Kuman yang termasuk pemecah urea di antaranya adalah : Proteus spp, Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas, dan Staphiloccocus.
3
6.2.2 Agama
Proporsi penderita BSK rawat inap berdasarkan agama di RS Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan tahun 2006-2010 dapat dilihat pada gambar diberikut ini.
Gambar 6.3 Diagram Pie Penderita BSK Rawat Inap Berdasarkan Agama di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II
Medan Tahun 2006-2010 Berdasarkan gambar 6.3 diketahui bahwa proporsi penderita BSK lebih besar
pada agama Islam yaitu 88,3, sedangkan pada agama Kristen Katolik dan Protestan yaitu 11,7. Hal ini bukan berarti bahwa agama Islam lebih berisiko untuk
menderita BSK, namun hanya menunjukan penderita BSK yang datang berobat di RS Tembakau Deli PTP Nusantara II adalah agama Islam.
6.2.3 Pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Proporsi penderita BSK rawat inap berdasarkan pekerjaan di RS Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan tahun 2006-2010 dapat dilihat pada gambar diberikut
ini.
Gambar 6.4 Diagram Bar Penderita BSK Rawat Inap Berdasarkan Pekerjaan di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II
Medan Tahun 2006-2010 Berdasarkan gambar 6.4 diketahui bahwa Proporsi penderita BSK lebih besar
pada pekerjaan pegawai swasta yaitu 59,5. Pegawai swasta tersebut merupakan karyawan PTPN II yang sesuai dengan wilayah kerja RS Tembakau Deli dan rujukan
dari PTPN I,III,IV dan V. Hal ini bukan berarti bahwa pegawai swasta lebih berisiko untuk menderita BSK, namun hanya menunjukan penderita BSK yang datang berobat
di RS Tembakau Deli PTP Nusantara II paling banyak adalah pegawai swasta. Proporsi terbanyak selanjutnya adalah pekerjaan PNSPensiunan, dengan rincian PNS
3 penderita dan pensiunan 22 penderita. Dan terendah pada pekerjaan wiraswasta yaitu 0,9 dan pelajarmahasiswa yaitu 2,7.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi 2000-2004 di RS Haji Medan diketahui bahwa proporsi kejadian BSK berdasarkan
pekerjaan tertinggi adalah PNSPOLRITNIPensiunan yaitu 32,5 dan paling sedikit adalah PelajarMahasiswa yaitu 5,7.
16
Penyakit BSK sering dijumpai pada orang dengan jenis pekerjaan yang banyak duduk atau kurang aktifitas.
3
Hasil penelitian Nur Lina 2008 di Semarang, diketahui bahwa lama duduk saat bekerja mempengaruhi risiko terjadinya BSK. Dimana hasil
penelitian tersebut menunjukan dari 88 orang responden, dengan lama duduk saat bekerja lebih besar daripada rata-rata yaitu 3,69 jamhari proporsi pada kelompok
kasus 61,4 sedangkan pada kelompok kontrol memiliki proporsi yang lebih kecil yaitu 29,6.
13
Kejadian BSK lebih banyak terjadi pada orang-orang yang banyak duduk dalam melakukan pekerjaannya karena banyak duduk mengganggu proses metabolisme
tubuh. Pasien yang terlalu banyak duduk atau hanya tidur saja, maka kalsium tulang akan dilepas ke darah selanjutnya akan terjadi hiperkalsiuri kadar kalsium di dalam
urine lebih besar dari 250-300 mg24 jam yang dapat memacu timbulnya BSK, karena adanya supersaturasi elektrolitkristal dalam air kemih. Dimana hal tersebut
juga dipengaruhi oleh beberapa factor lainnya seperti Ph air kemih, suhu lingkungan, jumlah air putih yang diminun minimal 2 liter perhari, kandungan mineral pada air
putih yang diminum dan umur produktif untuk bekerja berada pada rentang umur 30- 50 tahun, pada rentang umur tersebut seseorang lebih berisiko menderita BSK
terutama pada laki-laki.
2
6.2.4 Status Perkawinan