Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu

(1)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

SKRIPSI

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA SKPD

PEMERINTAHAN KABUPATEN LABUHAN BATU OLEH :

NAMA : RAFIKA ANGGRAENI

NIM : 050503199 DEPARTEMEN : AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara 2009


(2)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi program S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh, telah dinyatakan dengan jelas dan benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 25 Juni 2009 Yang membuat pernyataan

Rafika Anggraeni NIM 050503199


(3)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, serta senantiasa memberikan kesehatan, kesempatan, dan kekuatan kepada penulis sehingga akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Judul skripsi ini adalah “Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu”.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, baik dari segi isi maupun penyajiannya. Hal ini disebabkan keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis masih dan akan terus belajar untuk meningkatkan kemampuan dan memperbaiki diri lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak berupa dukungan moriil, materil, spiritual, maupun administrasi. Pertama, saya persembahkan ucapan terima kasih yang terdalam kepada Ayah dan Ibu, terima kasih untuk semua kasih sayang, doa yang tak pernah putus, pengorbanan, serta dukungan yang sangat besar untuk Ananda. Selanjutnya, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, yaitu:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE,


(4)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

M.Acc, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Syahelmi, M.Si, Ak selaku Dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak dan Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak

selaku Dosen Pembanding I dan Pembanding II yang telah banyak membantu penulis melalui saran dan kritik yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.

Medan, 25 Juni 2009 Yang membuat pernyataan

Rafika Anggraeni NIM. 050503199


(5)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah partisipasi anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu.

Metode penelitian dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan desain penelitian kausal, dengan jumlah sampel 36 responden dari 12 dinas sebagai SKPD yang diteliti. Jenis data yang dipakai adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan mengirimkan kuesioner langsung kepada responden dan mengutipnya setelah jangka waktu dua minggu. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan metode analisis data kemudian dilakukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis menggunakan regresi berganda, dengan uji F, uji t, dan uji koefisien determinasi.

Hasil analisis secara parsial menunjukkan bahwa partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, sedangkan komitmen organisasi juga tidak berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu. Penelitian ini juga menemukan bahwa partisipasi anggaran dan komitmen organisasi secara simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu


(6)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

ABSTRACT

The purpose of this research is to know the impact of budgeting participation and organization commitment as partial and simultaneous toward to SKPD performance in Labuhan Batu Governance.

The method of this minithesis is a causal research design, with 36 sample of respondent from 12 department as research SKPD. Kinds of data in use are primary and secondary. The primary data are taken from direct questionnaire to respondent and pick them after two weeks. The collected data is analized with analysis data method that had been examined by classic assumption before hipotesis test had done. Hipotesis test in this research use double regression, with F-test, t-test, and coefficient determination.

The result of this research show that budgeting participation as partial has no impact to SKPD performance. Whereas, organization commitment also has no impact to SKPD performance in Labuhan Batu Governance. This research also found that the budgeting participation and organization commitment are simultaneously have no impact to SKPD performance in Labuhan Batu Governance

Keywords : Budgeting Participation, Organization Commitment, Performance of SKPD.


(7)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

DAFTAR ISI

PERNYATAAN……….……….. i

KATA PENGANTAR……….. ii

ABSTRAK……….……... iv

ABSTRACT………..…… v

DAFTAR ISI………..….. vi

DAFTAR TABEL ………... x

DAFTAR GAMBAR ……….. xii

DAFTAR LAMPIRAN………...…… xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian……….…... 1

B. Perumusan Masalah………... 6

C. Tujuan Penelitian……….…... 6

D. Manfaat Penelitian………..…... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis……….…... 8

1. Pengertian dan Fungsi Anggaran………... 8

a. Pengertian Anggaran……….……. 8


(8)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

2. Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran……… 10

3. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Pemerintah… 13 4. Komitmen Organisasi……….. 14

5. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pemerintah.. 15

6. Kinerja SKPD.Pemerintah Daerah……….. 16

E. Tinjauan Penelitian Terdahulu………... 17

F. Kerangka Konseptual Dan Hipotesis ………..……….. 19

4. Kerangka Konseptual……….. 19

5. Hipotesis Penelitian………. 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian……….. 22

B. Populasi dan Sampel Penelitian………. 22

1. Populasi Penelitian………... 22

2. Sampel Penelitian……… 22

C. Jenis dan Sumber Data……….. 23

D. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian………... 23

E. Teknik Pengumpulan Data……… 25

F. Model dan Teknik Analisis Data……….. 25

1. Model Analisis Data……… 26

2. Pengujian Kualitas Data……….. 26

i. Uji Reliabilitas…..………. 26

ii. Uji Validitas……….……….….……… 27


(9)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

a. Uji Normalitas………...………. 27

b. Uji Multikolinieritas………..…...………. 28

c. Uji Heterokedastisitas………... 28

G. Pengujian Hipotesis……….. 29

1. Uji F………..………. 29

2. Uji t………..………... 29

3. Pengujian Koefisien Determinan………..………. 30

H. Jadwal dan Lokasi Penelitian……….……… 30

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian………..……… 31

1. Gambaran Umum Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu…… 31

a. Sejarah Ringkas Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu… 31 b. Letak Geografis ……… 32

2. Struktur Organisasi Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu……… 32

B. Pembahasan Hasil Analisis………..………. 35

1. Analisis Statistik Deskriptif……… 35

2. Hasil Uji Kualitas Data……… 36

a. Hasil Uji validitas dan reliabilitas variabel X1……… 36

b. Hasil Uji validitas dan reliabilitas variabel X2………... 37

c. Hasil Uji validitas dan reliabilitas variabel Y……… 39

3. Hasil Uji Asumsi Klasik………. 41


(10)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

b. Hasil Uji Multikolinieritas………..……... 44

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas... 45

d. Hasil Pengujian Hipotesis………... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……….…... 52

B. Keterbatasan Penelitian………. 53

C. Saran……….. 54

DAFTAR PUSTAKA………. 55


(11)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Tinjauan penelitian terdahulu 16

Tabel 3.1 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel 23

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian 30

Tabel 4.1 Statistic Deskriptif Variabel Partisipasi Anggaran 36

Tabel 4.2 Statistic Deskriptif Variabel Komitmen Organisasi 38

Tabel 4.3 Statistic Deskriptif Variabel Kinerja Pemerintah 41

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel

Partisipasi Anggaran 45

Tabel 4.5 Hasil Uji Realibilitas Item Pertanyaan Variabel

Partisipasi Anggaran 45

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel

Komitmen Organisasi 46

Tabel 4.7 Hasil Uji Realibilitas Item Pertanyaan Variabel

Komitmen Organisasi 46

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja 47 Tabel 4.9 Hasil Uji Vaiditas Item Pertanyaan Variabel Kinerja 48 Tabel 4.10 Hasil Uji Realibilitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja 48


(12)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Tabel 4.12 Hasil Uji Gejala Multikolinearitas 51

Tabel 4.13 Variabel Entered/Removed 53

Tabel 4.14 Model Summary (b) 54

Tabel 4.15 ANOVA (b) 55


(13)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka konseptual penelitian 20

Gambar 4.1 Histogram 49

Gambar 4.2 Normal P plot 50


(14)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Lampiran I Tabulasi Hasil Kuesioner Partisipasi Anggaran Lampiran II Tabulasi Hasil Kuesioner Komitmen Organisasi Lampiran III Tabulasi Hasil Kuesioner Struktur Organisasi Lampiran IV Reliabilitas dan Validitas

Lampiran V Descriptive

Lampiran VI Hasil Uji Normalitas Lampiran VII Hasil Uji Multikolinearitas Lampiran VIII Hasil Uji Heteroskedastisitas Lampiran IX Pengujian hipotesis


(15)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kinerja yang dicapai oleh suatu organisasi pada dasarnya adalah prestasi para anggota organisasi itu sendiri, mulai dari tingkat atas sampai pada tingkat bawah. Konsep kinerja pemerintah daerah sendiri muncul ketika institusi pemerintahan mulai mencoba mengenalkan konsep baru dalam pengelolaan urusan publik menjadi good governance. Organisasi yang berhasil merupakan organisasi yang memiliki visi dan misi yang jelas serta terukur. Artinya bahwa visi dan misi tidak akan bermakna ketika tidak teraktualisasikan dalam kinerja organisasi dalam kerangka menciptakan good

governance. Oleh karena itu, kinerja merupakan the ultimate goals dalam setiap

organisasi publik. Visi dan Misi itu sendiri mencerminkan komitmen organisasi secara teori dan diharapkan mampu diwujudkan dengan kinerja organisasi yang baik. Menurut Kumorotomo (2005:103), kinerja organisasi publik adalah hasil akhir (output) organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, transparan dalam pertanggungjawaban, efisien, sesuai dengan kehendak pengguna jasa informasi, visi dan misi organisasi, berkualitas, adil, serta diselenggarakan dengan sarana dan prasarana yang memadai.

Penggunaan anggaran merupakan konsep yang sering dipergunakan untuk melihat kinerja organisasi publik. Anggaran yang disusun harus dengan pendekatan kinerja. Penerapan anggaran berbasis kinerja pada instansi pemerintah di Indonesia dicanangkan melalui pemberlakuan UU No 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan diterapkan


(16)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

secara bertahap mulai tahun anggaran 2005. Namun demikian, hingga saat ini masih sulit untuk melihat tolak ukur memadai yang dapat dimanfaatkan untuk mengukur kinerja pemerintah daerah secara komprehensif. Padahal tolak ukur ini sangat diperlukan untuk menjadi pedoman, baik bagi pemerintah sendiri maupun pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja pemerintah daerah.

Sejarah Indonesia menunjukkan bahwa selama lebih dari tiga dekade, pada waktu orde baru berkuasa, proses penyusunan anggaran masih jauh dari kata aspiratif. Bukan hanya tidak aspiratif, selama periode orde baru berkuasa anggaran kita yang menganut sistem anggaran rutin dan anggaran pembangunan, juga dibelit berbagai persoalan kronis seperti masalah pemborosan, kebocoran, penyimpangan, dan penyelewengan. Beberapa tahun yang lalu, gagasan untuk memperbaiki sistem penganggaran menjadi demokratis, transparan, dan akuntabel merupakan usulan yang tepat. Keberhasilan gerakan reformasi di Indonesia yang ditandai dengan tumbangnya rezim orde baru membuka peluang bagi upaya untuk memperbaiki sistem anggaran yang membelit negara kita. Hal ini karena reformasi telah berhasil mengembalikan supremasi rakyat dan pemulihan kembali peran lembaga perwakilan rakyat. Pemerintah juga mengimplementasikan kebijakan otonomi dan desentralisasi dengan diundangkannya UU No. 22/1999 tentang otonomi daerah dan UU No. 25/1999 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah yang kemudian direvisi menjadi UU No. 32/2004 dan UU No. 34/2004. Dengan diimplementasikannya peraturan tersebut berarti daerah memiliki kewenangan yang makin besar untuk mengurus rumah tangga sendiri-sendiri, termasuk di dalamnya kewenangan yang lebih besar dalam hal pembuatan anggaran. Meningkatnya kewenangan tersebut tentu akan membawa berbagai implikasi bagi daerah. Peningkatan wewenang penyusunan anggaran


(17)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

yang lebih besar bagi daerah akan memungkinkan daerah untuk membuat berbagai program yang lebih aspiratif bagi masyarakat daerah. Wujud dari penyelenggaraan otonomi daerah adalah pemanfaatan sumberdaya yang dilakukan secara ekonomis, efisien, efektif, adil, dan merata untuk mencapai akuntabilitas publik.

Partisipasi merupakan konsep dimana bawahan ikut terlibat dalam pengambilan keputusan sampai tingkat tertentu bersama atasannya (Robbins, 2002:179). Partisipasi anggaran adalah salah satu cara untuk menciptakan sistem pengendalian manajemen yang baik sehingga diharapkan dapat tercapai tujuan institusi yang terkait. Partisipasi aparat pemerintah daerah dalam proses penganggaran pemerintah daerah mengarah pada seberapa besar tingkat keterlibatan aparat pemerintah daerah dalam menyusun anggaran daerah serta pelaksanaannya untuk mencapai target anggaran. Aparat perangkat daerah pada pemerintahan daerah yang terlibat dalam proses penganggaran pemerintah daerah diberi kesempatan untuk ambil bagian dalam pengambilan keputusan melalui perencanaan anggaran. Hal ini sangat penting karena aparat SKPD pemerintah daerah akan merasa lebih produktif dan puas terhadap pekerjaannya sehingga memungkinkan munculnya perasaan berprestasi yang akan meningkatkan kinerjanya. Hasil penelitian Sinambela (2003) menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja pegawai. Sementara penelitian Sumarno (2005) mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh dan hubungan negatif yang kuat antara partisipasi anggaran dan kinerja pegawai. Bambang dan Osmad (2007) meneliti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah. Komitmen organisasi merupakan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan tujuan (goal) yang ingin dicapai organisasi


(18)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

(Mowday et al, 1979 dalam Darma, 2004). Komitmen yang tinggi menjadikan individu lebih mementingkan organisasi daripada kepentingan pribadi dan berusaha menjadikan organisasi menjadi lebih baik. Komitmen juga berarti bahwa pegawai mematuhi peraturan dan berupaya melaksanakan tugas dengan baik untuk mendukung tercapainya visi dan misi. Komitmen organisasi yang rendah akan membuat individu lebih berpihak pada kepentingan pribadinya. Sumber daya manusia merupakan aset vital pada hampir semua jenis organisasi. Oleh karena itu, upaya memperbaiki kinerja organisasi tidak mungkin dapat berhasil jika komitmen pegawai yang tercermin dari perilakunya tidak diarahkan dengan baik. Informasi hasil pengukuran kinerja dapat dijadikan feedback (umpan balik) untuk mengarahkan perilaku pegawai menuju perbaikan kinerja selanjutnya.

Menurut Luthans (2006: 250), terdapat hubungan positif antara komitmen organisasi, gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, motivasi, gaji, terhadap kinerja, tingkat pergantian karyawan yang rendah, dan tingkat ketidakhadiran yang rendah, serta terdapat bukti bahwa komitmen karyawan berhubungan dengan persepsi iklim, organisasi yang hangat dan mendukung, dan menjadi anggota tim yang baik dan siap membantu. Penelitian Sumarno (2005) menemukan pengaruh komitmen organisasi terhadap hubungan partisipasi anggaran dan kinerja pegawai adalah positif dan signifikan. Bambang dan Osmad (2007) menemukan pengaruh signifikan antara variabel komitmen organisasi dalam memoderasi partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja aparat pemda. Peneliti memilih Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu sebagai objek penelitian karena telah diterapkan sistem anggaran berbasis kinerja di pemerintahan ini. Sistem yang semakin baik ini hendaknya sejalan dengan peningkatan kinerja pemerintahan.


(19)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Anggaran yang disusun sangat erat kaitannya dengan publik. Pemerintah daerah dituntut untuk mampu mengelola keuangannya dengan efisien, efektif, dan ekonomis. Namun, bagaimana pengaruh partisipasi ini terhadap kinerja pemerintah itu sendiri. Hal ini penting untuk dievaluasi mengingat banyaknya peraturan tertulis yang sudah dibuat oleh pemerintah pusat sampai pada kebijakan pemerintah daerah itu sendiri. Jangan sampai hanya menjadi sebatas peraturan dan teori, karena dalam membuat peraturan itu sendiri, negara mungkin telah menghabiskan sekian banyak dana. Realisasi dari komitmen yang secara jelas dipaparkan dalam visi dan misi yang mengatasnamakan berbasis kinerja dan pelayanan publik diharapkan mampu menghapus pandangan negatif masyarakat tentang kinerja pemerintah daerah. Uraian tersebut menjadi alasan peneliti untuk menemukan bukti empiris tentang “pengaruh partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu”.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Apakah partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu ?

2. Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu ?

3. Apakah partisipasi anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu ?


(20)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja SKPD

Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu

2. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu

3. Untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran dan komitmen organisasi secara simultan (bersama-sama) terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu.

D . Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:

a. bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah kemampuan intelektual, mengembangkan wawasan berfikir, dan memperdalam pengetahuan penulis tentang partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja SKPD di Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu.

b. bagi organisasi perangkat daerah Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu, sebagai informasi untuk perbaikan kinerja organisasi di masa yang akan datang,

c. bagi akademisi, hasil penelitian ini bisa dijadikan referensi dan bahan kajian lebih lanjut dalam penilaian mengenai partisipasi anggaran terhadap kinerja pemerintahan kota/kabupaten lainnya.


(21)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Pengertian dan Fungsi Anggaran a. Pengertian Anggaran

Nafarin (2004:12) menyebutkan anggaran adalah: “suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang disahkan, dimana perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan”. Penulis lain mendefinisikan, “anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang (perencanaan keuangan) untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi” (Yuwono, 2005: 27). Sumber lain menyebutkan, “anggaran dapat juga dinyatakan sebagai pernyataan mengenai estimasi yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu dalam ukuran finansial” (Nordiawan, 2006: 48).

Penganggaran merupakan proses penerjemahan rencana aktivitas ke dalam rencana keuangan. Dalam sebuah organisasi besar, penganggaran boleh jadi merupakan proses yang terus menerus. Bagi organisasi yang besar dan telah matang (mature) dengan tingkat operasional yang relatif stabil dalam jangka panjang, anggaran merupakan dokumen formal yang sangat terperinci. Untuk itu perlu waktu yang lama dalam menyiapkan suatu anggaran agar tersedia tepat di periode tahun berikutnya dan disetujui semua pihak. Contohnya adalah organisasi pemerintahan.


(22)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

b. Fungsi Anggaran

Dalam ruang lingkup akuntansi, anggaran berada dalam lingkup akuntansi manajemen. Beberapa fungsi anggaran dalam manajemen organisasi sektor publik menurut Nordiawan (2006:48) antara lain sebagai: alat perencanaan, pengendalian, kebijakan, politik, koordinasi dan komunikasi, penilai kinerja, serta komunikasi.

1)Anggaran sebagai alat perencanaan

Dengan adanya anggaran, organisasi tahu apa yang harus dilakukan dan ke arah mana kebijakan yang dibuat.

2)Anggaran sebagai alat pengendalian

Dengan adanya anggaran organisasi sektor publik dapat menghindari adanya pengeluaran yang terlalu besar (overspending) atau adanya penggunaan dana yang tidak semestinya (misspending).

3)Anggaran sebagai alat kebijakan

Melalui anggaran organisasi sektor publik dapat menentukan arah atas kebijakan tertentu. Contohnya adalah apa yang dilakukan pemerintah dalam hal kebijakan fiskal, apakah melakukan kebijakan fiskal ketat atau longgar dengan mengatur besarnya pengeluaran yang direncanakan.

4)Anggaran sebagai alat politik

Dalam organisasi sektor publik, melalui anggaran dapat dilihat komitmen pengelola dalam melaksanakan program-program yang telah dijanjikan.

5)Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi

Melalui dokumen anggaran yang komprehensif sebuah bagian atau unit kerja atau departemen yang merupakan suborganisasi dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dan juga apa yang akan dilakukan oleh bagian / unit kerja lainnya. 6)Anggaran sebagai alat penilai kinerja

Anggaran adalah suatu ukuran yang bisa menjadi patokan apakah suatu bagian / unit kerja telah memenuhi target baik berupa terlaksananya aktifitas maupun terpenuhinya efisiensi biaya.

7)Anggaran sebagai alat komunikasi

Anggaran dapat digunakan sebagai alat komunikasi dengan menjadikan nilai-nilai nominal yang tercantum sebagai target pencapaian. Dengan catatan, anggaran akan menjadi alat motifasi yang baik jika memenuhi sifat “menantang tetapi masih mungkin untuk dicapai”. Maksudnya adalah suatu anggaran itu hendaknya tidak terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah.


(23)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Proses penganggaran daerah dengan pendekatan kinerja dalam Kepmendagri nomor 13 tahun 2006 membuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang dilaksanakan oleh tim anggaran eksekutif bersama-sama unit organisasi perangkat daerah atau unit kerja. Secara umum dapat diterangkan bahwa anggaran daerah disusun berdasarkan rencana kerja daerah yang telah disusun baik rencana kerja jangka panjang (RPJP), rencana kerja jangka menengah (RPJM), dan rencana kerja pembangunan daerah (RKPD). Pada tingkat SKPD, anggaran juga disusun berdasarkan rencana jangka menengah SKPD yang sering disebut renstra SKPD. Renstra SKPD dan RKPD menjadi acuan bagi SKPD untuk menyusun rencana kerja (renja) SKPD. Renstra SKPD disusun dengan cara rapat para anggota SKPD serta mengacu kepada RPJP dan RPJM baik nasional maupun daerah. Satuan kerja perangkat daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran atau pengguna barang. Menurut Kepmendagri No. 13 Tahun 2006, Pasal 10, Kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaran/pengguna barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf c mempunyai tugas, yaitu:

a. menyusun RKA-SKPD,

b. menyusun DPA-SKPD,

c. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja,

d. melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya,

e. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran, f. melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak,

g. mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan,

h. menandatangani SPM,

i. mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya,

j. mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya,


(24)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

l. mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya,

m. melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran/pengguna barang lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah, dan

n. bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.

Selanjutnya, pejabat pengguna anggaran/pengguna barang dalam melaksanakan tugas-tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dapat melimpahkan sebagian/ seluruh kewenangannya kepada unit kerja pada SKPD selaku kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna barang. Pelimpahan sebagian kewenangan sebagaimana tersebut sebelumnya berdasarkan pertimbangan tingkatan daerah, besaran SKPD, besaran jumlah uang yang dikelola, beban kerja, lokasi, kompetensi dan/atau rentang kendali dan pertimbangan objektif lainnya.

Garrison et. al. (2000: 347), menyatakan bahwa:

arah aliran data anggaran dalam suatu sistem partisipatif berawal dari level tanggung jawab yang lebih rendah kepada level tanggung jawab yang lebih tinggi. Setiap orang mempunyai tanggung jawab atas pengendalian biaya harus menyusun estimasi anggarannya sendiri dan kemudian menyerahkannya kepada level manajemen yang lebih tinggi. Estimasi tersebut kemudian direview dan dikonsolidasikan dalam gerakannya ke arah level manajemen yang lebih tinggi.

Supomo dan Indrianto (1998) menyatakan bahwa “partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan proses dimana individu terlibat dalam penyusunan target anggaran, lalu individu tersebut dievaluasi kinerjanya dan memperoleh penghargaan berdasarkan target anggaran”. Partisipasi dalam penyusunan anggaran diyakini mampu membangun suatu interaksi yang lebih baik antara pemimpin dengan bawahan. Dengan demikian, akan tercipta komitmen yang kuat untuk merealisasikannya ke arah yang lebih baik. SKPD mengikuti pedoman penyusunan rencana kerja dan anggaran dalam menyiapkan dokumen rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah (RKA-SKPD). Isi dari pedoman penyusunan RKA-SKPD ini yaitu:


(25)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

1)prioritas dan plafon anggaran (PPA) yang dialokasikan untuk setiap program SKPD berikut rencana pendapatan dan pembiayaan,

2)sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD dengan kinerja SKPD berkenaan sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan,

3)batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD,

4)hal-hal lainnya yang perlu mendapatkan perhatian dari SKPD terkait dengan prinsip-prinsip peningkatan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas penyusunan anggaran dalam rangka pencapaian prestasi kerja,

5)dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPA, kode rekening APBD, format RKA-SKPD, analisis standar belanja, dan standar satuan harga.

Dokumen pelaksanaan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA-SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran. PPA adalah program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD setelah disepakati dengan DPRD. Rencana kerja dan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD. Pengguna anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya. Garrison (2000: 347) menyatakan bahwa sejumlah keunggulan yang biasa diungkapkan atas partisipasi anggaran yaitu:


(26)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

a) setiap orang pada semua tingkatan organisasi diakui sebagai anggota tim yang pandangannya dan penilaiannya dihargai oleh manajemen puncak,

b)orang yang berkaitan langsung dengan suatu aktivitas mempunyai kedudukan terpenting dalam pembuatan estimasi anggaran. Dengan demikian estimasi anggaran yang dibuat oleh orang semacam itu cenderung lebih akurat dan andal, c) orang lebih cenderung untuk mencapai anggaran yang penyusunannya melibatkan

orang tersebut. Sebaliknya orang kurang terdorong untuk mencapai anggaran yang didrop dari atas,

d)suatu anggaran partisipatif mempunyai sistem kendalinya sendiri yang unik sehingga jika mereka tidak dapat mencapai anggaran maka yang harus mereka salahkan adalah diri mereka sendiri. Disisi lain jika anggaran didrop dari atas mereka akan selalu berdalih bahwa anggarannya tidak masuk akal atau tidak realistis untuk diterapkan dan dicapai.

3. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Pemerintah

Partisipasi dianggap sebagai sarana aktualisasi yang terbaik untuk para pekerja dalam rangka mengikatkan diri mereka kepada masing-masing tanggung jawab atau tugas yang diemban. Menurut Anthony dan Govindarajan (2005: 87),

partisipasi anggaran memiliki dampak positif karena dua alasan yaitu:

a. kemungkinan ada penerimaan yang lebih besar atas cita-cita anggaran jika anggaran dipandang berada dalam kendali pribadi pegawai dibandingkan bila secara eksternal,

b. hasil penyusunan anggaran partisipatif adalah pertukaran informasi yang efektif.

Partisipasi dianggap sebagai sarana aktualisasi yang terbaik untuk para pekerja dalam rangka mengikatkan diri mereka kepada masing-masing tanggung jawab atau tugas yang diemban. Sinambela (2003), “partisipasi penyusunan anggaran mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai perguruan tinggi swasta di Kota Medan”. Penelitian serupa dari Sardjito dan Osmad (2007) yang mengungkapkan bahwa, “terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah”. Deliana (2004) menyatakan bahwa, “adanya pengaruh yang signifikan antara partisipasi anggaran terhadap kinerja pegawai”. Dari tiga


(27)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

penelitian ini, partisipasi telah menunjukkan dampak positif terhadap kinerja manajemen perguruan tinggi swasta, aparat pemerintah daerah, dan perusahaan perkebunan di Sumatera Utara.

4. Komitmen Organisasi

Organisasi berdasarkan Kepmendagri 13 tahun 2006 adalah “unsur pemerintahan daerah yang terdiri dari DPRD, kepala daerah/wakil kepala daerah dan satuan kerja perangkat daerah”. Organisasi yang baik merupakan organisasi yang terstruktur, punya tujuan, punya anggota atau sumber daya manusia yang memiliki tanggung jawab, komitmen, moral, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berkesinambungan. Komitmen organisasi yang kuat akan mendorong individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi. Komitmen organisasi yang tinggi akan meningkatkan kinerja yang tinggi pula.

Luthans (2006:249), komitmen organisasi paling sering diartikan sebagai “keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi, keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi”. Komitmen organisasi menurut Robbins (2006) adalah “keadaan dimana karyawan mengaitkan dirinya ke organisasi tertentu dan sasaran-sasarannya serta berharap mempertahankan keanggotaan dalam organisasi itu”. Pada pemerintah daerah, aparat yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi akan menggunakan informasi yang dimiliki untuk membuat anggaran menjadi relatif lebih tepat. Kejelasan sasaran anggaran akan mempermudah aparat pemerintah daerah dalam menyusun anggaran untuk mencapai target-target anggaran yang telah ditetapkan. Komitmen yang tinggi dari aparat


(28)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

pemerintah daerah akan berimplikasi pada komitmen untuk bertanggung-jawab terhadap penyusunan anggaran tersebut.

5. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pemerintah

Pegawai pemerintah yang berkomitmen akan bekerja secara maksimal karena mereka menginginkan kesuksesan organisasi tempat dimana mereka bekerja. Pegawai pemerintah yang berkomitmen akan memiliki pemahaman atau penghayatan terhadap tujuan organisasi, perasaan terlibat dalam suatu pekerjaan atau perasaan bahwa pekerjaan tersebut adalah menyenangkan, dan perasaan bahwa organisasi adalah tempatnya bekerja dan tinggal. Selain itu, dengan adanya komitmen yang kuat, mereka akan bekerja keras, ikhlas dalam melaksanakan pekerjaannya, senang dan perduli terhadap organisasi tempatnya bekerja. Hal ini akan menyebabkan peningkatan kinerja mereka karena ada keyakinan bahwa visi dan misi pemerintahan akan tercapai dengan sumbangsih mereka. Komitmen organisasi merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk melakukan sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi.

6. Kinerja SKPD Pemerintah Daerah

SKPD (satuan kerja perangkat daerah) merupakan pusat pertanggungjawaban yang dipimpin oleh seorang kepala satuan kerja dan bertanggung jawab atas entitasnya, misalnya: dinas kesehatan, dinas kependudukan dan catatan sipil, dinas pendidikan, dinas pemuda dan olah raga dan lainnya. Kumorotomo (2005:103), mengungkapkan kinerja organisasi publik adalah “hasil akhir (output) organisasi yang sesuai dengan tujuan


(29)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

organisasi, transparan dalam pertanggungjawaban, efisien, sesuai dengan kehendak pengguna jasa organisasi, visi dan misi organisasi, berkualitas, adil, serta diselenggarakan dengan sarana dan prasarana yang memadai”. Mahsun (2006:198), mengungkapkan bahwa:

pengukuran kinerja pemerintah daerah diarahkan pada masing-masing satuan kerja yang telah diberi wewenang mengelola sumber daya sebagaimana bidangnya. Setiap satuan kerja adalah pusat pertanggungjawaban yang memiliki keunikan sendiri-sendiri. Dengan demikian perumusan indikator kinerja tidak bisa seragam untuk diterapkan pada semua Satuan Kerja yang ada. Namun demikian, dalam pengukuran kinerja setiap satuan kerja ini harus tetap dimulai dari pengidentifikasian visi, misi, falsafah, kebijakan, tujuan, sasaran, program, anggaran serta tugas dan fungsi yang telah ditetapkan.

Bastian (2006:267), “indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan indikator masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcome), manfaat (benefits), dan dampak (impact)”. Lebih lanjut Bastian (2006:267) menjelaskan bahwa syarat-syarat indikator kinerja adalah sebagai berikut:

a. spesifik, jelas, dan tidak ada kemungkinan kesalahan interpretasi,

b. dapat diukur secara objektif baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif dan relevan,

c. dapat dicapai, penting, dan harus berguna untuk menunjukkan keberhasilan masukan, proses keluaran, hasil, manfaat, serta dampak,

d. harus cukup fleksibel dan sensitive terhadap perubahan/penyesuaian pelaksanaan dan hasil pelaksanaan kegiatan efektif.

Whittaker (1993) dalam Bastian (2006: 274) mengungkapkan “pengukuran/ penilaian kinerja adalah suatu alat manajemen untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas”. Lain halnya menurut Bastian (2006:276), “aspek yang diukur dalam pengukuran kinerja adalah aspek finansial, kepuasan pelanggan, operasi


(30)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

dan bisnis internal, kepuasan pegawai, kepuasan komunitas dan shareholders, serta waktu”. Berdasarkan UU no. 17 tahun 2003, maka penyusunan anggaran dilakukan dengan mengintegrasikan program dan kegiatan masing-masing satuan kerja di lingkungan pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan. Dengan demikian, akan tercipta sinergi dan rasionalitas yang tinggi dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tidak terbatas.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu yang beragam. Penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2. 1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Hasil Penelitian

J. Sumarno (2005) Pengaruh Komitmen

Organisasi dan Gaya Kepemimpinan

terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Pegawai (Studi Empiris Pada Kantor Cabang Perbankan Indonesia di Jakarta)

1. Terdapat pengaruh dan hubungan negatif yang kuat antara partisipasi anggaran dan kinerja pegawai,

2. pengaruh komitmen organisasi terhadap hubungan

partisipasi anggaran dan kinerja pegawai adalah positif dan signifikan,

3. pengaruh gaya

kepemimpinan

terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja pegawai


(31)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

tidak signifikan.

Elizar Sinambela (2003) Pengaruh Partisipasi

Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pegawai (Studi

Empiris Pada Perguruan Tinggi Swasta di Kota Medan)

1. Partisipasi dalam

penyusunan

anggaran telah diterapkan pada perguruan tinggi swasta di Kota Medan, 2. partisipasi penyusunan anggaran mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai . Bambang Sardjito dan

Osmad Muthaher (2007)

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating.(Studi Empiris Pemerintah Kota dan Kabupaten Semarang)

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah,

2. terdapat pengaruh

yang signifikan antara variabel budaya organisasi dalam memoderasi partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja pegawai,

3. terdapat pengaruh

signifikan antara variabel komitmen orgnisasi dalam memoderasi partisipasi pnyusunan anggaran dengan kinerja aparat pemda.


(32)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Essy Refikha (2008) Pengaruh Partisipasi

Aggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja SKPD

Pemerintahan Kota Binjai

1. Tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara partisipasi anggaran terhadap kinerja SKPD pemerintah Daerah

2. Adanya pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi terhadap kinerja SKPD pemerintah daerah

Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2009

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual

Sejak diberlakukannya anggaran daerah yang berorientasi pada kinerja maka partisipasi dan pertanggungjawaban pemerintah pada masyarakat sebagai stakeholders daerah menjadi sangat penting. Anggaran yang dibuat dan digunakan dapat dipandang


(33)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

pengaruhnya terhadap kinerja dari hasil yang telah dicapai. Aktivitas pemerintah tidak lagi berorientasi pada tingkat pemerintah di atasnya melainkan pada kepentingan dan pertanggungjawaban publik.

Robbins (2006) mengungkapkan bahwa ada tiga tipe sikap yaitu kepuasan kerja, keterlibatan, dan komitmen organisasi. Komitmen berarti kemauan dengan kesadaran pribadi untuk menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, ikhlas terhadap pekerjaan, dan paham akan tujuan organisasi. Komitmen seseorang didalam suatu organisasi akan dapat terlihat dari kinerjanya dalam menyelesaikan seluruh tanggung jawabnya. Dengan demikian, kinerja (Y) itu sendiri dapat dipengaruhi oleh partisipasi anggaran (X1) dan komitmen organisasi (X2). Penelitian ini merupakan suatu kajian yang

berangkat dari berbagai konsep teori dan kajian penelitian yang mendahuluinya. Untuk menyederhanakan alur pemikiran tersebut maka kerangka pemikiran ini akan digambar seperti gambar 2.1.

H1

H3

H2 Partisipasi

Anggaran (X1)

Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten

Labuhan Batu (Y)

Komitmen Organisasi (X2)


(34)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Gambar 2. 1

Kerangka konseptual

2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

H1 : Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu

H2 : Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu

H3 : Partisipasi anggaran dan komitmen organisasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu


(35)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data atau informasi untuk memecahkan suatu masalh dan menguji hipotesis penelitian.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian assosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara tiga variabel atau lebih (Sugiyono,2004:11). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh partisipasi anggaran dan komitmen organisasis sebagai variabel independen terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu sebagai variabel dependen.


(36)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Populasi adalah seluruh elemen atau individu yang akan diteliti. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002:115) “Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut adalah karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini akan dilakukan di Kabupaten Labuhan Batu. Populasi penelitian adalah Kepala SKPD dan staf PPK SKPD Yang terlibat dalam proses penyusunan laporam keuangan daerah, yaitu sebanyak 12 SKPD dan untuk masing – masing SKPD terdiri dari 3 orang, maka jumlah populasinya adalah sebanyak 36 orang.

Metode pengambilan sample adalah purposive sampling, teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2004: 78).

Adapun pertimbangan yang ditentukan oleh penulis dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

a. Merupakan staf yang bertanggung jawab langsung atau memiliki garis komando langsung terhadap kepala SKPD sebagai penanggung jawab utama (berdasarkan tupoksi dan struktur organisasi), yaitu seluruh sekretaris dan kepala bidang dari seluruh dinas di Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu (12 dinas),

b. responden pernah ikut dalam partisipasi perencanaan anggaran dalam dinas

tempatnya bekerja minimal satu kali.

C. Jenis dan sumber data

Penelitian ini menggunakan data primer berupa jawaban atas kuesioner yang diberikan. Data sekunder yang digunakan berupa data yang telah diolah yang diperoleh


(37)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

dari pemerintah seperti sejarah ringkas dan struktur organisasi Dinas Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu. Dimensi waktu penelitian adalah cross sectional yaitu melibatkan satu waktu tertentu dengan banyak sampel.

D. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel partisipasi anggaran dan komitmen organisasi. Variabel terikatnya adalah kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu. Definisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1.

Tabel Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Operasional Pengukuran Skala

Dependen 1)Partisipasi

anggaran

Partisipasi dalam penyusunan

anggaran merupakan

proses dimana individu terlibat dalam penyusunan target anggaran, lalu individu tersebut dievaluasi kinerjanya dan memperoleh penghargaan berdasarkan target anggaran. Menggunakan indikator yang dikembangkan Milani

(1975) dalam Mas’ud (2004) meliputi:

- kontribusi dalam penyusunan,

- keterlibatan dalam penyusunan

anggaran,

- alasan melakukan

revisi anggaran,

- usulan kepada

atasan,

- penyelesaian akhir dan meminta


(38)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

2)Komitmen organisasi

Komitmen organisasi adalah dorongan dari dalam diri individu untuk melakukan sesuatu agar dapat menunjang

keberhasilan

organisasi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi pendapat atasan. Menggunakan indikator yang dikembangkan oleh Mowday (1979) dalam Mas’ud (2004), yaitu:

- kerja keras, - kebanggaan, - keikhlasan, - kesamaan nilai, - menyukai pekerjaan, - inspirasi,

- perasaan senang, - persepsi, - kepedulian. Likert Independen Variabel Kinerja pemerintah kinerja organisasi publik adalah: ”Hasil akhir (output) organisasi yang sesuai tujuan organisasi, transparan dalam pertanggungjawaban, Menggunakan indikator yang dikembangkan oleh Mahoney et al. (1963) dalam Mas’ud (2004) meliputi:

- perencanaan,


(39)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

efisien, sesuai dengan kehendak pengguna jasa organisasi, sesuai dengan kehendak pengguna jasa organisasi, visi dan misi organisasi, berkualitas, adil, sertadiselenggarakan

dengan sarana

prasarana yang memadai”.

- investigasi,

- pengkoordinasian, - pengaturan,

- staffing, - negosiasi

- pengawasan, dan - evaluasi.

Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2009

E. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data primer atau pengiriman kuesioner yaitu:

1. kuesioner langsung diantar ke responden dan diserahkan kepada semua sampel, 2. kuesioner dikumpul setelah 2 minggu,

3. jika ada responden yang belum mengumpulkan kuesioner maka kepada mereka diberikan waktu 1 minggu lagi,

4. setelah batas waktu yang telah ditentukan dan kuesioner telah dikembalikan oleh responden, maka peneliti akan mengolah data jika jumlah data yang terkumpul sudah lebih dari 30, tetapi jika data belum mencukupi maka akan dicoba kembali untuk mengirimkan kuesioner kepada responden yang belum mengembalikan kuesioner tersebut.


(40)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

F. Model Dan Teknik Analisis Data 1. Model Analisis Data

Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda, karena ada dua variabel independen dan satu variabel dependen. Disamping itu, model analisis ini digunakan untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut. Model persamaan regresi untuk menguji hipotesis dengan formulasi sebagai berikut:

y= a+b1x1+b2x2+e keterangan:

y = kinerja SKPD pemerintahan Kota Binjai

a = konstanta

b1,b2 = koefisien

x1 = partisipasi anggaran

x2 = komitmen organisasi

e = tingkat kesalahan pengganggu

2. Pengujian Kualitas Data a. Uji Reliabilitas

Riyadi (2000), uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan lebih dari dua kali terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat yang sama. Tujuan pengujian ini untuk melihat


(41)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

reliabilitas masing-masing instrumen yang digunakan dengan koefisien cronbach alpha. “Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,6” (Nunnally, 1967). Pengujian reabilitas dilakukan dengan menggunakan program

SPSS.

b. Uji Validitas

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau kesahihan suatu instrument, sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukurnya.” (Sugiyono, 2004:105). Kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut:

1) jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir pertanyaan tersebut valid,

2) jika r hitung negatif dan r hitung < r tabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

3. Pengujian Asumsi Klasik a. Pengujian Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji normalitas dilakukan untuk menentukan alat statistik yang dilakukan, Jika data yang diperoleh itu terdistribusi normal dan variansinya sama, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan alat statistik parametrik. Jika data yang diperoleh itu tidak terdistribusi normal atau variansinya tidak sama, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan alat statistik nonparametrik. Pengujian normalitas data dilakukan dengan melihat grafik penyebaran data. Karakteristik


(42)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

histogram adalah bahwa pada grafik histogram pola distribusi menceng ke kanan dan membawahi hamper semua grafik batang. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Pengujian normalitas data juga dengan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S). Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05, maka data itu terdistribusi normal. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji ini berujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai VIF dan korelasi diantara variabel independen. Jika nilai VIF lebih besar dari 2 maka terjadi multikolinieritas diantara variabel independen.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot di sekitar nilai X dan Y. Jika ada pola tertentu itu maka telah terjadi gejala

heteroskedastisistas. Pengujian ini dilakukan dengan mnggunakan SPSS (Statistics

Package for Social Sciences).


(43)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisa regresi berganda.

1. Uji Signifikan Simultan (Uji – F)

Uji ini pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya yaitu:

Ho : b1, b2= 0, artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

Ha : b1, b2, ≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap

variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan: jika probabilitas < 0.10, maka Ha diterima dan jika

probabilitas > 0.10, maka Ha ditolak.

2. Uji Signifikan Parsial (Uji – t)

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya yaitu:

Ho: b1 = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

Ha: b1 ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel


(44)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Kriteria pengambilan keputusan: jika probabilitas < 0.10, maka Ha diterima dan jika

probabilitas > 0.10, maka Ha ditolak.

3. Koefisien determinan (R2)

Pengujian koefisien determinan (R²) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R²

≤ 1). Hal ini berarti bila R²=0 menunjukan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila R² semakin besar mendekati 1 menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

H. Jadwal dan Lokasi Penelitian

Lokasi subjek penelitian di pemerintah Kabupaten Labuhan Batu yang beralamat Jl. Sisingamangaraja Ujung Bandar Rantau Prapat.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Tahapan Penelitian Februari Maret April Mei Juni juli

Pengajuan Judul

Penyelesaian

proposal


(45)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

proposal

Seminar proposal

Pengumpulan data

Pengolahan data

Analisis data

Penyelesaian

skripsi

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu a. Sejarah Ringkas Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu

Kabupaten Daerah Tingkat II Labuhan Batu secara administratif merupakan salah satu Daerah Tingkat II otonom di Propinsi Sumatera Utara, yang pada jaman penjajahan Belanda dulu dipimpin oleh seorang kontroleur yang membawahi distrik – distrik pemerintahan di kesultanan – kesultanan.

Sesuai dengan Undang – Undang No.5 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Pemerintah di daerah Tingkat II Labuhan Batu sebagai wilayah administratif Pemerintah Pusat dan sebagai daerah otonom menyelenggarakan administrasi Pemerintah di daerah


(46)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

dengan tugas – tugas Pemerintah umum yang mencakup ketentraman, ketertiban, koordinasi, pengawasan, serta urusan – urusan Pemerintah lainnya yang tidak termasuk urusan sesuatu instansi dan atau tidak termasuk urusan rumah tangga daerah.

Di samping itu juga menyelenggarakan tugas – tugas Pemerintah Daerah, mengatur dan mengurus Rumah Tangga Daerah Tingkat II Labuhan Batu yang dituangkan dalam program tahunan dalam bentuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tingkat II setiap tahun.

b. Letak Geografis

Kabupaten Daerah Tingkat II Labuhan Batu dengan Ibukotanya Rantau Prapat yang secara geografis terletak antara koordinat 1°26’ - 2°11’ Lintang Utara dan 91°01’ - 98°53’ Bujur Timur. Kabupaten Labuhan Batu berada dibagian Utara khatulistiwa dengan batas wilayah sebelah Utara Kabupaten Asahan dan Selat Malaka, sebelah Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis (Riau).

2. Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu

Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu dipimpin oleh seorang Bupati Labuhan Batu dan Wakil Bupati Labuhan Batu. Yang mana masa jabatannya dalam satu periode adalah lima tahun dan dapat dipilih kembali pada periode berikutnya melalui pilkada, dan hanya dapat dipilih selama dua periode.


(47)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Adapun tugas – tugas Bupati dan Wakil Bupati secara ringkas adalah :

1) Memimpin jalannya Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu 2) Membuat kebijakan – kebijakan

Bupati dan Wakil Bupati wajib memberikan pertanggungjawaban kepada lembaga legislatif dalam bentuk laporan pertanggungjawaban yang telah diaudit oleh Badan Pengawas Keuangan (BPK) setiap tahunnya. Bupati dan Wakil Bupati melimpahi sebagian wewenangnya kepada Sekretaris Daerah (Sekda) untuk menjalankan tugas – tugas kepala daerah.

Adapun tugas – tugas sekda, yaitu :

a) Memimpin dan mengkordinasi seluruh dinas – dinas dan badan – badan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu.

b) Menyusun rencana pembangunan Kabupaten Labuhan Batu baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Sekda dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh para Asisten Kepala Dinas dan Kepala Badan di lingkungan Kabupaten Labuhan Batu, yang terdiri dari tiga Asisten, lima belas Dinas, tujuh Badan, enam Kantor dan dua puluh dua Camat, denagan perincina sebagai berikut :

a. Asisten Tata Praja

Untuk Asisten Tata Praja membawahi tiga bagian yaitu: (1) Bagian Tata Pemerintahan ; (2) Bagian Hukum ; dan (3) Bagian Hubungan Masyarakat


(48)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Untuk Asisten Ekonomi Pembangunan membawahi empat bagian yaitu: (1) Bagian Perekonomian ; (2) Bagian Pembangunan ; (3) Bagian Bina Sosial ; (4) Bagian Pertambangan

c. Asisten Administrasi

Untuk Asisten Administrasi membawahi empat bagian yaitu : (1) Bagian Keuangan ; (2) Bagian Organisasi ; (3) Bagian Umum ; (4) Bagian Perlengkapan

d. Dinas – Dinas

Dinas – Dinas yang terbagi oleh: (1) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura ; (2) Dinas Kehutanan ; (3) Dinas Perkebunan ; (4) Dinas Perikanan dan Kelautan ; (5) Dinas Peternakan ; (6) Dinas Perindustrian dan Perdagangan ; (7) Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ; (8) Dinas Tenaga Kerja ; (9) Dinas Pemukiman dan Prasarana Daerah ; (10) Dinas Perhubungan ; (11) Dinas Pendidikan ; (12) Dinas Kesehatan ; (13) Dinas Pendapatan ; (14) Dinas Informasi dan Komunikasi ; (15) Dinas Pasar dan Kebersihan

e. Badan – Badan

Untuk Badan terbagi oleh : (1) Badan Pengawas Kabupaten ; (2) Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah ; (3) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ; (4) Badan Kepegawaian Daerah ; (5) Badan Pemberdayaan Masyarakat ; (6) Badan Pengelola Kawasan Kota Rantau Prapat ; (7) Badan Pengelola Rumah Sakit Umum Rantau Prapat.


(49)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

f. Kantor – Kantor

Untuk Kantor terbagi oleh : (1) Kantor Kesatuan Bangsa ; (2) Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil ; (3) Kantor Ketahanan Pangan ; (4) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja ; (5) Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian ; (6) Kantor Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran.

g. Camat

Untuk Kecamatan membawahi Kelurahan dan Kelurahan membawahi Kepling.

B. Pembahasan Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata dan standart deviation (simpangan baku) data yang digunakan dalam penelitian. Data statistik deskriptif ditampilkan dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1

Hasil statistic deskriptif Descriptive Statistics

N


(50)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

m m Deviation

PA 36 10 37 21,44 7,077

KO 36 11 27 19,47 4,494

SKPD 36 31 77 50,44 10,258

Valid N

(listwise) 36

Sumber : Data diolah, 2009

Berdasarkan data dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa :

1. Hasil pengukuran variabel partisipasi anggaran yang diungkapkan (PA) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 36, dengan nilai minimum 10, nilai maksimum 37,

mean 21,44 dan standart deviation (simpangan baku) 7,077

2. Hasil pengukuran variabel komitmen organisasi yang diungkapkan (KO) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 36, dengan nilai minimum 11, nilai maksimum 27,

mean 19,47 dan standart deviation (simpangan baku) 4,494

3. Hasil pengukuran variabel Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 36, dengan nilai minimum 31, nilai maksimum77,

mean 50,44 dan standart deviation (simpangan baku) 10,258

4. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 36 buah

2. Hasil Uji Kualitas Data

Pengujian terhadap validitas dan reliabilitas instrument kuesioner yang digunakan dilakukan dengan metode construct validity. Pengukuran ini menguji makna dan isi dari


(51)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

suatu konsep dan alat ukur yang dipakai untuk mengukur konsep tersebut. Construct

validity ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi antar skor item yang lebih besar dari

batasan r-tabel yang ditentukan. Untuk data sejumlah (n)= 36 sampel, dengan degree of

freedom (df)= n-2= 34, penggunaan derajat signifikansi ( ) sebesar 5% akan

menghasilkan r-tabel sebesar 0,329. Hasil pengujian terhadap masing-masing variabel penelitian dijelaskan untuk masing-masing variabel.

a. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Partisipasi Anggaran

Tabel 4.2 menyajikan hasil uji validitas variabel partisipasi anggaran.

Tabel 4. 2

Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran

item r r-tabel Keterangan

Pertanyaan 1 0,830 0,329 Valid

Pertanyaan 2 0,586 0,329 Valid

Pertanyaan 3 0,550 0,329 Valid

Pertanyaan 4 0,374 0,329 Valid

Pertanyaan 5 0,669 0,329 Valid

Pertanyaan 6 0,728 0,329 Valid


(52)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4.2, keenam item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel. Sehingga keenam pertanyaan mampu mengukur partisipasi responden dalam penyusunan anggaran. Berdasarkan hasil ini maka item pertanyaan variabel partisipasi anggaran dapat disimpulkan lolos uji validitas.Selanjutnya tabel 4. 2 menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel partisipasi anggaran. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,5 yaitu sebesar 0,841, berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi

Tabel 4. 3 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items

N of Items

,841 ,838 6


(53)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Tabel 4.4menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel komitmen organisasi

Tabel 4. 4

Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi

item r r-tabel Keterangan

Pertanyaan 1 0,176 0,329 Tidak Valid Pertanyaan 2 0,448 0,329 Valid Pertanyaan 3 0,662 0,329 Valid

Pertanyaan4 0,482 0,329 Valid

Pertanyaan 5 0,315 0,329 Tidak Valid Pertanyaan 6 0,487 0,329 Valid Pertanyaan 7 0,547 0,329 Valid Pertanyaan 8 0,572 0,329 Valid Pertanyaan 9 0,358 0,329 Valid

Sumber: data diolah, 2009

Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4. 4, setiap item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel, kecuali pada item pertanyaan 1 dan 5. Hasil pengujian pertama yang tidak valid ini bisa jadi karena adanya respons bias dari responden. Berdasarkan hasil ini maka pengujian dilakukan ulang dengan mengeluarkan item pertanyaan yang tidak valid pada pengujian pertama (Prasetyaningtyas, 2006: 66). Hasil pengujian kedua dengan membuang item pertanyaan yang tidak valid tersebut disajikan pada tabel 4. 5. Berdasarkan hasil pengujian seperti


(54)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

pada tabel 4.5, ketujuh item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel. Berdasarkan hasil ini maka item pertanyaan variabel komitmen organisasi pemerintah dapat disimpulkan lolos uji validitas.

Tabel 4. 5

Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi

item r r-tabel Keterangan

Pertanyaan 2 0,448 0,329 Valid Pertanyaan 3 0,662 0,329 Valid

Pertanyaan4 0,482 0,329 Valid

Pertanyaan 6 0,487 0,329 Valid Pertanyaan 7 0,547 0,329 Valid Pertanyaan 8 0,572 0,329 Valid Pertanyaan 9 0,358 0,329 Valid

Sumber: Data diolah, 2009

Tabel 4. 6

Hasil Uji Realibilitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi

Reliability Statistics

,761 ,762 4

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized


(55)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

c. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja SKPD Pemerintah

Tabel 4. 7 menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel kinerja SKPD Pemerintah. Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4.7, kesembilan item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel. Sehingga kesembilan pertanyaan mampu mengukur komitmen responden terhadap organisasi tempatnya bekerja. Berdasarkan hasil ini maka item pertanyaan variabel kinerja SKPD Pemerintah dapat disimpulkan lolos uji validitas.

Tabel 4. 7

Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja

item r r-tabel Keterangan

Pertanyaan 1 0,762 0,329 Valid Pertanyaan 2 0,628 0,329 Valid Pertanyaan 3 0,465 0,329 Valid Pertanyaan 4 0,574 0,329 Valid Pertanyaan 5 0,608 0,329 Valid Pertanyaan 6 0,633 0,329 Valid Pertanyaan 7 0,765 0,329 Valid Pertanyaan 8 0,604 0,329 Valid Pertanyaan 9 0,745 0,329 Valid

Tabel 4. 8 menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel kinerja. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan Cronbach’s alpha lebih


(56)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

besar dari 0,5 yaitu sebesar 0,887, berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi

Tabel 4. 8

Hasil Uji Realibilitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja

Reliability Statistics

,887 ,889 9

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

Pengujian Statistik dengan analisis regresi dapat dilakukan dengan pertimbangan tidak adanya pelanggaran terhadap asumsi – asumsi klasik ( Gujarati, 1995:122). Asumsi – asumsi klasik tersebut antara lain :

a. Uji Normalitas

Menurut cetral limit theorem, asumsi normalitas akan terpenuhi apabila jumlah sample yang digunakan lebih dari satu sama dengan 25 ( Mendenhall dan Beaver,


(57)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

1992:164). Uji normalitas dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dapat juga dengan melihat histogram dari residualnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya.

Pada penelitian hasil pengolahan data menampilkan grafik normal, plot yang ada menunjukkan titik menyebar sekitar garis diagonal, serta penyebaran mengikuti arah garis diagonal, demikian juga dengan grafik histogram memberikan pola distribusi normal. Maka model regresi layak dipakai untuk memprefiksikan keberhasilan Kinerja SKPD berdasarkan masukan variabel independennya ( Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi)


(58)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

1.0 0.8

0.6 0.4

0.2 0.0

Observed Cum Prob 1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

E

xpect

ed

C

um

P

rob

Dependent Variable: SKPD

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Gambar 4. 1

Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik – titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penyebaran data mendekati normal atau memenuhi asumsi normalitas. Hal ini juga dilihat dari grafik histogram berikut.


(59)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

3 2 1 0 -1 -2 -3

Regression Standardized Residual 10

8

6

4

2

0

Frequency

Mean = 1.34E-16 Std. Dev. = 0.971 N = 36

Dependent Variable: SKPD Histogram


(60)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Berikutnya uji data statistik dengan model Kolmogorov-smirnov juga dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah terdistribusi secara normal atau tidak

Tabel 4.9

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

36 ,0000000 9,89849785 ,117 ,117 -,072 ,702 ,707 N Mean Std. Deviation

Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Res idual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

Berdasarkan hasil uji statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov seperti yang terdapat dalam tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai Asymp.Sig (2-tailed) adalah 0,707>0,05.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada korelasi antara variable independent. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dengan menggunakan nilai VIF (Variance Inflation Float), jika nilai VIF dibawah 2, maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam model penelitian


(61)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Hasil pengujian multikolinearitas disajikan pada tabel 4.9

Tabel 4.10

Hasil Uji Gejala Multikolinearitas

No. Variabel VIF

1. Partisipasi Anggaran 1,008

2. Komitmen Organisasi 1,008

Sumber : Data diolah, 2009

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.10 diatas, karena nilai VIF untuk semua variabel memiliki nilai lebih kecil daripada 2, maka dapat disimpulkan tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel independen.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode yang lain. Uji ini dilakukan dengan mengamati pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana bila ada titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk pola maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Grafik scatterplot dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini.


(62)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

2 1

0 -1

-2

Regression Standardized Predicted Value 3

2

1

0

-1

-2

-3

R

egressi

on

S

tudent

iz

ed

R

esi

dual

Dependent Variable: SKPD Scatterplot

Gambar 4.3

Dengan melihat gambar 4.3 dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi


(63)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

d. Hasil pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian dengan regresi berganda ditunjukkan dalam tabel-tebel di bawah ini :

Tabel 4.11

Variables Entered/Removedb

KO, PAa . Enter

Model 1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: SKPD b.

Sumber : Data diolah, 2009

Berdasarkan Tabel 4.11 Variables Entered removed menunjukkan analisis statistik deskriptif yaitu sebagai berikut :

a) Variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel

independen yaitu Partisipasi Anggaran (X1), Komitmen Organisasi (X2), b) Tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan (removed).


(64)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

1. Uji Signifikan Simultan (Uji – F)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel partisipasi anggaran (X1), variabel komitmen organisasi (X2), secara bersama – sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja SKPD (Y)

Nilai F hitung diperoleh dengan menggunakan alat bantu program statistik seperti terlihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.12 Hasil Uji F Hitung

ANOV Ab

253,580 2 126,790 1,220 ,308a

3429,309 33 103,918

3682,889 35

Regres sion Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean S quare F Sig.

Predic tors: (Constant), KO, PA a.

Dependent Variable: SK PD b.

Sumber : Data diolah, 2009

Dari uji ANOVA (Analysis of Variance) atau uji F, didapat F hitung sebesar 1,220 dengan tingkat signifikansi 0,308, di atas 0,05. Hal ini berarti partisipasi anggaran dan komitmen organisasi secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja SKPD


(1)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

6) Seberapa sering atasan Anda minta pendapat atau usulan ketika anggaran sedang disusun?

1 2 3 4 5 6 7

Sangat sering Tidak pernah

B. PERTANYAAN KOMITMEN ORGANISASI

(Dikembangkan oleh Mowday, 1979)

Bapak/ Ibu dimohon untuk menjawab 9 (sembilan) pertanyaan di bawah ini dengan cara memberi tanda silang ( X ) pada salah satu angka dibawah ini, dengan skala antara 1 sampai dengan 7 yang menunjukkan seberapa dekat jawaban Bapak/ Ibu dengan kedua jawaban yang tersedia.

1. Saya bersedia bekerja keras lebih dari pada apa yang diharapkan agar pemerintahan ini berjalan dengan baik.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

2. Saya membanggakan satuan kerja ini sebagai tempat kerja yang menyenangkan kepada teman–teman saya

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

Lampiran V (lanjutan) 3. Saya akan menerima tugas apa saja agar dapat tetap bekerja di organisasi ini.


(2)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

4. Saya menemukan bahwa nilai–nilai saya sama dengan nilai–nilai satuan kerja ini.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

5. Saya bangga mengatakan kepada orang bahwa saya merupakan bagian dari satuan kerja ini.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

6. Organisasi ini memberi inspirasi terbaik mengenai cara mencapai kinerja.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

7. Saya sangat senang memilih satuan kerja ini sebagai tempat kerja dari pada tempat kerja yang lain.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

8. Bagi saya satuan kerja ini merupakan tempat kerja terbaik.

1 2 3 4 5 6 7

Sangat tidak setuju Sangat setuju

9. Saya sungguh peduli mengenai nasib satuan kerja ini.


(3)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Lampiran V (lanjutan) C. PERTANYAAN KINERJA (Diadopsi dari Mahoney, 1963)

Bapak/ Ibu dimohon untuk mengukur kinerja sendiri pada setiap bidang tugas yang tersebut dalam daftar pernyataan di bawah ini dengan cara memberikan tanda silang (X) pada salah satu diantara skala 1 sampai dengan 9 yang menurut

Bapak/ Ibu paling tepat menggambarkan kinerja Bapak/ Ibu. Skala 1 sampai 9 tersebut dibagai dalam tiga kategori sebagai berikut:

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kinerja dibawah kinerja rata-rata kinerja diatas rata-rata rata-rata

Berikut ini daftar pernyataan yang melukiskan tugas Bapak/ Ibu ;

1. Perencanaan

Menentukan tujuan, kebijakan dan tindakan atau pelaksanaan, penjadwalan kerja, penganggaran


(4)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

2. Investigasi

Mengumpulkan dan menyiapkan informasi dalam bentuk catatan, laporan dan rekening, mengukur hasil, analisis pekerjaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3. Pengkoordinasian

Tukar menukar informasi dengan orang di bagian satuan kerja yang lain/ pihak lain untuk mengkaitkan dan menyesuaikan program, memberitahu bagian lain, hubungan dengan satuan kerja lain

1 2 3 4 5 6 7 8 9

4. Evaluasi

Menilai dan mengukur proposal, kinerja yang diamati atau dilaporkan, penilaian pegawai, penilaian catatan hasil, penilaian laporan, pemeriksaan kinerja

1 2 3 4 5 6 7 8 9

5. Pengawasan

Mengarahkan, memimpin dan mengembangkan bawahan, membimbing, melatih dan menjelaskan peraturan kerja pada bawahan, memberikan tugas pekerjaan dan menangani keluhan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

6. Pemilihan Staf

Mempertahankan angkatan kerja, merekrut, memilih pegawai baru, dan memutasi pegawai

1 2 3 4 5 6 7 8 9


(5)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

1 2 3 4 5 6 7 8 9

8. Perwakilan

Menghadiri pertemuan dengan seluruh satuan kerja Pemko Binjai dan atau Pemerintah daerah lain, pertemuan perkumpulan, pidato untuk acara kemasyarakatan, turun langsung ke masyarakat

1 2 3 4 5 6 7 8 9

9. Kinerja Anda secara keseluruhan


(6)

Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara

0 42 93

Pengaruh Partisipasi Anggaran, Komitmen,dan Motivasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Dairi

0 29 136

PENGARUH DESENTRALISASI, PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN MOTIVASI KERJA Pengaruh Desentralisasi, Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Kabupaten Karanganyar.

0 9 16

PENGARUH DESENTRALISASI, PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN MOTIVASI KERJA Pengaruh Desentralisasi, Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Kabupaten Karanganyar.

0 9 17

PENDAHULUAN Pengaruh Desentralisasi, Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Kabupaten Karanganyar.

0 9 8

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN TUJUAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN KARO.

0 4 29

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Survei pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo).

0 1 16

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara

0 0 9

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara

0 0 11