Teori Sosial Ekonomi .1 Defenisi Sosial Ekonomi
Selain fungsi diatas bila ada keperluan khusus seperti event dan acara-acara tertentu biasanya motor-motor tersebut disewa, dari mulai
promosi produk baru bahkan digunakan untuk keperluan kampanye, dsb Firmansyah,2007.
II.2 Teori Sosial Ekonomi II.2.1 Defenisi Sosial Ekonomi
Sejarah sosial ekonomi berhubungan dengan keadaan-keadaan dimana manusia-manusia itu hidup, kemungkinan-kemungkinan perkembangan materi
dan batas-batasnya yang tidak bisa diikuti manusia. Penduduk dan kepadatan penduduk, konsumsi dan produksi pangan, perumahan, sandang, kesehatan dan
penyakit, sumber-sumber kekuatan dan pada tingkat dasarnya faktor-faktor ini berkembang tidak menentu dan sangat drastis mempengaruhi kondisi-kondisi
dimana manusia itu harus hidup Ahmad, 1992. Salah satu faktor yang penting untuk membangun masyarakat yang
sejahtera adalah sebuah teori sosial ekonomi yang baik. Sepanjang sejarah, manusia terus mencari jawaban bagaimana sumber daya bumi ini dapat
dipergunakan dan dibagikan dengan baik. Kata sosial berasal dari kata “socious” yang artinya kawan, teman. Dalam
hal ini arti kawan bukan terbatas sebagai teman sepermainan, teman kerja, teman sekampung dan sebagainya. Dalam hal ini kawan adalah mereka orang-orang
Universitas Sumatera Utara
yang ada disekitar kita, yakni yang tinggal dalam satu lingkungan tertentu dan mempunyai sifat yang saling mempengaruhi satu sama lain Mahadi, 1993.
Kata sosial adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakatSuharso,2005. Sedangkan dalam konsep sosiologis, manusia sering
disebut makhluk sosial yang artinya bahwa manusia itu tidak dapat hidup dengan wajar tanpa orang lain disekitarnya.
Istilah Ekonomi secara etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu
“Oikos” yang artinya rumah tangga dan “Nomos” artinya mengatur. Jadi secara harafiah, ekonomi berarti cara mengatur rumah tangga. Ini adalah pengertian yang
paling sederhana. Namun seiring dengan perkembangan dan perubahan masyarakat, maka pengertian ekonomi juga sudah lebih luas. Ekonomi juga sering
diartikan sebagai cara manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari- hari.http:www.wikipedia.com
Kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur
sosial masyarakat. Pemberian posisi ini disertai dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh si pembawa status Koentjaraningrat, 1990.
Menurut Melly G. Tan bahwa bahwa kedudukan sosial ekonomi meliputi tiga faktor yaitu pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan. Pendapat diatas
didukung oleh Mahbud UI Hag dari Bank Dunia bersama dengan James Grant dari Overseas Development Council mengatakan bahwa kedudukan sosial
ekonomi dititikberatkan pada pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan dan
Universitas Sumatera Utara
air yang sehat yang didukung oleh pekerjaan yang layak http:www.detikfinance.com
Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa status sosial ekonomi adalah kemampuan seseorang untuk mampu menempatkan diri dalam lingkungannya
sehingga dapat menentukan sikap berdasarkan atas apa yang dimilikinya dan kemampuan mengenai keberhasilan menjalankan usaha dan berhasil mencukupi
kebutuhan hidupnya. Melly G. Tan mengatakan untuk melihat kondisi sosial ekonomi keluarga
atau masyarakat itu dapat dilihat melalui tiga aspek yaitu pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan. Berdasarkan hal ini maka keluarga atau kelompok masyarakat
itu dapat digolongkan memiliki sosial ekonomi rendah, sedang, dan tinggi Tan dalam Koentjaraningrat, 1981.
1. Golongan berpenghasilan rendah Yaitu keluarga yang menerima pendapatan lebih rendah dari keperluan
untuk memenuhi tingkat hidup yang minimal. Untuk memenuhi tingkat hidup yang minimal, mereka perlu mendapatkan pinjaman dari
orang lain karena tuntutan kehidupan yang keras, perkembangan anak dari keluarga itupun menjadi agresif. Sementara itu orangtua yang
sibuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi tidak sempat memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap perilaku
anaknya.
Universitas Sumatera Utara
2. Golongan berpenghasilan sedang Yaitu pendapatan yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
pokok. 3. Golongan berpenghasilan tinggi
Yaitu selain dapat memenuhi kebutuhan pokok, sebagian dari pendapatan yang diterima dapat ditabung dan digunakan untuk
kebutuhan lain ataupun kebutuhan di masa mendatang.
II.3 Teori Kesejahteraan Sosial II.3.1 Defenisi Kesejahteraan Sosial