dengan kegiatan penelitian untuk menguji suatu hipotesis. Pembelajaran berbasis masalah dan berbasis inkuiri adalah pembelajaran yang dilakukan melalui
kegiatan diskusi di dalam kelompok. Selain itu pada proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk tahu dan terlibat secara aktif dalam menemukan konsep
dari fakta-fakta yang dilihat dari lingkungan dengan bimbingan dari guru. Sehingga dengan pengembangan model pembelajaran ini akan menumbuhkan
minat belajar siswa yang akan membuat prestasi belajar siswa akan meningkat.
Siswa akan dipantau peningkatan prestasinya dengan dilakukan terlebih dahulu tes awal sebelum pembelajaran dimulai dan tes akhir setelah pembelajaran
berakhir. Setelah itu nilai tes akhir pada kelas pembelajaran berbasis masalah akan dibandingkan dengan nilai tes akhir pada kelas pembelajaran inkuiri terbimbing.
Berdasarkan itu semua sehingga peneliti dapat menuliskan bagan kerangka pikir penelitian ini sebagai berikut :
Siswa Kelas
A
Siswa Kelas
B Inkuiri Terbimbing
: Menetukan tujuan
pembelajaran Mengemukakan
permasalahan Merumuskan masalah
Membuat hipotesis Merencanakan kegiatan
Melaksanakan kegiatan Mengumpulkan data
Menganalisis data Menentukan kesimpulan
Pembelajaran Berbasis Masalah
: Orientasis siswa
terhadap masalah Mengorganisasi siswa
untuk belajar Mengarahkan
penyelidikan Menyajikan hasil karya
Mengevaluasi Proses pemecahan masalah
Perbedaan prestasi
belajar
Pretes Xo
Postes X
1
Pembelajaran Berbasis Masalah
: Memberi orientasi
tentang masalah Merumuskan masalah
Menganalisis masalah Merumuskna hipotesis
Menentukan strategi pemecahan masalah
Mengumpulkan data Membuktikan hipotesis
Merumuskan rekomendasi pemecahan
Inkuiri Terbimbing :
Guru mendampingi proses inkuiri
Menyajikan masalah Membuat hipotesis
Merancang percobaan Melakukan percobaan
Mengumpulkan data Membuat kesimpulan
Pretes Xo
Postes X
1
Dikembangkan menjadi
Dikembangkan menjadi
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Pikir
2.13 Hipotesis Penelitian
Pengujian dalam penelitian ini dilakukan secara impiris. Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Hipotesis 1 H1
: Peningkatan nilai tes akhir siswa ranah kognitif pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari nilai tes awal
siswa ranah kognitip pada pelajaran IPA fisika. Hipotesis 2
H1 : Peningkatan nilai tes akhir ranah kognitif
pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi dari nilai tes awal siswa ranah kognitif pada pelajaran IPA fisika.
Hipotesis 3 H1
: Nilai tes akhir siswa ranah kognitif pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari nilai tes akhir siswa ranah kognitif
pembelajaran inkuiri terbimbing pada pelajaran IPA fisika.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan terlebih dahulu mengembangan model pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri terbimbing.
Setelah mengembangkan model pembelajaran peneliti melakukan penelitian eksperimen , dengan menggunakan metode quasi eksperimen
dengan “pretest- postest one group design
” pada kelompok-kelompok ekuivalen. Peneliti membagi kelompok penelitian menjadi dua kelompok eksperimen, yaitu kelompok pertama
adalah kelompok yang belajar dengan pembelajaran berbasis masalah, kelompok kedua adalah kelompok yang belajar dengan Inkuiri terbimbing.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian pengembangan merupakan rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk baru
atau memperbaiki produk-produk yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan.
Penelitian ini menggunakan desain faktorial antara pembelajaran, tes awal dan tes akhir yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1 Desain Faktorial
PEMBELAJARAN PERLAKUAN
Tes Awal B
1
Tes Akhir B
2
N-GAIN Pembelajaran
Berbasis Masalah A
1
A
1
B
1
A
1
B
2
A
1
B
2
- A
1
B
1
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
A
2
A
2
B
1
A
2
B
2
A
2
B
2
- A
2
B
1
Keterangan : A
1
B
1
= Nilai tes awal pembelajaran berbasis masalah A
1
B
2
= Nilai tes akhir pembelajaran berbasis masalah A
2
B
1
= Nilai tes awal pembelajaran inkuiri terbimbing A
2
B
2
= Nilai tes akhir pembelajaran inkuiri terbimbing A
1
B
2
- A
1
B
2
= Peningkatan nilai tes akhir dan nilai tes awal pembelajaran berbasis masalah
A
1
B
2
- A
1
B
2
= Peningkatan nilai tes akhir dan nilai tes awal pembelajaran inkuiri terbimbing
Variabel terikat didalam penelitian ini adalah prestasi belajar sedangkan variabel bebasnya adalah pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran inkuiri
terbimbing. Masing-masing dari dua variabel bebas tersebut dikembangkan terlebih dahulu. Setelah kedua model pembelajaran dikembangkan maka mulai
diperaktekkan di dalam kelas eksperimen dengan diberi tes awal sebelum melakukan pembelajaran dan tes akhir setelah diberi pembelajaran.
Pola penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Rancangan penelitian
Dengan mengunakan desain ini, terlebih dahulu dipilih secara acak dua kelompok siswa, yaitu kelas yang akan memperoleh pembelajaran berbasis masalah dan
PENELITIAN PENDAHULUAN
MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN
PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
TES AWAL
EKSPERIMEN DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH MASALAH EKSPERIMEN DENGAN
PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
TES AKHIR PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH TES AKHIR
PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
ANALISIS HASIL TEST
MEMBANDNG KAN KEDUA
HASIL TES