Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
b. Fungsi Anggaran
Dalam ruang lingkup akuntansi, anggaran berada dalam lingkup akuntansi manajemen. Beberapa fungsi anggaran dalam manajemen organisasi sektor publik
menurut Nordiawan 2006:48 antara lain sebagai: alat perencanaan, pengendalian, kebijakan, politik, koordinasi dan komunikasi, penilai kinerja, serta komunikasi.
1 Anggaran sebagai alat perencanaan
Dengan adanya anggaran, organisasi tahu apa yang harus dilakukan dan ke arah mana kebijakan yang dibuat.
2 Anggaran sebagai alat pengendalian
Dengan adanya anggaran organisasi sektor publik dapat menghindari adanya pengeluaran yang terlalu besar overspending atau adanya penggunaan dana yang
tidak semestinya misspending. 3
Anggaran sebagai alat kebijakan Melalui anggaran organisasi sektor publik dapat menentukan arah atas kebijakan
tertentu. Contohnya adalah apa yang dilakukan pemerintah dalam hal kebijakan fiskal, apakah melakukan kebijakan fiskal ketat atau longgar dengan mengatur
besarnya pengeluaran yang direncanakan.
4 Anggaran sebagai alat politik
Dalam organisasi sektor publik, melalui anggaran dapat dilihat komitmen pengelola dalam melaksanakan program-program yang telah dijanjikan.
5 Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi
Melalui dokumen anggaran yang komprehensif sebuah bagian atau unit kerja atau departemen yang merupakan suborganisasi dapat mengetahui apa yang harus
dilakukan dan juga apa yang akan dilakukan oleh bagian unit kerja lainnya. 6
Anggaran sebagai alat penilai kinerja Anggaran adalah suatu ukuran yang bisa menjadi patokan apakah suatu bagian
unit kerja telah memenuhi target baik berupa terlaksananya aktifitas maupun terpenuhinya efisiensi biaya.
7 Anggaran sebagai alat komunikasi
Anggaran dapat digunakan sebagai alat komunikasi dengan menjadikan nilai-nilai nominal yang tercantum sebagai target pencapaian. Dengan catatan, anggaran
akan menjadi alat motifasi yang baik jika memenuhi sifat “menantang tetapi masih mungkin untuk dicapai”. Maksudnya adalah suatu anggaran itu hendaknya
tidak terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah.
2. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran
Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
Proses penganggaran daerah dengan pendekatan kinerja dalam Kepmendagri nomor 13 tahun 2006 membuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang dilaksanakan oleh
tim anggaran eksekutif bersama-sama unit organisasi perangkat daerah atau unit kerja. Secara umum dapat diterangkan bahwa anggaran daerah disusun berdasarkan rencana
kerja daerah yang telah disusun baik rencana kerja jangka panjang RPJP, rencana kerja jangka menengah RPJM, dan rencana kerja pembangunan daerah RKPD. Pada tingkat
SKPD, anggaran juga disusun berdasarkan rencana jangka menengah SKPD yang sering disebut renstra SKPD. Renstra SKPD dan RKPD menjadi acuan bagi SKPD untuk
menyusun rencana kerja renja SKPD. Renstra SKPD disusun dengan cara rapat para anggota SKPD serta mengacu kepada RPJP dan RPJM baik nasional maupun daerah.
Satuan kerja perangkat daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran atau pengguna barang. Menurut
Kepmendagri No. 13 Tahun 2006, Pasal 10, Kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaranpengguna barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 3 huruf c
mempunyai tugas, yaitu: a.
menyusun RKA-SKPD, b.
menyusun DPA-SKPD, c.
melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja,
d. melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya,
e. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran,
f. melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak,
g. mengadakan ikatanperjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran
yang telah ditetapkan, h.
menandatangani SPM, i.
mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya,
j. mengelola barang milik daerahkekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab
SKPD yang dipimpinnya, k.
menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya,
Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
l. mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya,
m. melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaranpengguna barang lainnya
berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah, dan n.
bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.
Selanjutnya, pejabat pengguna anggaranpengguna barang dalam melaksanakan tugas-tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dapat melimpahkan sebagian
seluruh kewenangannya kepada unit kerja pada SKPD selaku kuasa pengguna anggarankuasa pengguna barang. Pelimpahan sebagian kewenangan
sebagaimana tersebut sebelumnya berdasarkan pertimbangan tingkatan daerah, besaran SKPD, besaran jumlah uang yang dikelola, beban kerja, lokasi,
kompetensi danatau rentang kendali dan pertimbangan objektif lainnya.
Garrison et. al. 2000: 347, menyatakan bahwa: arah aliran data anggaran dalam suatu sistem partisipatif berawal dari level tanggung
jawab yang lebih rendah kepada level tanggung jawab yang lebih tinggi. Setiap orang mempunyai tanggung jawab atas pengendalian biaya harus menyusun estimasi
anggarannya sendiri dan kemudian menyerahkannya kepada level manajemen yang lebih tinggi. Estimasi tersebut kemudian direview dan dikonsolidasikan dalam
gerakannya ke arah level manajemen yang lebih tinggi.
Supomo dan Indrianto 1998 menyatakan bahwa “partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan proses dimana individu terlibat dalam penyusunan target anggaran,
lalu individu tersebut dievaluasi kinerjanya dan memperoleh penghargaan berdasarkan target anggaran”. Partisipasi dalam penyusunan anggaran diyakini mampu membangun
suatu interaksi yang lebih baik antara pemimpin dengan bawahan. Dengan demikian, akan tercipta komitmen yang kuat untuk merealisasikannya ke arah yang lebih baik.
SKPD mengikuti pedoman penyusunan rencana kerja dan anggaran dalam menyiapkan dokumen rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah RKA-SKPD. Isi
dari pedoman penyusunan RKA-SKPD ini yaitu:
Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
1 prioritas dan plafon anggaran PPA yang dialokasikan untuk setiap program SKPD
berikut rencana pendapatan dan pembiayaan, 2
sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD dengan kinerja SKPD berkenaan sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan,
3 batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD,
4 hal-hal lainnya yang perlu mendapatkan perhatian dari SKPD terkait dengan prinsip-
prinsip peningkatan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas penyusunan anggaran dalam rangka pencapaian prestasi kerja,
5 dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPA, kode rekening APBD, format RKA-
SKPD, analisis standar belanja, dan standar satuan harga. Dokumen pelaksanaan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA-SKPD
adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran. PPA adalah program
prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD setelah disepakati dengan
DPRD. Rencana kerja dan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana
belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD. Pengguna anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya. Garrison 2000: 347 menyatakan bahwa sejumlah keunggulan yang biasa diungkapkan atas partisipasi
anggaran yaitu:
Rafika Anggraeni : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.