2. Jika obat bobotnya kurang dari 50 mg atau jumlah tersebut tidak dapat
ditimbang harus dilakukan pengenceran menggunakan zat tambahan yang cocok.
3. Jika obat berupa serbuk kasar, terutama simplisia nabati, serbuk digerus
lebih dahulu sampai derajat halus sesuai yang tertera pada pengayak dan derajat halus serbuk, setelah itu dikeringkan pada suhu tidak lebih dari 50
. 4.
Jika obat berupa cairan misalnya tingtur dan ekstrak cair, pelarutnya diuapkan hingga hampir kering, dan diserbukkan dengan zat tambahan
yang cocok. 5.
Obat bermassa lembek, misalnya ekstrak kental, dilarutkan dalam pelarut yang sesuai secukupnya dan diserbukkan dengan zat tambahan yang
cocok. 6.
Jika serbuk obat mengandung bagian yang mudah menguap, dikeringkan dengan pertolongan kapur tohor atau bahan pengering lain yang cocok
Depkes RI, 1979.
2.3.2 Keuntungan dan Kerugian Sediaan Bentuk Serbuk
Keuntungan bentuk serbuk, antara lain: a.
Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada sediaan yang dipadatkan.
b. Anak-anak atau orang tua yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih
mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk. c.
Masalah stabilitas yang sering dihadapi dalam sediaan cair, tidak ditemukan dalam sediaan serbuk.
d. Obat yang tidak stabil dalam suspensi atau larutan air dapat dibuat dalam
bentuk serbuk. e.
Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dapat dibuat dalam bentuk serbuk.
f. Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan
penderita. Kerugiaan bentuk serbuk, antara lain:
a. Tidak tertutupnya rasa dan bau yang tidak enak pahit, sepet, lengket di
lidah, amis, dan lain-lain. b.
Pada penyimpanan kadang terjadi lembap atau basah Syamsuni, 2006.
2.3.3 Syarat-syarat Serbuk
Secara umum syarat serbuk adalah kering, halus, homogen, dan memenuhi uji keseragaman bobot seragam dalam bobot atau keseragaman kandungan
seragam dalam zat yang terkandung yang berlaku untuk serbuk terbagi pulveres yang mengandung obat keras, narkotik dan psikotropik.
Uji keseragaman bobot untuk serbuk terbagi pulveres: 1.
Timbang isi dari 20 bungkus satu persatu. 2.
Campur isi ke-20 bungkus tadi dan timbang sekaligus. 3.
Hitung rata-ratanya. Syarat: penyimpangan yang diperbolehkan antara penimbangan satu persatu
terhadap bobot isi rata-rata, tidak lebih dari 15 untuk 2 bungkus dan tidak lebih dari 10 untuk 18 bungkus Syamsuni, 2006.