Gambar 6.10 Diagram Pie Penderita BSK Rawat Inap Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP
Nusantara II Medan Tahun 2006-2010 Berdasarkan gambar 6.10 diketahui bahwa proporsi penderita BSK lebih besar
penderita BSK dengan penatalaksanan medis tanpa operasi yaitu 75,7, sedangkan dengan tindakan operasi 24,3. Penatalaksanaan medis yang dilakukan oleh RS
Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan, tindakan operasi yaitu dengan bedah terbuka yaitu nefrolitotomi, ureterolitotomi, vesikolitotomi dan uretrolitotomi.
Sedangkan tanpa operasi dilakukan dengan terapi medikamentosa, pengobatan selektif dengan pemberian obat-obatan, ESWL Extracorporeal Shockwave
Lithotripsy dan Endourologi. Dalam pemilihan tindakan penatalaksanaan medis terdapat beberapa faktor yang
harus dipertimbangkan antara lain faktor batu ukuran, jumlah, komposisi dan letak, faktor anatomi ginjal, dan faktor penderita BSK itu sendiri adanya infeksi, obesitas,
umur, penyakit lainnya.
3
6.7 Proporsi Penderita Batu Saluran Kemih Berdasarkan Lama Rawatan Rata- Rata
Universitas Sumatera Utara
Lama rawatan rata-rata penderita BSK yang dirawat inap di RS Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2006-2010 adalah 10,3 hari atau 10 hari. Standar
Deviasi SD 8,3 dengan Coeficient of Variation sebesar 69,4 yang menunjukkan bahwa lama rawatan rata-rata penderita BSK bervariasi. Lama rawatan minimum 2
hari dan lama rawatan maksimum 59 hari. Lama rawatan rata-rata penderita BSK adalah 10 hari, hal ini disebabkan proses
penyembuhan penderita BSK membutuhkan waktu yang cukup lama. Dibutuhkan pemeriksaan yang tepat untuk mengetahui letak, komposisi, jumlah dan ukuran batu
. Terdapat dua penderita yang hanya menjalani dua hari perawatan, dimana 1 orang
penderita pulang atas permintaan sendiri dan 1 orang lagi meminta rujuk ke RS lainnya.
Penderita BSK dengan lama rawatan 59 hari, merupakan penderita berusia 46 tahun yang mengalami BSK dengan letak batu di kandung kemih. Penderita memiliki
riwayat penyakit Gagal Ginjal Kronik dan telah melakukan cuci darah sebanyak 13 kali. Penderita melakukan operasi vesikolitotomi, akibat dari kerusakan pada fungsi
ginjal tersebut luka operasi penderita sulit kering. Sehingga penderita tidak dapat sembuh total dan pulang dengan status berobat jalan.
6.8 Keadaan Sewaktu Pulang
Proporsi penderita BSK rawat inap berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RS Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan tahun 2006-2010 dapat dilihat pada gambar
diberikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.11 Diagram Pie Penderita BSK Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP
Nusantara II Medan Tahun 2006-2010 Berdasarkan gambar 6.11 diketahui bahwa proporsi penderita BSK lebih besar
dengan keadaan pulang berobat jalan yaitu 68,5, selanjutnya pulang sembuh yaitu 22,5 dan terendah pulang atas permintaan sendiri yaitu 9,0.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi 2000-2004 di RS Haji Medan diketahui bahwa proporsi kejadian BSK berdasarkan
keadaan sewaktu pulang terbanyak adalah pulang berobat jalan yaitu 82,3.
16
Hasil penelitian Suwarni 2006-2007 di RS Martha Friska Medan diketahui bahwa
penderita BSK berdasarkan keadaan sewaktu pulang terbanyak adalah pulang berobat jalan yaitu 69,0.
17
6.9 Analisa Statistik 6.9.1 Umur Berdasarkan Letak Batu