Pengangkutan Beringin. Biasanya ketika tokoh masyarakat memberikan masukin biasanya didengar dengan baik karena untuk kepentingan bersama.
2. Memanfaatkan fasilitas yang diberikan pemerintah yang berupa teknologi dan informasi.Fasilitas berupa teknologi dan informasi sangat cocok untuk mengembangkan
koperasi ini. Contoh: ketika Lebaran pemerintah akan menginformasikan arus mudik lewat media massa. Dari situ koperasi akan dapat membuat kebijakan berapa banyak jumlah
angkot yang diterjunkan ke lapangan. d. Strategi WT :
1. Meningkatkan kualitas jasa agar perubahan harga tidak mengurangi pendapatan.Jaman sekarang masyarakat lebih banyak mengutamakan kenyamanan dalam perjalanan.
Kenaikan harga BBM akan mempengaruhi ongkos angkot. Akan tetapi jika pelayanan berkualitas terhadap masyarakat yang akan menumpang, maka penumpang angkot tidak
akan sepi. 2. Memaksimalkan penggunaan teknologi dan informasi.Teknologi dan informasi sangat
dibutuhkan jaman sekarang sebagai referensi bersaing di dunia bisnis.Perubahan harga BBM sangat mempengaruhi pendapatan koperasi ini.Untuk itu informasi sangat
dibutuhkan untuk memantau harga BBM dan mencari teknologi yang dapat mengirit penggunanaan bahan bakar dan perawatan mesin.
4.2.2 Koperasi Bina Usaha
Dari hasil pengisian kuessioner yang diberikan terhadap pengurus koperasi tersebut maka dapat dianalisis sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2.2.1 Penilaian Bobot Strategis Internal Koperasi Bina Usaha
Faktor Strategis
Internal
A B
C D
E F
G H
I J
K L
Tota l
Bobo t
Keikutsertaa n anggota
koperasi dalam
kegiatan operasional
3x 3
9 0.05
Tingkat solidaritas
antar anggota
koperasi 4x
5 20
0.12 Pengaruh
anggota merupakan
tokoh masyarakat
2x 2
4 0.02
Kemampuan koperasi
memasarkan produk atau
jasa 4x
5 20
0.12 Pengaruh
modal dalam pertumbuhan
koperasi 1x
2 2
0.01 Keterampila
n manajerial 4x
5 20
0.12 Jaringan
pasar 4x
5 20
0.12 Jumlah
pengurus koperasi
2x 3
6 0.04
Kualitas SDM
4x 5
20 0.12
Pemanfaatan perangkat
teknologi dan
informasi 2x
3 6
0.04 Sistem
manajemen di koperasi
4x 5
20 0.12
Kinerja pengurus
4x 5
20 0.12
Total 167
1.00
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil pembobotan strategis internal koperasi diatas, maka dapat dibuat Matriks Evaluasi Faktor Internal koperasi sebagai berikut.
Tabel 4.2.2.2 Matriks Evaluasi Faktor Internal Koperasi Bina Usaha
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL
BOBOT RATING
BOBOT X RATING KEKUATAN:
1. Tingkat solidaritas antar anggota koperasi
0.12 4
0.48 2. Kemampuan koperasi memasarkan
produk atau jasa 0.12
4 0.48
3. Keterampilan manajerial 0.12
4 0.48
4. Jaringan pasar 0.12
4 0.48
5. Kualitas SDM 0.12
4 0.48
6. Sistem manajemen di koperasi 0.12
4 0.48
7. Kinerja pengurus 0.12
4 0.48
8. Keikutsertaan anggota koperasi dalam kegiatan operasional
0.05 3
0.15 KELEMAHAN:
1. Pengaruh anggota merupakan tokoh masyarakat
0.02 2
0.04 2. Jumlah pengurus koperasi
0.04 2
0.08 3. Pemanfaatan perangkat teknologi
dan informasi 0.04
2 0.08
4. Modal koperasi 0.01
1 0.01
TOTAL 1.00
3.72
Berdasarkan tabel Matriks Evaluasi Faktor Internal diatas yang menjadi kekuatan Koperasi Bina Usaha adalah:
a. Tingkat solidaritas antar anggota koperasi. b. Kemampuan koperasi memasarkan produk atau jasa.
c. Keterampilan manajerial. d. Jaringan pasar.
Universitas Sumatera Utara
e. Kualitas SDM. f. Sistem manajemen di koperasi.
g. Kinerja pengurus. h. Keikutsertaan anggota koperasi dalam kegiatan operasional.
Sedangkan yang menjadi kelemahan Koperasi Bina Usaha adalah: a. Anggota koperasi yang merupakan tokoh masyarakat kurang berpengaruh dalam memajukan
koperasi. b. Jumlah pengurus koperasi.
c. Pemanfaatan perangkat teknologi dan informasi tidak maksimal. d. Modal koperasi.
Berdasarkan total hasil perkalian bobot dengan rating maka diperoleh angka 3.72. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi Bina Usaha kuat secara internal karena total hasil perkalian bobot
dengan rating lebih besar dari 2.5. Berdasarkan kussioner maka dilakukan pembobotan strategis eksternal koperasi sebagai
berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2.2.3 Penilaian Bobot Strategis Eksternal Koperasi Bina Usaha
Faktor Strategis Eksternal A
B C
D E
Total Bobot
Dukungan pemerintah dalam pengembangan koperasi
4x5 20
0.37 Sistem prasarana,
pendidikan dan penyuluhan di daerah setempat
4x5 20
0.37 Kegiatan-kegiatan dari
pemerintah yang mendorong perkembangan koperasi
3x2 6
0.11 Fasilitas-fasilitas yang
diberikan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan
koperasi 2x2
4 0.07
Pendapatan koperasi terhadap perubahan harga
2x2 4
0.07
Total 54
1.00
Berdasarkan hasil pembobotan strategis eksternal koperasi diatas, maka dapat dibuat Matriks Evaluasi Faktor Eksternal koperasi sebagai berikut
Tabel 4.2.2.4 Matriks Evaluasi Eksternal Koperasi Bina Usaha
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
BOBOT RATING BOBOT X RATING PELUANG:
1. Dukungan pemerintah dalam pengembangan koperasi
0.37 4
1.48 2.Sistem prasarana, pendidikan dan
penyuluhan di daerah setempat 0.37
4 1.48
3. Kegiatan-kegiatan dari pemerintah yang mendorong perkembangan
koperasi 0.11
3 0.33
ANCAMAN: 1. Fasilitas-fasilitas yang diberikan
pemerintah dalam mendorong pertumbuhan koperasi
0.07 2
0.14 2. Pendapatan koperasi terhadap
perubahan harga 0.07
2 0.14
TOTAL 1.00
3.57
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal diatas yang menjadi peluang Koperasi Bina Usaha dalam mengembangkan koperasi adalah:
a. Adanya dukungan pemerintah dalam pengembangan koperasi b. Sistem prasarana, pendidikan dan penyuluhan di daerah setempat
c. Kegiatan-kegiatan dari pemerintah yang mendorong perkembangan koperasi Sedangkan yang menjadi ancaman Koperasi Bina Usaha adalah:
a. Kurang mendapat fasilitas-fasilitas dari pemerintah. b. Pendapatan koperasi berpengaruh terhadap perubahan harga.
Berdasarkan nilai total maka dapat dilihat bahwa Koperasi Bina Usaha merespon kuat terhadap peluang dan ancaman yang mempengaruhi koperasi.
Berdasarkan tabel IFAS dan EFAS diatas maka dibuat berbagai kemungkinan alternatif
strategi SO, ST, WO, WT seperti tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2.2.5 Matriks Analisis SWOT Koperasi Bina Usaha
FAKTOR STRATEGIS KEKUATAN S KELEMAHAN W
INTERNAL 1. Tingkat solidaritas antar anggota koperasi
1. Pengaruh anggota merupakan tokoh masyarakat
2. Kemampuan koperasi memasarkan produk atau jasa
2. Jumlah pengurus koperasi 3. Keterampilan manajerial
3. Pemanfaatan perangkat teknologi dan informasi
4. Jaringan pasar 4. Modal koperasi
5. Kualitas SDM 6. Sistem manajemen di
koperasi 7. Kinerja pengurus
FAKTOR STRATEGIS
EKSTERNAL 8. Keikutsertaan anggota
koperasi dalam kegiatan operasional
PELUANG O STRATEGI SO
STRATEGI WO 1. Dukungan pemerintah
dalam pengembangan koperasi 1. Meningkatkan kualitas SDM
dengan mengikuti penyuluhan dan pendidikan yang diberikan
pemerintah 1. Melakukan penyuluhan
tentang peran tokoh masyarakat di dalam koperasi
dan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan
anggota tentang koperasi
2.Sistem prasarana, pendidikan dan penyuluhan di daerah
setempat 2. Mengoptimalkan
kemampuan koperasi memasarkan produk atau jasa
dengan memanfaatkan prasarana yang ada
2. Pemerintah memberikan bantuan modal kepada
koperasi
3. Kegiatan-kegiatan dari pemerintah yang mendorong
perkembangan koperasi ANCAMAN T
STRATEGI ST STRATEGI WT
1. Fasilitas-fasilitas yang diberikan pemerintah dalam
mendorong pertumbuhan koperasi
1. Meningkat kemampuan bersaing koperasi yang
mandiri dengan sistem manajemen dan kinerja
anggota koperasi 1. Menggunakan fasilitas
seadanya yang masih bisa mendorong pertumbuhan
koperasi
2. Pendapatan koperasi terhadap perubahan harga
2. Memperbaiki pendapatan dengan kemampuan koperasi
memasarkan barang atau jasa dan jaringan pasar
2. Melakukan inovasi terhadap produk atau jasa sesuai dengan
modal
3. Seluruh anggota koperasi diberikan pelatihan ksusus
yang berhubungan dengan koperasi
Berdasarkan Matriks SWOT diatas maka dapat dibuat strategi: a. Strategi SO :
Universitas Sumatera Utara
1. Meningkatkan kualitas SDM dengan mengikuti penyuluhan dan pendidikan yang diberikan pemerintah. Dalam memaksimalkan kualitas anggota koperasi maka sebaiknya
memanfaat dukungan yang diberikan pemerintah dengan cara mengikutsertakan anggota koperasi dalam penyuluhan dan pendidikan yang diberikan pemerintah.
2. Mengoptimalkan kemampuan koperasi memasarkan produk atau jasa dengan memanfaatkan prasarana yang ada. Koperasi Bina Usaha bergerak dibidang serba usaha
serba usaha maka koperasi ini sebaiknya meningkatkan segala jenis usaha yang dijalankan. Pemerintah dalam mendukung perkembangan koperasi akan memberikan prasarana yang
dibutuhkan koperasi. Untuk itu sebaiknya tidak sungkan-sungkan menggunakan segala fasilitas yang diberikan pemerintah, seperti jalan yang bagus dalam memperlancar
mendatangkan pasokan barang dan memudahkan masyarakat datang ke Koperasi Bina Usaha.
b. Strategi ST : 1. Meningkat kemampuan bersaing koperasi yang mandiri dengan sistem manajemen dan
kinerja anggota koperasi. Dengan menggunakan sistem manajemen koperasi diharapkan koperasi mampu bersaing dan semakin berkembang sekaligus untuk bersaing dengan
usaha yang dimiliki swasta maupun negara. 2. Memperbaiki pendapatan dengan kemampuan koperasi memasarkan barang atau jasa
dan jaringan pasar. Perubahan harga memang sangat mempengaruhi pendapatan suatu usaha.Namun dengan adanya jaringan pasar yang luas dan didukung kemampuan
memasarkan barang maka Koperasi Bina Usaha mampu menambah pendapatan. c. Strategi WO :
Universitas Sumatera Utara
1. Melakukan penyuluhan tentang peran tokoh masyarakat di dalam koperasi dan untuk meningkatkan pengetahuan anggota tentang koperasi. Ketika tokoh masyarakat ikut dalam
suatu koperasi merupakan nilai plus di koperasi itu sendiri.Maka dari situ Koperasi Bina Usaha menggunakan tokoh masyrakat untuk memotivasi anggota lainnya untuk
memajukan koperasi. 2. Pemerintah memberikan bantuan modal kepada koperasi. Koperasi Bina Usaha
mengalami permasalahan permodalan. Bantuan modal yang diberikan pemerintah sangat membantu Koperasi Bina Usaha.
d. Strategi WT : 1. Menggunakan fasilitas seadanya yang masih bisa mendorong pertumbuhan koperasi.
Ketika bantuan fasilitas yang diberikan masih kurang, maka koperasi sebaiknya memaksimalkan fasilitas di koperasi agar koperasi dapat berjalan dengan baik.
2. Melakukan inovasi terhadap produk atau jasa sesuai dengan modal.Modal yang tidak memadai memang membuat Koperasi Bina Usaha tidak dapat mengembangkan usaha.
Namun hal tersebut dapat diatasi dengan membuat produk baru yang sedang dibutuhkan masyarakat sekarang.
4.2.3 Koperasi Karya Bina