kadar air, maka sangat memungkinkan adanya mikroba yang tumbuh. Oleh karena itu kita harus mengetahui kandungan air dalam suatu bahan agar dapat
memprediksikan umur simpannya Christian, 1980.
2.2 Destilasi Azeotrop
Destilasi adalah proses pemisahan termal yang digunakan secara luas dibidang teknik untuk memisahkan campuran larutan dalam jumlah yang besar.
Pemisahan terjadi oleh penguapan salah satu komponen dari campuran, artinya dengan cara mengubah bagian-bagian yang sama dari keadaan cair menjadi
berbentuk uap. Persyaratannya adalah kemudahan menguap volatilitas dari komponen yang akan dipisahkan berbeda dari komponen satu dengan yang
lainnya Handoyo, 1995. Penguapan dan destilasi umumnya merupakan proses pemisahan satu
tahap. Proses ini dapat dilakukan secara tidak kontinue atau kontinue, pada tekanan normal atau vakum. Pada destilasi sederhana, yang paling sering
dilakukan adalah operasi tidak kontinue. Dalam hal ini campuran yang akan dipisahkan dimasukkan dalam penguap umumnya alat penguap labu dan
dididihkan Handoyo, 1995. Prinsip penentuan kadar air dengan destilasi adalah menguapkan air
dengan pembawa cairan kimia yang mempunyai titik didih lebih tinggi daripada air dan tidak dapat bercampur dengan air serta mempunyai berat jenis lebih
rendah daripada air. Zat kimia yang dapat digunakan antara lain adalah toluena, xylena, benzena, tetrakhlorethilen dan xylol. Cara destilasi ini baik untuk
menentukan kadar air dalam zat yang kandungan airnya kecil, yang sulit
ditentukan dengan cara termogravimetri. Penentuan kadar air dengan cara ini hanya memerlukan waktu ±1 jam Sudarmadji, 1989.
Pemisahan dari campuran asal dapat dibantu dengan menambahkan pelarut yang membentuk azeotrop dengan salah satu komponen kunci. Proses ini disebut
destilasi azeotropik azeotropic distillation. Azeotrop itu membentuk destilat dan hasil bawah dari kolom, yang lalu dipisahkan menjadi pelarut dan komponen
kunci.Biasanya bahan yang ditambahkan membentuk azeotrop bertitik didih rendah dan keluar sebagai hasil atas, dan bahan pembuat azeotrop itu dinamakan
“pembawa ikut” “entrainer” McCabe dkk, 1993. Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen yang memiliki
titik didih yang konstan.Azeotrop dapat menjadi gangguan yang menyebabkan hasil destilasi menjadi tidak maksimal.Komposisi dari azeotrop tetap konstan
dalam pemberian atau penambahan tekanan, akan tetapi ketika tekanan total berubah, kedua titik didih dan komposisi dari azeotrop berubah. Sebagai
akibatnya, azeotrop bukanlah komponen tetap yang komposisinya harus selalu konstan dalam interval suhu dan tekanan, tetapi lebih ke campuran yang
dihasilkan dari saling mempengaruhi dalam kekuatan intramolekuler dalam larutan.Azeotrop dapat didestilasi dengan menggunakan tambahan pelarut
tertentu, misalnya penambahan benzena atau toluena untuk memisahkan air.Air dan pelarut akan ditangkap oleh penangkap Dean-Stark.Air akan tetap tinggal di
dasar penangkap dan pelarut akan kembali ke campuran dan memisahkan air lagi Lando, 1974.