Jenis Kelamin Berdasarkan Letak Batu Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Letak Batu

Proporsi Umur penderita BSK rawat inap berdasarkan letak batu di RS Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan tahun 2006-2010 dapat dilihat pada gambar diberikut ini. Gambar 6.12 Diagram Bar Proporsi Umur Penderita BSK Berdasarkan Letak Batu di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2006-2010 Berdasarkan gambar 6.12 dapat dilihat bahwa proporsi penderita BSK dengan letak batu saluran kemih atas pada rentang umur 10-19 tahun 3,2, rentang umur 30- 50 tahun 55,3, dan 50 tahun 41,5. Sedangkan pada saluran kemih bawah pada rentang umur 10-29 tahun 5,9, rentang umur 30-50 tahun 70,6 dan 50 tahun 23,5. Dapat disimpulkan bahwa kejadian BSK berdasarkan letak batu yang rawat inap di RS. Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan tertinggi pada kelompok umur 30-50 tahun. Menurut Basuki B. Purnomo 2011 menyatakan bahwa penyakit BSK lebih sering diderita pada rentang umur 30-50 tahun. 3 Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 2 sel 33,3 expected count 5.

6.9.2 Jenis Kelamin Berdasarkan Letak Batu

Universitas Sumatera Utara Proporsi jenis kelamin penderita BSK rawat inap berdasarkan letak batu di RS Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan tahun 2006-2010 dapat dilihat pada gambar diberikut ini. Gambar 6.13 Diagram Bar Proporsi Jenis Kelamin Penderita BSK Berdasarkan Letak Batu di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2006-2010 Berdasarkan gambar 6.13 dapat dilihat bahwa proporsi penderita BSK dengan letak batu saluran kemih atas pada jenis kelamin laki-laki 75,5 dan perempuan 24,5. Sedangkan dengan letak batu saluran kemih bawah pada jenis kelamin laki- laki 82,4 dan perempuan 17,6. Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 1 sel 25,0 expected count 5. Dilanjutkan dengan uji Exact Fisher’s diperoleh nilai p0,05. Hal ini berarti tidak ada perbedaan bermakna antara proporsi jenis kelamin penderita BSK berdasarkan letak batu. Hal ini dapat dikatakan secara statistik tidak berbeda risikonya menderita BSK pada laki-laki dan perempuan dengan letak batu pada saluran kemih atas ataupun saluran kemih bawah. Namun dari gambar 6.13 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan kejadian BSK pada laki-laki dan perempuan. Perbandingan proporsi Universitas Sumatera Utara kejadian BSK berdasarkan letak batu saluran kemih atas pada laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan perempuan. Dan pada letak batu saluran kemih atas perbandingan proporsi kejadian BSK empat kali lebih banyak dibandingkan perempuan.

6.9.3 Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Letak Batu

Proporsi penatalaksanaan medis penderita BSK rawat inap berdasarkan letak batu di RS Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan tahun 2006-2010 dapat dilihat pada gambar diberikut ini. Gambar 6.14 Diagram Bar Proporsi Penatalaksanaan Medis Penderita BSK Berdasarkan Letak Batu di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2006-2010 Berdasarkan gambar 6.14 dapat dilihat bahwa proporsi penderita BSK, letak batu saluran kemih atas dengan tindakan operasi 23,4 dan tanpa operasi 76,6. Sedangkan pada saluran kemih bawah dengan tindakan operasi 29,4 dan tanpa operasi 70,6. Analisa statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 1 sel 25,0 expected count 5. Dilanjutkan dengan uji Universitas Sumatera Utara Exact Fisher’s diperoleh nilai p0,05. Hal ini berarti tidak ada perbedaan bermakna antara proporsi penatalaksanaan medis penderita BSK berdasarkan letak batu. Hal ini dapat dikatakan bahwa tidak berbeda risikonya melakukan penatalaksanaan medis tindakan operasi ataupun tanpa operasi pada letak batu saluran kemih atas ataupun saluran kemih bawah. Namun dari gambar 6.14 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan kejadian BSK dengan penatalaksanaan medis operasi atau tanpa operasi berdasarkan letak batu baik pada saluran kemih atas ataupun saluran kemih bawah dapat dilihat bahwa tertinggi dengan tanpa operasi. Dimana tanpa operasi yang dilakukan oleh RS. Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan adalah dengan tindakan terapi medikamentosa, pengobatan selektif dengan pemberian obat- obatan, ESWL Extracorporel Shockwave Lithotripsy dan Endourologi. Hal tersebut diakibatkan mahalnya biaya operasi dan banyak penderita BSK yang rawat inap dengan pekerjaan karyawan swasta yang umumnya tingkat ekonomi menengah kebawah.

6.9.4 Keluhan Utama Berdasarkan Letak Batu