Pengembangan Wilayah TINJAUAN PUSTA

c Pedagang keliling mobile hawkers units Pedagang keliling adalah suatu bentuk layanan pedagang yang dalam melayani konsumennya mempunyai sifat untuk selalu berusaha mendatangi atau mengejar konsumen dengan bergerak atau berpindah-pindah tempat. Biasanya pedagang yang mempunyai sifat ini adalah pedagang yang mempunyai volume dagangan yang kecil.

2.3. Pengembangan Wilayah

Pengembangan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menambah, meningkatkan, memperbaiki atau memperluas. Konsep pengembangan wilayah di Indonesia lahir dari suatu proses yang menggabungkan dasar-dasar pemahaman teoritis dengan pengalaman-pengalaman praktis sebagai bentuk penerapannya yang bersifat dinamis Sirojuzilam dan Mahalli, 2010. Menurut Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Tata Ruang, wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif danatau aspek fungsional. Miraza 2005 di dalam sebuah wilayah terdapat berbagai unsur pembangunan yang dapat digerakkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Unusr dimaksud seperti natural resources, human resources, infrastructure, technology dan culture. Dengan memahami konsep wilayah diharapkan para perencana dalam melakukan pendekatan lebih memperhatikan komponen-komponen penyusunan wilayah tersebut yang saling berinteraksi dan mengkombinasikan potensi dari Universitas Sumatera Utara masing-masing komponen sehingga tercipta suatu strategi pembangunan dan pengembangan wilayah yang baik dan terarah. Nasution 2009 pengembangan wilayah merupakan proses pemberdayaan masyarakat dengan segala potensinya dan meliputi seluruh aktivitas masyarakat di dalam suatu wilayah, baik aspek ekonomi, sosial dan budaya, maupun aspek-aspek lainnya. Sedangkan Sirojuzilam 2005 pengembangan wilayah pada dasarnya mempunyai arti peningkatan nilai manfaat wilayah bagi masyarakat suatu wilayah tertentu mampu menampung lebih banyak penghuni, dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang rata-rata banyak saranaprasarana, barang atau jasa yang tersedia dan kegiatan usaha-usaha masyarakat yang meningkat, baik dalam arti jenis, intensitas, pelayanan maupun kualitasnya. Mulyanto 2008 pengembangan wilayah yaitu setiap tindakan pemerintah yang akan dilakukan bersama-sama dengan para pelakunya dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan yang menguntungkan bagi wilayah itu sendiri maupun bagi kesatuan administratif di mana wilayah itu menjadi bagiannya, dalam hal ini Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satu sasaran utama dari pengembangan wilayah adalah mengurangi kesenjangan regional dan spasial tata ruang. Kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan dalam lingkup suatu wilayah, kesenjangan antara pusat pertumbuhan dengan wilayah pengaruh cenderung bertambah besar, hal ini berarti implementasi dari segi strategi kebijakan kutub pertumbuhan dianggap gagal Adisasmita, 2010. Peranan kutub pertumbuhan dalam pengembangan wilayah adalah sebagai penggerak Universitas Sumatera Utara utama atau lokomotif pertumbuhan yang selanjutnya menyebarkan hasil pembangunan dan dampak pertumbuhan ke wilayah pengaruhnya. Dalam pengembangan wilayah sering menghadapi kenyataan bahwa dana yang tersedia adalah terbatas sedangkan usulan dari masing-masing sektor cukup banyak Tarigan, 2006. Di sisi lain pembangunan yang berkesinambungan harus dapat memberi tekanan pada mekanisme ekonomi, sosial, politik, dan kelembagaan, baik dari sektor swsasta maupun pemerintah, demi terciptanya suatu perbaikan standar hidup masyarakat secara cepat Mahalli, 2005.

2. 4. Penelitian Sebelumnya

Adapun penelitian yang telah dilakukan mengenai pemberdayaan pedagang kreatif lapangan dalam konteks pengembangan wilayah sebelumnya antara lain: 1. Tohar 2003 dalam penelitiannya “Profil dan Strategi Pengembangan Sektor Informal di Kota Medan Studi Kasus Pedagang Makanan dan Minuman”, menyimpulkan bahwa pendapatan pedagang sektor informal dipengaruhi secara signifikan oleh variable modal investasi, jam kerja, tenaga kerja, dan modal kerja yang dikeluarkan. 2. Putra 2005 “Analisisi Peran Pedagang Kaki Lima terhadap Pengembangan Wilayah di Kecamatan Medan Kota”, menyimpulkan bahwa pedagang kaki lima yang terdapat di Kecamatan Medan Kota umumnya adalah kaum urban yang tinggal di sepanjang kota Medan dan rata-rata mampu menampung tiga orang tenaga kerja. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang kaki lima Universitas Sumatera Utara