Mengembangkan Partisipasi Peserta Didik Mengevaluasi dan Merevisi

b. Definisi Operasional Selama siswa belajar disekolah siswa akan dihadapkan dengan permasalahan- permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan listrik. Tugas mencari penyelesaian atas suatu soal yang pemecahanya belum diketahui merupakan suatu pengalaman di sekolah yang dirancang oleh guru. Diharapkan pengalaman di sekolah akan membantu siswa dalam mendapatkan solusi permasalahan dalam kehidupanya sehari-hari. Penyelesaian masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama guru memberi orentasi tentang masalah dan merumuskan masalah yang merupakan langkah siswa dalam menetukan masalah yang akan dipecahkan. Selanjutnya siswa menganalisis masalah dimana siswa meninjau masalah dari berbagai sudut pandang. Setelah itu siswa diarahkan untuk merumuskan hipotesis dan menentukan strategi pemecahan masalah yang merupakan proses siswa merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan masalah sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki masing-masing siswa. Tahap berikutnya adalah mengumpulkan data berdasarkan penelitian yang telah diarahkan oleh guru, pada tahap ini siswa mencari dan menggambarkan informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah dan digunakan sebagai bekal dalam menjawab hipotesis. Tahap selanjutnya adalah pembuktian hipotesis merupakan langkah ketika siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan oleh guru. Tahap yang terakhir adalah merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswa menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan sebagai hasil akhir dari semua rangkaian kegiatan. Bagan definisi oprasional strategi pembelajaran berbasis masalah terlihat pada gambar di bawah ini : Gambar 3.2 Bagan definisi oprasional pembelajaran berbasis masalah Merumuskan masalah Analisis masalah Merumuskan hipotesis Mengumpulkan data Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah dan menyampaikan di depan kelas Pembuktian hipotesis Memberi siswa orientasi tentang masalah Menentukan strategi pemecahan masalah dan melakukan percobaan di dalam kelompok Evaluasi

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

0 11 135

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI INKUIRI TERBIMBING DALAM Peningkatan Kemandirian dan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Inkuiri Terbimbing dalam Pokok Bahasan Teorema Pythagoras (PTK Bagi Siswa Kelas VIII SMP

0 2 16

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 melalui metode inkuiri terbimbing.

0 3 187

Studi Eksplorasi Kesulitan Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Cahaya dan Upaya Peningkatan Hasil Belajar melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.

0 0 77

Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kreativitas Verbal.

0 0 17

PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA.

0 4 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA POKOK BAHASAN ANALISIS VEKTOR MELALUI INKUIRI TERBIMBING | Handhika | JURNAL PENDIDIKAN FISIKA DAN KEILMUAN (JPFK) 20 39 1 SM

0 0 5

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IX C SMPN 7 Kota Bima Pokok Bahasan Potensi Sumber Daya Manusia Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 7

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR DI KELAS X IPA SMA “X” KOTA MOJOKERTO SKRIPSI

0 0 21

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING SKRIPSI

0 0 185