b. perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan;
c. pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai
d. dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; e. peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah; dan f. penyelenggaraan
perencanaan, pelaksanaan,
dan pengendalian secara terpadu.
68
3. Tujuan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Tujuan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah adalah: 1. mewujudkan struktur perekonomian nasional yang
seimbang, berkembang, dan berkeadilan; 2. menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan
3. meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja,
pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.
69
G. Koperasi dan UMKM
1. Konsep Koperasi Koperasi menurut Kasmir 1997:5 dalam bukunya
”Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya” menyatakan bahwa: ”Koperasi adalah sekumpulan otonom
68
Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Pasal 1 ayat 8
69
Ibid, Pasal 5
dari orang-orang yang yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan partisipasi-partisipasi ekonomi, sosial dan budaya
bersama melalui perusahaan yang mereka miliki dan bersama-sama mereka kendalikan secara demokratis.”
70
Pengertian koperasi menurut Tiktik Sartika Pratomo 2007:4 dalam bukunya
”Ekonomi Skala kecilMenengah dan Koperasi” menyatakan bahwa :”Koperasi bisa juga didefinisikan sebagai organisasi yang didirikan dengan tujuan
bersama untuk menunjang kepentingan ekonomi para angotanya melalui suatu perusahaan bersama.”
71
Jadi koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperas sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
2. Prinsip Koperasi Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk
untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama.
72
Prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance Federasi
koperasi non-pemerintah internasional adalah:
1.
Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela
70
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Raja Grafindo, Jakarta, 1997, hal. 5.
71
Tiktik Sartika Pratomo dan Abd. Rachman Soejoedono, Ekonomi Skala kecilMenengah dan
Koperasi, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2007, hal. 4.
72
Hans, Prinsip-prinsip Koperasi dan Undang-undang Koperasi, Direktorat Jenderal Koperasi, 1980
2.
Pengelolaan yang demokratis,
3.
Partisipasi anggota dalam ekonomi,
4.
Kebebasan dan otonomi,
5.
Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.
73
Di Indonesia sendiri telah dibuat UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah:
1.
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2.
Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
3.
Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota
4.
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5.
Kemandirian
6.
Pendidikan perkoperasian
7.
Kerjasama antar koperasi 3. Jenis Koperasi
Ada beberapa Jenis koperasi yang ada di Indonesia, berikut beberapa jenis koperasi berdasarkan fungsinya:
1.
Koperasi pembelianpengadaankonsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau
konsumen bagi koperasinya.
2.
Koperasi penjualanpemasaran
adalah koperasi
yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang
dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau
jasa kepada koperasinya.
3.
Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan
koperasi. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi.
4.
Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan pinjam,
73
Hendar Kusnadi, Ekonomi Koperasi, Lembaga Penerbit FEUI, 2005, hal 18-23
asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi.
74
Apabila koperasi menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha
single purpose
cooperative, sedangkan
koperasi yang
menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut koperasi serba usaha multi purpose cooperative.
4. Pengertian UMKM