menggambarkan,  membedakan,  memisahkan  mengelompokkan  dan sebagainya.
e. Sintesis
Synthesis
Sintesis  menunjukkan  kepada  suatu  kemampuan  untuk  meletakkan atau  menghubungkan  bagian-bagian  di  dalam  suatu  bentuk
keseluruhan yang baru. f.
Evaluasi
evaluation
Evaluasi  berkaitan  dengan  kemampuan  untuk  melakukan  justifikasi atau  penilaian  terhadap  suatu  materi  atau  objek  yang  didasari  suatu
kriteria  yang  ditentukan  sendiri  atau  menggunakan  kriteria-kriteria yang telah ada.
2.3 Sikap
Attitude
2.3.1  Pengertian Menurut Koentjaraningrat 1983 dalam Maulana 2009, sikap merupakan
reaksi  atau  respons  yang  masih  tertutup  terhadap  suatu  stimulus  atau  objek. Manifestasi  tidak  dapat  dilihat,  tetapi  hanya  dapat  ditafsirkan.  Sikap  merupakan
kecenderungan  yang  berasal  dari  dalam  diri  individu  untuk  berkelakuan  dengan pola-pola tertentu, terhadap suatu objek  tersebut.
Menurut Sarwono 1997, sikap tidak  sama dengan perilaku dan perilaku tidak selalu  mencerminkan sikap seseorang. Individu sering kali  memperlihatkan
tindakan  bertentangan  dengan  sikapnya.  Akan  tetapi,  menurut  Koentjaraningrat 1983,  sikap  dapat  menimbulkan  pola-pola  cara  berfikir  ini  mempengaruhi
tindakan  dan  kelakukan  masyarakat,  baik  dalam  kehidupan  sehari-hari  maupun dalam  hal  membuat  keputusan  yang  penting  dalam  hidup.  Dengan  sikap  secara
minimal, masyarakat memiliki pola berfikir tertentu dan pola berfikir diharapkan dapat  berubah  dengan  diperolehnya  pengalaman,  pendidikan  dan  pengetahuan
melalui interaksi dengan lingkungannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sarwono 1997,  bahwa  sikap  seseorang  dapat  berubah  dengan  diperolehnya  tambahan
informasi  tentang  objek  tertentu  melalui  persuasi  serta  tekanan  dari  kelompok sosialnya.  Sikap  dapat  terbentuk  dari  adanya  interaksi  sosial  yang  dialami
Universitas Sumatera Utara
individu.  Interaksi  di  sini  tidak  hanya  berupa  kontak  social  dan  hubungan antarpribadi  sebagai  anggota  kelompok  social,  tetapi  juga  meliputi  hubungan
dengan  lingkungan  fisik  maupun  lingkungan  psikologis  sekitarnya  Maulana, 2009.
2.4 Tindakan
Action
2.4.1  Pengertian Tindakan  merupakan  suatu  sikap  belum  otomatis  terwujud  dalam  suatu
tindakan
overt  beha vior.
Untuk  mewujudkan  sikap  menjadi  suatu  perbuatan nyata, diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan.
Tindakan dibedakan atas beberapa tingkatan, yaitu :
a.
Persepsi
Perception
Merupakan  suatu  proses  mengenal  dan  memilih  berbagai  objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek
tingkat pertama. b.
Respon Terpimpin
Guide Response
Merupakan  kemampuan  dalam  melakukan  sesuatu  sesuai  dengan  urutan yang  benar  dan  sesesuai  dengan  contoh  adalah  merupakan  indikator
praktek tingkat dua. c.
Mekanisme
Mechanism
Apabila  seseorang  telah  dapat  melakukan  sesuatu  dengan  benar  secara otomatis,  atau  sesuatu  itu  sudah  merupakan  kebiasaan,  maka  ia  sudah
mencapai praktek tingkat tiga. d.
Adopsi
Adoption
Merupakan  suatu  praktek  atau  tindakan  yang  sudah  berkembang  dengan baik Notoatmodjo, 2003.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Infeksi Saluran Kemih ISK