6 energi potensial Manakah yang termasuk dalam
energi mekanik? a. 1 dan 2 c. Hanya 4
b.
2 dan 3 d. 5 dan 6
2 C.2. Memahami
Understand Menjelaskan
konsep suhu dan
pengukurann ya
Ketika Andi sakit, dia diajak ke doker oleh ibunya. Dokter mengatakan bahwa
suhu tubuh Andi sangat tinggi, hal itu yang menyebabkannya demam.
Kemudian dokter menyarankan kepada ibu untuk mengkompres kepala Andi
dengan air yang suhunya rendah. Berdasarkan cerita tersebut, bisakah
kalian menjelaskan apa yang dimaksud dengan suhu?
3 C.3.
Mengaplikasikan Apply
Menghitung besar usaha
yang diperlukan
untuk memindahka
n sebuah benda
Berapakah usaha yang diperlukan untuk mempercepat suatu benda yang
bermassa 3 kg dari keadaan diam sampai mencapai kecepatan 10 ms?
a.
150 Joule
b. 160 Joule
c. 200 Joule
d. 250 Joule
4 C.4.
Menganalisis Analyze
Menganalisis hukum
kekekalan energi
mekanik pada suatu
benda yang sedang
bergerak. Tony dan Andri sedang bermain bola
bersama teman-temannya. Ketika permainan
berlangsung, Tony
menendang bola yang diam hingga bola melambung tinggi ke atas dan saat bola
mendarat disambut dengan sundulan kepala yang bagus oleh Andri, namun
kepala Andri menjadi pusing akibat menyundul bola tersebut. Mengapa
kepala Andri merasa pusing ketika menyundul bola yang jatuh dari atas….
b. Karena adanya perpaduan energi yang dimiliki oleh Andri dan bola.
c. Karena adanya perpaduan energi yang dimiliki oleh Tony dan bola.
d. Karena adanya perubahan energi potensial menjadi energi kinetik
pada bola. e. Karena adanya perubahan energi
kinetik menjadi energi potensial pada bola.
5 C.5. Evaluasi
Evaluate Membuktika
n hubungan antara
koefisien Apabila sebuah benda berbentuk tiga
dimensi dipanaskan atau suhunya dinaikkan, maka volume benda tersebut
panjang, lebar, dan tingginya akan
Konstruksi Tes Hasil Belajar 6
muai panjang,
luas, dan volume
bertambah panjang. Dengan kata lain, volume benda tersebut akan bertambah
sehingga mengalami pemuaian volume. Besarnya pertambahan volume salah
satunya dipengaruhi oleh koefisien muai volume yang besarnya sama dengan
tiga kali koefisien muai panjang
. Buktikanlah bahwa γ=3
6 C.6. Membuat
Create Siswa
mengatur letak saklar
dalam suatu rangkaian
listrik. Gambar di bawah ini menunjukkan suatu
rangkaian listrik. Pilihlah kedudukan dari 1, 2, 3 atau 4 untuk pemasangan
sebuah sakelar agar kedua lampu dapat dihubungkan on dan diputuskan off
pada saat yang bersamaan? Perjelaslah jawabanmu, mengapa
memilih kedudukan tersebut
a. Miskonsepsi
Miskonsepsi atau salah konsep merupakan konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para ilmuwan pada
bidang yang bersangkutan Cakir, 2008. Bentuk miskonsepsi dapat berupa kesalahan konsep, hubungan yang tidak benar antarkonsep dan gagasan intuitif
atau pandangan yang naif Suparno, 2005. Definisi lainnya, Novak dalam Suparno, 2005 menyatakan bahwa miskonsepsi sebagai interpretasi konsep-
konsep dalam suatu pernyataan yang tidak dapat diterima contoh miskonsepsi soal terlampir.
b. Berpikir Tingkat Tinggi
Konsep tentang pemikiran tingkat tinggi diperoleh dari Taxonomy of Educational Objectives, Handbook I: Cognitive Domain oleh Bloom dalam Ball
Garton, 2005. Konsep ini lebih dikenal sebagai taksonomi Bloom, sistem ini mengidentifikasi suatu kemajuan hierarkis yang mana untuk menggolongkan dari
tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi terkait dengan proses berpikir. Kemampuan berpikir tingkat tinggi higher order thinking dan kemampuan
Konstruksi Tes Hasil Belajar 7
4 2
1 3
berpikir tingkat rendah lower order thinking dapat dikelompokkan menurut Taksonomi Bloom, seperti pada Tabel 4.
Tabel 4. Klasifikasi Kemampuan Berpikir Menurut Taksonomi Bloom Taksonomi Bloom
Tingkatan Berpikir Tinjauan
Remember C1 Understand C2
Apply C3 Analyze C4
Evaluate C5 Synthesis C6
Lower Order thinking Lower Order thinking
Higher Order Thinking Higher Order Thinking
Higher Order Thinking Higher Order Thinking
Mengingat Memahami
Menerapkan Menganalisis
Mengevaluasi Mensintesis
Dimodifikasi dari Anderson Krathwohl, 2001 Thomas et al. 2000 menyebutkan bahwa terdapat empat langkah berpikir
tingkat tinggi yang dapat diberikan skor. Keempat langkah tersebut, yaitu: 1 Identifikasi masalah problem identification, artinya variabel-variabel yang
diketahui dan tidak diketahui teridentifikasi dengan jelas, konsep-konsep atau prinsip-prinsip teridentifikasi dengan jelas.
2 Pemaparan kembali informasi secara jelas representing the information clearly, artinya seluruh informasi yang diperlukan telah disajikan dalam
identifikasi masalah. 3 Strategi untuk menghasilkan solusi yang baik strategy formation, artinya
solusi yang direncanakan menunjukkan persamaan-persamaan yang cukup telah dipasang sebelum manipulasi aljabar dilakukan. Rencana solusi
mencakup bagaimana menggabungkan persamaan-persamaan untuk menemukan jawaban.
4 Mengevaluasi solusi evaluating solutions, artinya solusi matematik berkembang secara logis dari ungkapan umum ke formulasi yang lebih
spesifik menggunakan variabel-variabel yang didefinisikan. Johnson 2002 menyatakan kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat
dikelompokkan menjadi kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif. Liliasari dan Darsati 2002 mengungkapkan bahwa berpikir kritis
menggunakan dasar menganalisis argumen dan memunculkan wawasan terhadap tiap-tiap makna dan interpretasi. Pola berpikir ini mengembangkan penalaran
yang kohesif, logis, dapat dipercaya, ringkas dan meyakinkan, sedangkan pada berpikir kreatif menggunakan dasar mengembangkan dan menemukan ide yang
Konstruksi Tes Hasil Belajar 8
asli dan menekankan pada berpikir intuitif untuk memunculkan perspektif asli pemikir.
1 Berpikir Kritis Critical Thinking
Arnyana 2005 menyatakan berpikir kritis adalah proses terorganisasi yang melibatkan aktivitas mental dalam memecahkan masalah, pengambilan
keputusan, analisis asumsi, dan inkuiri sains. Redhana 2003 mengungkapkan bahwa siswa yang berpikir kritis akan mampu menolong dirinya atau orang lain
dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Adapun indikator-indikator keterampilan berpikir kritis menurut Ennis 1985 adalah seperti yang tercantum
dalam Tabel 5.
Tabel 5. Keterampilan Berpikir Kritis dan Indikator Berpikir Kritis No
Keterampilan Berpikir Kritis Indikator
1 Merumuskan masalah
Memformulasikan pertanyaan yang mengarahkan Investigasi
2 Memberikan Argumen
Argumen sesuai dengan kebutuhan Menunjukkan persamaan dan
perbedaan Argumen yang utuh
3 Melakukan deduksi
Mendeduksi secara logis Menginterpretasi secara tepat
4 Melakukan induksi
Melakukan investigasi pengumpulan data
Menganalisis data Membuat generalisasi
Menarik kesimpulan
5 Melakukan evaluasi
Mengevaluasi berdasarkan fakta Memberikan alternatif lain
6 Mengambil keputusan dan
tindakan Menentukan jalan keluar
Memilih kemungkinan yang akan dilaksanakan
Berdasarkan Tabel 3 tampak bahwa keterampilan berpikir kritis dapat dikaitkan dengan aktivitas merumuskan masalah, melakukan deduksi, melakukan
induksi, melakukan evaluasi dan mengambil keputusan serta melaksanakannya Contoh soal berpikir kritis terlampir.
2 Berpikir Kreatif Creative Thinking
Arnyana 2005 menyatakan bahwa berpikir kreatif menggunakan dasar proses berpikir untuk mengembangkan atau menemukan ide asli, yang
Konstruksi Tes Hasil Belajar 9
menekankan pada aspek berpikir intuitif dan rasional khususnya dalam menggunakan informasi. Munandar 1992 mengungkapkan bahwa berpikir
kreatif merupakan kemampuan berpikir untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada untuk membuat
pemecahan masalah baru. Deskriptor yang memaparkan indikator keterampilan berpikir kreatif diuraikan pada Tabel 6.
Tabel 6.
Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif
No Indikator
Deskriptor
1 Berpikir lancar
Fluency 1. Menjawab lebih dari satu jawaban, lengkap disertai
argumentasi yang tepat dan lancar dalam mengungkapkan jawaban.
2. Menggunakan berbagai
cara dalam
mengkomunikasikan hasil gagasan. 2
Berpikir luwes Flexibility
1. Memberikan penafsiran yang berbeda dengan teman dan tidak monoton terhadap permasalahan
yang diberikan 2. Mempunyai banyak cara untuk menyelesaikan
masalah. 3. Menggolongkan sesuatu menurut kategori yang
berbeda-beda untuk memecahkan permasalahan 3
Berpikir orisinil Originality
1. Mengungkapkan gagasan yang orisinil dalam memecahkan masalah.
2. Mengungkapkan gagasan yang unik dan berbeda dari biasanya.
3. Gagasan tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari hal-hal yang sudah ada.
4 Berpikir
elaboratif Elaboration
1. Langkah-langkah pemecahan masalah ditulis secara elaboratif
2. Jawaban diuraikan secara rinci. Diadaptasi dari Enger Yager, 2001
Pemahaman terkait taksonomi Bloom sangat mendukung kemampuan untuk merumuskan tujuan khusus pembelajaran atau indikator pencapaian hasil
belajar siswa. Penilaian terhadap ranah kognitif umumnya dilakukan dengan tes. Menurut Phil Indrawati 2009, jenis tes yang akan digunakan lebih banyak
ditentukan oleh kemampuan dan waktu yang tersedia pada penyusun tes daripada kemampuan peserta tes atau aspek yang ingin diukur. Jika dikaji ulang terhadap
Konstruksi Tes Hasil Belajar 10
tujuan penyusunan tes, yaitu mampu mengukur apa yang telah dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka semestinya pertimbangan dalam
penyusunan tes lebih pada kemampuan peserta tes atau aspek yang ingin diukur.
2.2 Pengertian, Pengelompokan, dan Kegunaan Tes Hasil Belajar