Multikolinieritas Pemberdayaan Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) Dalam Konteks Pengembangan Wilayah di Kota Medan

mayoritas responden memiliki tingkat pendapatan antara Rp. 251.000- Rp. 500.000 dan lebih dari Rp. 750.000.

4.3.2. Uji Asumsi Klasik

1. Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem Multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance-nya. Nilai dari VIF yang kurang dari 10 dan tolerance yang lebih dari 0,10 maka menandakan bahwa tidak terjadi adanya gejala multikolinearitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas. Tabel 4.13. Hasil Analisis Uji Aumsi Multikolinearitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 24939.947 24710.848 1.009 .316 Modal .992 .036 .844 27.665 .000 .689 1.452 Manajemen Usaha 2375.167 46590.686 .004 .051 .959 .132 7.589 Lokasi Usaha 87367.043 48614.737 .125 1.797 .076 .132 7.549 Jam Berdagang 19724.093 4493.754 .137 4.389 .000 .661 1.512 a Dependent Variable: Pendapatan Dari perhitungan menggunakan program SPSS versi 16 dapat kita ketahui bahwa nilai VIF dan tolerance sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Variabel modal X1 mempunyai nilai VIF sebesar 1,452 dan tolerance sebesar 0,689. b. Variabel manajemen usaha X2 mempunyai nilai VIF sebesar 7,589 dan tolerance sebesar 0,132. c. Variabel lokasi usaha X3 mempunyai nilai VIF sebesar 7,549 dan tolerance sebesar 0,132. d. Variebel jam berdagang X4 mempunyai nilai VIF sebesar 1,512 dan tolerance sebesar 0,661. e. Variabel Dummy D mempunyai nilai VIF sebesar 2,553 dan tolerance sebesar 0,392. Dari ketentuan yang ada bahwa jika nilai VIF 10 dan tolerance 0,10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas dan nilai-nilai yang didapat dari perhitungan adalah sesuai dengan ketetapan nilai i VIF dan tolerance, dan dari hasil analisis diatas dapat diketahui nilai toleransi semua variabel independen modal, manajemen usaha, lokasi usaha, dan jam berdagang lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa variabel independennya tidak terjadi multikolinieritas sehingga model tersebut telah memenuhi syarat asumsi klasik dalam analisis regresi.

2. Normalitas