Hipotesis Penelitian KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS 2.1 Model Pembelajaran

diperaktekkan di dalam kelas eksperimen dengan diberi tes awal sebelum melakukan pembelajaran dan tes akhir setelah diberi pembelajaran. Pola penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Rancangan penelitian Dengan mengunakan desain ini, terlebih dahulu dipilih secara acak dua kelompok siswa, yaitu kelas yang akan memperoleh pembelajaran berbasis masalah dan PENELITIAN PENDAHULUAN MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TES AWAL EKSPERIMEN DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MASALAH EKSPERIMEN DENGAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TES AKHIR PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TES AKHIR PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING ANALISIS HASIL TEST MEMBANDNG KAN KEDUA HASIL TES pembelajaran inkuiri terbimbing sebagai kelas eksperimen. Selanjutnya kedua kelas ini diberi test awal untuk mengetahui kemampuan awal mereka tentang materi yang akan dipelajari. Setelah itu kedua kelompok diberi perlakuan, berupa strategi pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri terbimbing.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandar Lampung yang beralamat di Jln. RA Basyid Labuhan Dalam Kecamatan Tanjung Seneng Bandar Lampung pada bulan Oktober sampai November di semester ganjil tahun pelajaran 2013-2014.

3.3. Populasi dan Teknik Sampel Penelitian

3.3.1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 20 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013-2014 sebanyak 204 orang siswa dengan rincian tiap kelas sebagai berikut : Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas IX SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013-2014 No Nama Kelas Jumlah Siswa Nilai Rata-rata MID Semester Ganjil 1 2 3 4 5 6 IX A IX B IX C IX D IX E IX F 36 32 36 34 35 31 66 73 66 70 67 72 Jumlah 204 - Sumber : Data Siswa SMP Negeri 20 Bandar Lampung

3.3.2 Sampel dan Teknik Sampling

Sampel penelitian adalah sebagian anggota populasi target yang diambil dengan menggunakan teknik purposive dengan cara claster yaitu kelas IX A, dan IX C, yang masing-masing berjumlah 36 orang. Kedua kelas ini dinilai setara, terlihat pada rata-rata nilai semester ganjil kelas IX A 66 dan IX C 66. Kelas IX A akan belajar dengan pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas IX C akan belajar dengan pembelajar berbasis masalah.

3.4 Proses Pengembangan Model Pembelajaran

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan terlebih dahulu mengembangkan model pembelajaran yang digunakan, agar model pembelajaran yang digunakan sesuai dengan materi yang akan diajarkan sehingga dapat tepat mengukur peningkatan prestasi belajar siswa. Desain awal penelitian ini adalah melakukan pengembangan kedua model pembelajaran ini dengan menggunakan desain pengembangan ASSURE melalui tahap-tahap sebagai berikut : 1. Analyze Learner menganalisis pemelajar 2. State Standards and Objectives menentukan standard dan tujuan 3. Select Strategies, Technology, Media, and Materials memilih, strategi, teknologi, media dan bahan ajar 4. Utilize Technology, Media and Materials menggunakan teknologi, media dan bahan ajar 5. Require Learner Parcipation mengembangkan partisipasi peserta didik 6. Evaluate and Revise mengevaluasi dan merevisi Secara rinci pengembangan model pembelajara berbasis masalah dan pembelajaran inkuiri terbimbing akan dijelaskan.

3.4.1 Menganalisis Pemelajar

Tahap pertama dalam pengembangan model Assure adalah menganalisis pembelajarsiswa dan juga melakukan analisis kebutuhan yang dilakukan dengan cara studi literatur dan observasi lapangan yang mengidentifikasi potensi atau masalah sehingga perlu adanya pengembangan model pembelajaran. Berdasarkan studi literatur didapatkan bahwa tujun umum guru adalah memenuhi kebutuhan unik setiap siswa sehingga mereka bisa mencapai tingkat belajar yang maksimum. Untuk memenuhi kebutuhan individual para siswa sangat penting untuk memahami karakteristik umum yang mungkin mempengaruhi belajar siswa. Yang menjadi sasaran penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP yang terdiri dari usia, tingkat pendidikan, kebudayaan dan faktor sosial ekonomi yang relatif sama. Selain itu rata-rata nilai ujian tengah semester siswa sama sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan yang dimiliki siswa sama Setelah itu peneliti menganalisis karakterisrik siswa yang berupa sikap dan ketertarikan terhadap mata plajaran IPA fisika melalui percakapan dengan para siswa dan mengamati prilaku mereka. Berdasarkan hasil percakapan tersebut diperoleh bahwa sebagian besar siswa tidak menyukai IPA terutama fisika dikarenakan cara penyampaian materi oleh guru kurang menarik dan kurang mengaktifkan siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemilihan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa sangat tepat pada penelitian ini.

3.4.2 Menentukan Standard dan Tujuan

Tahap kedua dari desain pengembangan Assure adalah menentukan standar dan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan pernyataan dari apa yang akan dicapai para pemelajar bukan bagaimana mata pelajaran tersebut diberikan kepada siswa. Dalam menetukan tujuan pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan format ABCD yang dituliskan dalam tabel berikut ini :

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

0 11 135

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI INKUIRI TERBIMBING DALAM Peningkatan Kemandirian dan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Inkuiri Terbimbing dalam Pokok Bahasan Teorema Pythagoras (PTK Bagi Siswa Kelas VIII SMP

0 2 16

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 melalui metode inkuiri terbimbing.

0 3 187

Studi Eksplorasi Kesulitan Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Cahaya dan Upaya Peningkatan Hasil Belajar melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.

0 0 77

Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kreativitas Verbal.

0 0 17

PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA.

0 4 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA POKOK BAHASAN ANALISIS VEKTOR MELALUI INKUIRI TERBIMBING | Handhika | JURNAL PENDIDIKAN FISIKA DAN KEILMUAN (JPFK) 20 39 1 SM

0 0 5

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IX C SMPN 7 Kota Bima Pokok Bahasan Potensi Sumber Daya Manusia Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 7

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR DI KELAS X IPA SMA “X” KOTA MOJOKERTO SKRIPSI

0 0 21

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING SKRIPSI

0 0 185