Destilasi Azeotrop TINJAUAN PUSTAKA

ditentukan dengan cara termogravimetri. Penentuan kadar air dengan cara ini hanya memerlukan waktu ±1 jam Sudarmadji, 1989. Pemisahan dari campuran asal dapat dibantu dengan menambahkan pelarut yang membentuk azeotrop dengan salah satu komponen kunci. Proses ini disebut destilasi azeotropik azeotropic distillation. Azeotrop itu membentuk destilat dan hasil bawah dari kolom, yang lalu dipisahkan menjadi pelarut dan komponen kunci.Biasanya bahan yang ditambahkan membentuk azeotrop bertitik didih rendah dan keluar sebagai hasil atas, dan bahan pembuat azeotrop itu dinamakan “pembawa ikut” “entrainer” McCabe dkk, 1993. Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen yang memiliki titik didih yang konstan.Azeotrop dapat menjadi gangguan yang menyebabkan hasil destilasi menjadi tidak maksimal.Komposisi dari azeotrop tetap konstan dalam pemberian atau penambahan tekanan, akan tetapi ketika tekanan total berubah, kedua titik didih dan komposisi dari azeotrop berubah. Sebagai akibatnya, azeotrop bukanlah komponen tetap yang komposisinya harus selalu konstan dalam interval suhu dan tekanan, tetapi lebih ke campuran yang dihasilkan dari saling mempengaruhi dalam kekuatan intramolekuler dalam larutan.Azeotrop dapat didestilasi dengan menggunakan tambahan pelarut tertentu, misalnya penambahan benzena atau toluena untuk memisahkan air.Air dan pelarut akan ditangkap oleh penangkap Dean-Stark.Air akan tetap tinggal di dasar penangkap dan pelarut akan kembali ke campuran dan memisahkan air lagi Lando, 1974.

2.3 Serbuk

Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan untuk pemakaian oral dalam atau untuk pemakaian luar.Bentuk serbuk mempunyai luas permukaan yang lebih luas sehingga lebih mudah larut dan lebih mudah terdispersi daripada bentuk sediaan padatan lainnya seperti kapsul, tablet, pil. Anak-anak dan orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk Syamsuni, 2006. Biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air minum.Serbuk oral dapat diberikan dalam bentuk terbagi pulveres divided powder chartulae atau tak terbagi pulvis bulk powder.Serbuk oral tak terbagi terbatas pada obat yang relatif tidak poten seperti laksansia, antasida, makanan diet dan beberapa jenis analgetik tertentu, dan pasien dapat menakar secara aman dengan sendok teh atau penakar lainnya.Serbuk tak terbagi lainnya adalah serbuk gigi dan serbuk tabur yang keduanya digunakan untuk pemakaian luar.Umumnya serbuk terbagi dibungkus dengan kertas perkamen dan untuk lebih melindungi dari pengaruh lingkungan, serbuk ini dapat dilapisi dengan kertas selofan atau sampul polietilena Syamsuni, 2006.

2.3.1 Cara Pembuatan Meracik Serbuk

Serbuk diracik dengan cara mencampur bahan obat satu persatu, sedikit demi sedikit dan dimulai dari bahan obat yang jumlahnya sedikit, kemudian diayak, biasanya menggunakan pengayak No. 60, dan dicampur lagi. 1. Jika serbuk mengandung lemak, harus diayak dengan pengayak No. 44. 2. Jika obat bobotnya kurang dari 50 mg atau jumlah tersebut tidak dapat ditimbang harus dilakukan pengenceran menggunakan zat tambahan yang cocok. 3. Jika obat berupa serbuk kasar, terutama simplisia nabati, serbuk digerus lebih dahulu sampai derajat halus sesuai yang tertera pada pengayak dan derajat halus serbuk, setelah itu dikeringkan pada suhu tidak lebih dari 50 . 4. Jika obat berupa cairan misalnya tingtur dan ekstrak cair, pelarutnya diuapkan hingga hampir kering, dan diserbukkan dengan zat tambahan yang cocok. 5. Obat bermassa lembek, misalnya ekstrak kental, dilarutkan dalam pelarut yang sesuai secukupnya dan diserbukkan dengan zat tambahan yang cocok. 6. Jika serbuk obat mengandung bagian yang mudah menguap, dikeringkan dengan pertolongan kapur tohor atau bahan pengering lain yang cocok Depkes RI, 1979.

2.3.2 Keuntungan dan Kerugian Sediaan Bentuk Serbuk