disebabkan pemimpin koperasi merupakan salah satu tokoh masyaraka di Pematangsiantar yang mampu merangkul keseluruhan anggota koperasi.
Perkembangan Koperasi Siantar Man selalu berkembang setiaptahunnya.Hal ini dapat dilihat dari SHU tiap tahunya dalam tabel berikut.
TABEL 4.1.5.1 SISA HASIL USAHA KOPERASI SIANTAR MAN
2012-2013
Tahun SHU
2012 Rp18,786,000
2013 Rp19,856,000
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Siantar Man
Dari tabel diatas terlihat SHU Koperasi Siantar Man mengalami peningkatan. Peningkatan SHU koperasi tahun 2013 sebesar 5.70 yakni sebesar Rp. 1.070.000.
4.1.6 Koperasi BMT
Koperasi BMT berdiri pada tanggal 22 September 2011. Koperasi BMT terletak di Jl. Pattimura Bawah No. 21 Keluarahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur. Koperasi ini bergerak di
bidang simpan pinjam. Perkembangan koperasi mengalami peningkatan hal ini dilihat dari tabel berikut.
TABEL 4.1.6.1 SISA HASI USAHA KOPERASI BMT
2012-2013
Tahun SHU
2012 Rp16,457,000
2013 Rp16,556,000
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi BMT
Dari tabel dapat dilihat Koperasi BMT mengalami peningkatan.Peningkatan SHU koperasi tahun 2013 sebesar 0.60 yaitu Rp. 99.000.
Masalah yang dihadapi koperasi tersebut saat ini adalah susahnya anggota membayar cicilan pinjaman.Koperasi yang bergerak disimpan pinjam seharusnya lebih memperhatikan
anggotanya yang melakukan pinjaman. Jika anggota susah melakukan pembayaran hal ini dapat mengganggu kelangsungan koperasi.
4.2Analisis SWOT 4.2.1 Koperasi Pengangkutan Beringin
Dari hasil pengisian kuessioner yang diberikan terhadap pengurus koperasi tersebut maka
dapat dianalisis sebagai berikut.
Tabel 4.2.1.1 Penilaian Bobot Strategis Internal Koperasi Pengangkutan Beringin
Faktor Strategis
Internal
A B
C D
E F
G H
I J
K L
Tota l
Bobo t
Keikutsertaan anggota
koperasi dalam kegiatan
operasional 4x
5 20
0.10 Tingkat
solidaritas antar anggota
koperasi 4x
5 20
0.10 Pengaruh
anggota merupakan
2x 2
4 0.02
Universitas Sumatera Utara
tokoh masyarakat
Kemampuan koperasi
memasarkan produk atau
jasa 4x
5 20
0.10 Pengaruh
modal dalam pertumbuhan
koperasi 3x
3 9
0.05 Keterampilan
manajerial 3x
4 12
0.06 Jaringan pasar
3x 4
12 0.06
Jumlah pengurus
koperasi 4x
6 24
0.12 Kualitas SDM
4x 6
24 0.12
Pemanfaatan perangkat
teknologi dan informasi
1x 2
2 0.01
Sistem manajemen di
koperasi 4x
6 24
0.12 Kinerja
pengurus 4x
6 24
0.12
Total 195
1.00
Berdasarkan hasil pembobotan strategis internal koperasi diatas, maka dapat dibuat Matriks Evaluasi Faktor Internal koperasi sebagai berikut.
Tabel 4.2.1.2 Matriks Evaluasi Faktor Internal Koperasi Pengangkutan Beringin
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL
BOBOT RATING
BOBOT X RATING
KEKUATAN: 1. Keikutsertaan anggota koperasi
dalam kegiatan operasional 0.10
4 0.4
2. Tingkat solidaritas antar anggota koperasi
0.10 4
0.4 3. Kemampuan koperasi memasarkan
produk atau jasa 0.10
4 0.4
Universitas Sumatera Utara
4. Jumlah pengurus koperasi 0.12
4 0.48
5. Kualitas SDM 0.12
4 0.48
6. Sistem manajemen di koperasi 0.12
4 0.48
7. Kinerja pengurus 0.12
4 0.48
8. Modal koperasi 0.05
3 0.15
9. Keterampilan manajerial 0.06
3 0.18
10. Jaringan pasar 0.06
3 0.18
KELEMAHAN: 1. Pengaruh anggota merupakan
tokoh masyarakat 0.02
2 0.04
2. Pemanfaatan perangkat teknologi dan informasi
0.01 1
0.01
TOTAL 1.00
3.68
Berdasarkan Matriks Evaluasi Internal di atas maka dapat dilihat bahwa yang menjadi kekuatan Koperasi Pengangkutan Beringin adalah:
a. Keikutsertaan anggota koperasi dalam kegiatan operasional. b. Tingkat solidaritas antar anggota koperasi.
c. Kemampuan koperasi memasarkan produk atau jasa. d. Jumlah pengurus koperasi.
e. Kualitas SDM. f. Sistem manajemen di koperasi.
g. Keterampilan manajerial. h. Jaringan pasar.
Sedangkan yang menjadi kelemahan Koperasi Beringin berdasarkan Matriks Evaluasi internal di atas adalah:
a. Anggota koperasi yang merupakan tokoh masyarakat kurang berpengaruh dalam memajukan koperasi.
Universitas Sumatera Utara
b. Pemanfaatan perangkat teknologi dan informasi tidak maksimal. Berdasarkan hasil dari total perkalian bobot dengan rating maka diperoleh angka 3.68. Hal
ini menunjukkan bahwa Koperasai Pengangkutan Beringin kuat secara internal karena hasil total perkalian bobot dengan rating lebih besar dari 2.5.
Beradasarkan kussioner maka dilakukan pembobotan strategis eksternal koperasi sebagai berikut.
Tabel 4.2.1.3 Penilaian Bobot Strategis Eksternal Koperasi Pengangkutan Beringin
Faktor Strategis Eksternal A
B C
D E
Total Bobot
Dukungan pemerintah dalam pengembangan koperasi
4x6 24
0.24 Sistem prasarana,
pendidikan dan penyuluhan di daerah setempat
4x6 23
0.23 Kegiatan-kegiatan dari
pemerintah yang mendorong perkembangan koperasi
4x6 23
0.23 Fasilitas-fasilitas yang
diberikan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan
koperasi 4x6
23 0.23
Pendapatan koperasi terhadap perubahan harga
2x3 6
0.06
Total 99
1.00
Berdasarkan hasil pembobotan strategis eksternal koperasi diatas, maka dapat dibuat
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal koperasi sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2.1.4 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal Koperasi Pengangkutan Beringin
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
BOBOT RATING BOBOT X RATING PELUANG:
1. Dukungan pemerintah dalam pengembangan koperasi
0.24 4
0.96 2. Sistem prasarana, pendidikan dan
penyuluhan di daerah setempat 0.23
4 0.92
3. Kegiatan-kegiatan dari pemerintah yang mendorong perkembangan
koperasi 0.23
4 0.92
4. Fasilitas-fasilitas yang diberikan pemerintah dalam mendorong
pertumbuhan koperasi 0.23
4 0.92
ANCAMAN: 1. Pendapatan koperasi terhadap
perubahan harga 0.06
2 0.12
TOTAL 1.00
3.84
Berdasarkan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal diatas yang menjadi peluang Koperasi Pengangkutan Beringin dalam mengembangkan koperasi adalah:
a. Adanya dukungan pemerintah dalam pengembangan koperasi. b. Sistem prasarana, pendidikan dan penyuluhan di daerah setempat.
c. Kegiatan-kegiatan dari pemerintah yang mendorong perkembangan koperasi. d. Fasilitas-fasilitas yang diberikan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan koperasi.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan yang menjadi ancaman Koperasi Pengangkutan Beringin adalah perubahan harga ongkos yang mempengaruhi pendapatan.
Berdasarkan nilai total dapat dilihat bahwa Koperasi Beringin merespon kuat terhadap peluang dan ancaman yang mempengaruhi koperasi.
Berdasarkan tabel IFAS dan EFAS diatas maka dibuat berbagai kemungkinan alternatif strategi SO, ST, WO, WT seperti tabel berikut.
Tabel 4.2.1.5 Matriks Analisis SWOT Koperasi Beringin
FAKTOR STRATEGIS KEKUATAN S KELEMAHAN W
INTERNAL 1. Keikutsertaan anggota koperasi dalam kegiatan
operasional 1. Pengaruh anggota
merupakan tokoh masyarakat
2. Tingkat solidaritas antar anggota koperasi
2. Pemanfaatan perangkat teknologi dan informasi
3. Kemampuan koperasi memasarkan produk atau jasa
4. Jumlah pengurus koperasi 5. Kualitas SDM
6. Sistem manajemen di koperasi
7. Kinerja pengurus 8. Modal koperasi
FAKTOR 9. Keterampilan manajerial
STRATEGIS EKSTERNAL 10. Jaringan pasar
PELUANG O STRATEGI SO
STRATEGI WO 1. Dukungan pemerintah
dalam pengembangan koperasi 1. Meningkatkan kualitas SDM
dengan mengikuti penyuluhan dan pendidikan yang diberikan
pemerintah 1.Mengadakan penyuluhan
tentang peran tokoh masyarat yang tepat dalam koperasi
2. Sistem prasarana, pendidikan dan penyuluhan di
daerah setempat 2. Memanfaatkan fasilitas yang
diberikan pemerintah yang berupa teknologi dan informasi
3. Kegiatan-kegiatan dari pemerintah yang mendorong
perkembangan koperasi
Universitas Sumatera Utara
4. Fasilitas-fasilitas yang diberikan pemerintah dalam
mendorong pertumbuhan koperasi
ANCAMAN T STRATEGI ST
STRATEGI WT 1. Pendapatan koperasi
terhadap perubahan harga 1. Memperbaiki pendapatan
dengan kemampuan kemampuan koperasi
memasarkan barang atau jasa dan jaringan pasar
1. Meningkatkan kualitas jasa agar perubahan harga tidak
mengurangi pendapatan
2. Memaksimalkan penggunaan teknologi dan
informasi
Berdasarkan Matriks SWOT diatas maka dapat dibuat strategi: a. Strategi SO :
Meningkatkan kualitas SDM dengan mengikuti penyuluhan dan pendidikan yang diberikan pemerintah. Karena Koperasi Pengangkutan Beringin bergerak dibidang jasa
maka anggota koperasi harus ditambah wawasan untuk menambah kualitas dalam melayani konsumen. Seperti cara menjadi supir yang baik dan benar, bagaimana cara
merawat angkot dan sebagainya. b. Strategi ST :
Memperbaiki pendapatan dengan kemampuan kemampuan koperasi memasarkan barang atau jasa dan jaringan.Koperasi Pengangkutan Beringin sudah memiliki pasar tersendiri
dalam menjalankan usahanya. Kemampuan memasarkan barang disini berarti koperasi memberikan pelayanan yang maksimum untuk menambah pendapatan.
c. Strategi WO: 1.Mengadakan penyuluhan tentang peran tokoh masyarat yang tepat dalam koperasi.
Dalam hal ini diharapkan tokoh masyarakat memiliki peran dalam memajukan Koperasi
Universitas Sumatera Utara
Pengangkutan Beringin. Biasanya ketika tokoh masyarakat memberikan masukin biasanya didengar dengan baik karena untuk kepentingan bersama.
2. Memanfaatkan fasilitas yang diberikan pemerintah yang berupa teknologi dan informasi.Fasilitas berupa teknologi dan informasi sangat cocok untuk mengembangkan
koperasi ini. Contoh: ketika Lebaran pemerintah akan menginformasikan arus mudik lewat media massa. Dari situ koperasi akan dapat membuat kebijakan berapa banyak jumlah
angkot yang diterjunkan ke lapangan. d. Strategi WT :
1. Meningkatkan kualitas jasa agar perubahan harga tidak mengurangi pendapatan.Jaman sekarang masyarakat lebih banyak mengutamakan kenyamanan dalam perjalanan.
Kenaikan harga BBM akan mempengaruhi ongkos angkot. Akan tetapi jika pelayanan berkualitas terhadap masyarakat yang akan menumpang, maka penumpang angkot tidak
akan sepi. 2. Memaksimalkan penggunaan teknologi dan informasi.Teknologi dan informasi sangat
dibutuhkan jaman sekarang sebagai referensi bersaing di dunia bisnis.Perubahan harga BBM sangat mempengaruhi pendapatan koperasi ini.Untuk itu informasi sangat
dibutuhkan untuk memantau harga BBM dan mencari teknologi yang dapat mengirit penggunanaan bahan bakar dan perawatan mesin.
4.2.2 Koperasi Bina Usaha