tujuan penyusunan tes, yaitu mampu mengukur apa yang telah dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka semestinya pertimbangan dalam
penyusunan tes lebih pada kemampuan peserta tes atau aspek yang ingin diukur.
2.2 Pengertian, Pengelompokan, dan Kegunaan Tes Hasil Belajar
Menurut Rasyid Mansur 2007, tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. Arikunto 2002 juga
memiliki pandangan yang sama tentang pengertian tes, yaitu tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam
suasana, dengan cara atau aturan-aturan yang telah ditentukan. Paul dalam Rasyid Mansur, 2007 tes merupakan bagian terpenting dari proses
pembelajaran, oleh karena itu pengembangannya harus dilakukan sebelum proses pembelajaran dilakukan. Tes dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan, tugas,
atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang atribut pendidikan atau psikologik tertentu. Setiap butir pertanyaan atau tugas
tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar, dan bila tidak memenuhi ketentuan tersebut, maka jawaban anda dianggap salah. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian dengan cara atau aturan-aturan yang telah
ditentukan. Sesuai dengan definisi tes yang telah dikemukakan, dalam dunia pendidikan, tes merupakan alat ukur untuk mengukur hasil belajar siswa, sehingga
dapat digunakan istilah tes hasil belajar THB. Pada dasarnya, tes dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana
penguasaan peserta tes terhadap materi yang ditanyakan pada tes tersebut. Pada level pendidikan, peserta tes biasanya adalah siswa. Tujuan tes pada level
pendidikan adalah untuk: 1 mengetahui tingkat kemampuan peserta didik, 2 mengukur pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, 3 mendiagnosis
kesulitan belajar peserta didik, 4 mengetahui hasil pengajaran, 5 mengetahui hasil belajar, 6 mengetahui pencapaian kurikulum, 7 mendorong peserta didik
untuk belajar, dan 8 mendorong pendidik mengajar yang lebih baik dan peserta didik belajar lebih baik.
Ditinjau dari tujuannya, ada empat macam tes yang banyak digunakan dilembaga pendidikan, yaitu: 1 tes penempatan, 2 tes diagnostik, 3 tes formatif,
Konstruksi Tes Hasil Belajar 11
4 tes sumatif. Tes penempatan dilaksanakan pada awal pelajaran. Tes ini berguna untuk mengetahui tingkat kemampuan yang telah dimiliki oleh peserta didik. Tes
diagnostik berguna untuk mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, termasuk kesalahan pemahaman konsep. Tes ini dilakukan apabila
diperoleh informasi bahwa sebagian besar peserta didik gagal dalam mengikuti proses pembelajaran pelajaran tertentu. Hasil tes ini diberikan informasi tentang
konsep-konsep yang belum dipahami dan yang telah dipahami. Oleh karena itu, tes ini mengandung materi yang dirasa sulit oleh peserta didik, namun tingkat
kesulitan tes ini cenderung rendah. Tes formatif bertujuan untuk memperoleh masukan tentang tingkat keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran. Tes ini
dilakukan secara periodik sepanjang semester. Materi tes dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran tiap pokok bahasan atau sub pokok bahasan. Jadi tes ini
sebenarnya bukan untuk menentukan keberhasilan belajar semata, tetapi untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran. Tes sumatif diberikan diakhir suatu
pelajaran, atau akhir semester. Hasilnya untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik untuk pelajaran tertentu. Tingkat keberhasilan ini dinyatakan dengan
skor atau nilai, pemberian sertifikat, dan sejenisnya. Tingkat kesukaran soal pada tes sumatif bervariasi, sedang materinya harus mewakili bahan yang telah
diajarkan. Hasil tes bisa ditafsirkan sebagai keberhasilan belajar dan atau keberhasilan mengajar.
Tes berdasarkan bentuknya terdiri dari bentuk uraian dan bentuk objektif. Tes bentuk uraian atau esai sering disebut sebagai tes subjektif karena dalam
penilaiannya sangat dipengaruhi oleh unsur subjektivitas penilai. Tes bentuk uraian merupakan sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang
bersifat pembahasan atau uraian dengan kata-kata. Jenis tes yang ke dua adalah tes objektif. Tes objektif merupakan tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan
secara objektif. Pemilihan bentuk tes yang ditentukan oleh tujuan tes, jumlah peserta tes, waktu yang tersedia untuk memeriksa lembar jawaban tes, cakupan
materi tes, dan karakteristik mata pelajaran yang diujikan. Bentuk tes objektif pilihan ganda dan bentuk tes benar salah sangat tepat digunakan bila jumlah
peserta banyak. Kelebihan tes objektif bentuk pilihan ganda adalah lembar jawaban dapat diperiksa dengan komputer, sehingga objektivitas penskoran dapat
Konstruksi Tes Hasil Belajar 12
dijamin, namun membuat tes objektif yang baik tidak mudah. Pengelompokan jenis-jenis tes dapat dilihat seperti pada Gambar 1.
2.3 Dasar-dasar Penyusunan Tes Hasil Belajar