Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Kondisi geografis dan demografis Indonesia dapat digambarkan bahwa masyarakat miskin yang berada di wilayah pedesaan ternyata lebih besar dibanding di perkotaan. Persentase penduduk miskin di Indonesia antara daerah perkotaan dan perdesaan menurut catatan BPS pada bulan Maret tahun 2011 adalah 15,72 penduduk miskin berada di daerah perdesaan, sedangkan bulan Maret tahun 2012 sebesar 15,72. Pada saat ini, Indonesia masih dihadapkan dengan populasi penduduk miskin yang masih cukup besar. 3 Salah satunya di wilayah Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Selatan yang dimana desa tersebut. Wilayah bukit Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur selatan merupakan wilayah miskin yang belum tersentuh oleh pemerintah dari segi pembangunan. Padahal tujuan pembangunan itu sendiri adalah untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera secara merata baik material maupun spiritual berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Kesejahteraan sosial yang di maksud berkaitan dengan organisasi atau institusi pelayanan. Berdasarkan pokok spiritual yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 tersebut, maka hakekat pembangunan dapat dilaksanakan secara menyeluruh dalam arti dilaksanakan secara bertahap, terencana dan berkelanjutan. Proses pembangunan yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh dua dimensi, yakni dimensi makro yang menggambarkan bagaimana institusi negara 3 Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan. Grand Desain Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan, Jakarta : Kementerian Sosial, 2012. h.8 melalui kebijakan dan peraturan yang dibuatnya mempengaruhi proses perubahan suatu masyarakat. Dimensi kedua adalah dimensi mikro, yaitu individu dan kelompok masyarakat mempengaruhi proses pembangunan itu sendiri. 4 Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia SDM agar mampu memenuhi kebutuhan hidup yang layak dan baik. Dalam mengatasi permasalahan pembangunan perlu adanya dukungan pemerintah Stakeholder dari berbagai kelembagaan. Hal ini bertujuan pelaksanaan program meningkatkan kualitas SDM dapat dilaksanakan dengan profesional sesuai dengan prinsip-prinsip efesiensi, efektivitas, dan kesinambungan program. Dengan adanya lembaga atau institusi yang ada di masyarakat dapat menciptakan atau meningkatkan sumber daya manusia melalui pelayanan-pelayanan yang diberikan oleh institusi atau lembaga tersebut, seperti lembaga Al-Azhar Peduli Ummat. Lembaga ini merupakan lembaga pelayanan kepada masyarakat melalui dengan berbagai pengelolaan program untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia SDM, salah satunya Program Cahaya 1000 Desa. Program Cahaya 1000 Desa merupakan program yang memanfaatkan aliran sungai sebagai alat pembangkit listrik. Hal ini dikarenakan listrik adalah kebutuhan dasar masyarakat, namun menurut data pelanggan PLN di Indonesia sampai bulan April tahun 2009 pengguna listrik PLN sebanyak 39.122.455 orang dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 220.000.000 jiwa. Hal ini menandakan 4 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pembangunan Masyarakat dan Intervensi Komunitas Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis, Jakarta : Lembaga Penerbit FEUI, 2003, cet 1, h.1. bahwa dari data tersebut ada 181 Juta lebih diantaranya belum menikmati aliran listrik PLN. Fenomena ini sangat disayangkan mengingat potensi aliran sungai di Indonesia sangat banyak. Menurut dari data Kementerian PU Pekerja Umum tercatat sebanyak 7.219 batang sungai. Kurang dari 0,5 dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Kondisi ini sangat memperihatinkan, terlebih daerah dengan kondisi belum teraliri listrik umumnya dihuni oleh kelompok masyarakat miskin yang terpencil, serta rawan akidah dan rawan pendidikan. Atas dasar pemikiran tersebut maka Al-Azhar Peduli Ummat bekerjasama dengan Metro TV meluncurkan program Cahaya 1000 Desa, sebuah program inspiratif pembangunan sarana pembangkit listrik untuk membantu penduduk di daerah miskin yang belum menikmati aliran listrik. Sarana yang dibangun merupakan sarana pembangkit listrik tenaga Mikro Hidro PLTMH, suatu teknologi terapan dengan konsep turbin, dan kumparan dinamo elektromagnetik sederhana dengan kapasitas output sebesar 1200 Watt PLTMH. Program yang telah dijalankan di daerah Dusun Mekarasih adalah masuknya aliran listrik dengan kapasitas lebih dari 3.000 Watt dan dapat menerangi 70 rumah, serta sebuah masjid yang ada di dusun tersebut. Selain itu, masyarakat juga telah mendapatkan manfaat dari program Cahaya 1000 Desa seperti penerangan dalam infrastruktur, media elektronik, dan efektifitas kerja yang dilakukan pada malam hari. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di dusun tersebut dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana hasil program Cahaya 1000 Desa, serta peranannya dalam meningkatkan kualitas masyarakat. penelitian tersebut diangkat ke dalam skripsi yang berjudul ” Dampak Program Cahaya 1000 Desa Al-Azhar Peduli Ummat terhadap Pemberdayaan Masyarakat Miskin di Dusun Mekarasih, Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur Selatan”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis membatasi penelitian ini pada dampak Program Cahaya 1000 Desa terhadap Pemberdayaan masyarakat miskin di Dusun Mekarasih, Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur Selatan. 2. Rumusan Masalah Dari pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu : a. Bagaimanakah proses pelaksanaan program Cahaya 1000 Desa di Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan? b. Bagaimanakah dampak program Cahaya 1000 Desa dalam pemberdayaan Masyarakat miskin di Dusun Mekarasih Desa Pamayonan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini: a. Untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan kegiatan Program Cahaya 1000 Desa di Dusun Mekarasih Desa Pamayonan. b. Untuk mengetahui dampak program Cahaya 1000 Desa tersebut terhadap pemberdayaan masyarakat Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan. 2. Manfaat Penelitian a Manfaat Akademik Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi teoritis khususnya dalam ruang lingkup ilmu-ilmu sosial serta dapat dijadikan rujukan bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan penelitian –penelitian selanjutnya terutama penelitian tentang pemperdayaan masyarakat. b Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan sebagai masukan ilmu pengetahuan bagi pembaca sekaligus diharapkan dapat bermanfaat bagi instansi pemerintah, lembaga sosial masyarakat dan khususnya untuk masyarakat Dusun Mekarasih Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Selatan bahwa program Cahaya 1000 Desa mempunyai potensi dalam pengembangan kehidupan melalui program cahaya 1000 desa.

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. Dalam penelitian ini bertujuan untuk deskripsikan dampak program cahaya 1000 desa terhadap pemberdayaan masyarakat miskin di Dusun Mekarasih. 2. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip dalam buku Lexy J. Moleong bahwa metode pendekatan kualitatif sebagai prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa

Dokumen yang terkait

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

Evaluasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

6 80 92

Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Pengembangan Kecamatan Di Kabupaten Aceh Utara...

0 33 3

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

Perubahan Lingkungan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Nanggewer Mekar, Kecamatan Cibinong Akibat Kegiatan Industri

0 10 101

PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI : Studi Deskriptif PKBM Nanggala Mekar Di Desa Linggapura Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis.

0 0 28

ANALISIS DAMPAK ALOKASI DANA DESA (ADD) TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELEMBAGAAN DESA DI Analisis Dampak Alokasi Dana Desa (ADD) Terhadap Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan Desa di Kabupaten Boyolali.

4 21 14

IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI BAGI KELUARGA MISKIN DI DESA LAMUK KECAMATAN KEJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA.

0 0 3

Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Bagi Keluarga Miskin di Desa Lamuk Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga.

0 1 121

DAMPAK PROGRAM KELOMPOK PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) TERHADAP PENINGKATAN PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN DI DUSUN SOSORAN DESA CANDIMULYO KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG.

0 1 146