8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Tes a. Pengertian Tes
Secara harfiah, kata “tes” berasal dari bahasa Perancis Kuno yaitu testum yang artinya piring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Selanjutnya dalam
bahasa Inggris ditulis dengan kata test yang diartikan dalam bahasa Indonesia menjadi “tes”, “ulangan”, atau “percobaan” Sudjiono, 2012:66.
Tes adalah salah satu bentuk pengukuran, tes merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi kompetensi, pengetahuan, ketrampilan tentang
peserta didik Nurgiyantoro, 2012:105. Suharno 1984:3 menyatakan bahwa tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk
mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Pendapat lain disampaikan oleh Arifin 2012:18, tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan
pengukuran, yang didalamnya terdapat pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur
aspek perilaku peserta didik. Berdasarkan beberapa pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa tes
merupakan teknik pengukuran berupa pertanyaan yang diajukan untuk mendapatkan informasi berupa kompetensi, kemampuan, dan pengetahuan yang
dimiliki oleh seseorang peserta didik.
b. Macam-macam Tes Tes merupakan salah satu evaluasi yang digunakan untuk mengetahui
perkembangan belajar peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran serta untuk mengukur keberhasilanketercapaian tujuan pembelajaran oleh guru.
Berdasarkan tujuan mengetahui perkembangan belajar siswa, tes diklasifikasikan menjadi empat macam, yaitu tes formatif formative assessment, tes sumatif
summative assessment, tes penempatan placement assessment, dan tes diagnostik diagnostic assessment Endaryanto dan Harumurti, 2014:20-23.
1. Tes Formatif Formative Assessment Tes formatif bertujuan untuk mengukur perkembangan belajar siswa dari
waktu ke waktu dimana seluruh metode atau teknik yang digunakan menyediakan informasi perkembangan belajar siswa.
2. Tes Sumatif Summative Assessment Tes sumatif merupakan penilaian belajar siswa setelah siswa
menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada periode tertentu. Pada jenjang pendidikan formal, tes sumatif digunakan untuk menentukan kelulusan,
penjurusan, dan kenaikan kelas. 3. Tes Penempatan Placement Assessment
Tes penempatan dilaksanakan sebelum kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Tujuan tes ini adalah menentukan posisi setiap siswa di dalam desain
instuksional dan model pembelajaran yang akan dilakukan di kelas.
4. Tes Diagnostik Diagnostic Assessment Tes diagnostik merupakan tes yang menggunakan prosedur yang telah
dispesialisasikan secara komprehensif dan rinci. Tes diagnostik digunakan untuk mendeteksi kesukaran belajar yang dialami siswa secara terus-menerus dan tidak
bisa dipecahakan berdasarkan tindakan korektif pada penilaian formatif. Selanjutnya, Arikunto 2012:47-55 menyampaikan bahwa berdasarkan
segi kegunaan untuk mengukur siswa, tes dibagi menjadi tiga, yaitu tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif.
1. Tes Diagnostik Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan siswa sehingga guru dapat melakukan penanganan yang tepat. 2. Tes Formatif
Tes formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti program tertentu. Tes formatif diberikan pada akhir
setiap program. 3. Tes Sumatif
Tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok atau sebuah program yang besar. Tes sumatif dapat disamakan dengan ulangan umum
yang dilaksanakan pada tiap akhir semester. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tes menurut
tujuannya mengukur kemampuan dan mengetahui perkembangan siswa dibagi menjadi empat, yaitu tes formatif, tes sumatif, tes diagnostik, dan tes penempatan.