Kerangka Pemikiran Defenisi Konsep .I Defenisi Konsep

II.4 Kerangka Pemikiran

Pada sekitar tahun 1980-1990 terdapat 2.000-an lebih unit becak bermesin BSA di kota Pematangsiantar, saat itu profesi menarik becak BSA adalah salah satu profesi yang banyak diminati oleh masyarakat Pematangsiantar. Hal tersebut dapat terjadi karena pada masa itu, para penarik becak BSA dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung dan menyekolahkan anak-anak mereka hingga perguruan tinggi, bahkan sebagian dari mereka dapat memiliki beberapa petak sawah atau tanah. Bisa dikatakan menjadi penarik becak BSA merupakan pekerjaan yang menjanjikan., namun kini hal tersebut hanya menjadi kenangan manis bagi para penarik becak BSA. Banyaknya jumlah angkutan umum seperti mobil angkutan kota Angkot membuat pemasukan bagi penarik becak BSA turun drastis, ditambah lagi dengan munculnya becak-becak ilegal berplat hitam bermesin Jepang. Hal tersebut membuat para penarik becak BSA kini merasa kehidupan sosial ekonominya berada dalam keadaan yang memprihatinkan. Kebutuhan makan sehari-hari, penghasilan rumah tangga, biaya sekolah anak, situasi perumahan, dan biaya perobatan bila sakit menjadi sesuatu yang mereka anggap susah untuk dipenuhi pada masa sekarang ini. Melalui penelitian ini nantinya akan diketahui lebih detailnya mengenai kondisi sosial ekonomi penarik becak BSA di Pematangsiantar, apakah golongan berpenghasilan rendah, golongan berpenghasilan sedang atau golongan berpenghasilan tinggi. Universitas Sumatera Utara Bagan I Bagan Kerangka Pemikiran Penarik becak BSA Kondisi Sosial Ekonomi: ‐Pekerjaan ‐Perumahan ‐Pendidikan ‐Konsumsi ‐Penghasilan ‐Kesehatan Golongan berpenghasilan rendah Golongan berpenghasilan sedang Golongan berpenghasilan tinggi Universitas Sumatera Utara II.5 Defenisi Konsep II.5.I Defenisi Konsep Konsep merupakan sejumlah pengertian atau ciri-ciri yang berkaitan dengan berbagai peristiwa, objek, kondisi, situasi dan hal lain yang sejenis. Konsep diciptakan dengan mengelompokkan objek-objek atau peristiwa-peristiwa yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Defensi konsep bertujuan untuk merumuskan sejumlah pengertian yang digunakan secara mendasar dan menyamakan persepsi tentang apa yang akan diteliti serta menghindari salah pengertian yang dapat mengaburkan tujuan penelitian Silalahi, 2009. Adapun yang menjadi batasan konsep dalam penelitian ini adalah : 1. Sosial ekonomi adalah kombinasi dari pekerjan, pendapatan, pendidikan,kesehatan, perumahan, dan konsumsi . Pekerjaan merupakan sumber untuk memperoleh pengakuan status sosial, harga diri ataupun pengakuan dari masyarakat sebagai imbalan atas peranan dan prestasinya. Pendapatan adalah penerimaan atas sejumlah uang yang di dapat dari hasil usaha yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran seseorang dalam mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Perumahan adalah bagaimana kondisi rumah tempat suatu rumah tangga tinggal, apakah layak atau tidak layak huni. Konsumsi Universitas Sumatera Utara adalah pemenuhan kebutuhan makan sehari-hari, telah mencapai porsi ideal, misalnya makan tiga kali dalam satu hari, dan kesehatan adalah upaya untuk penyembuhan apabila suatu individu terkena suatu penyakit. 2. Penarik becak BSA ialah orang yang berprofesi mengendarai becak motor merk BSA keluaran tahun1939-1956 sebagai alat transportasi umum di kota Pematangsiantar. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

III.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Secara sederhana dapat diakatakan bahwa penelitian kualitatif adalah meneliti informan –sebagai subjek penelitian – dalam lingkungan hidup kesehariannya Idrus, 2009. Desain penelitian kualitatif bersifat naturalistik wajar karena peneliti tidak berusaha memanipulasi atau bahkan mensimulasi suasana penelitian. Hal yang dikaji adalah situasi dunia nyata sebagaimana terjadi secara wajar. Peneliti berusaha sedapat-dapatnya tidak mengusik ataupun mengontrol. Ia bersifat terbuka terhadap apa saja yang muncul. Tidak ada kendala-kendala yang telah ditentukan dari awal terhadap hasil yang diharapkan Suyanto, 1995. III.2 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di kota Pematangsiantar provinsi Sumatera Utara. Alasan peneliti melakukan penelitian dilokasi ini karena alat transportasi becak BSA tidak dapat ditemukan dikota manapun di dunia selain di kota Pematangsiantar. Di tambah lagi peneliti sebelumnya telah melakukan kegiatan praktek kerja lapangan II di BOM’S BSA Owner Motorcycle Siantar, satu- satunya organisasi yang menaungi becak BSA di kota Pematangsiantar. Universitas Sumatera Utara