS

Nabi Ismail AS dilahirkan di Palestina oleh ibunya yang bernama Siti Hajar. Tidak lama setelah lahirnya Ismail, Nabi Ibrahim AS mendapat perintah dari Allah supaya memindahkan Ismail dan ibunya ke suatu lembah yang