Penggunaan Metode Pelaksanaan 1. Pelaksanaan Praktik Mengajar

13 Problem Based Learning PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah yang diberikan. Di dalam pelaksnaannya, siswa diberikan masalah-masalah aktual yang terjadi di dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk berpikir kritis dan terampil untuk memecahkan masalah tersebut. Metode pembelajaran discovery penemuan merupakan metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Dalam pembelajaran discovery penemuan kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa untuk memancing dan membimbing siswa menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep, siswa melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip. Pengamatan merupakan metode yang dilakukan oleh praktikan dengan cara mengamati siswa-siswi di dalam kelas pada saat pemberian tugas dan pada saat pembelajaran berlangsung serta menanyakan kepada siswa-sisiwi kesulitan yang ditemukan dan memberikan solusinya. Selain metode di atas, siswa-siswi juga diberi tugas untuk dikerjakan di rumah.

3. Media Pembelajaran

Media pembelajaran digunakan untuk membantu dalam penyampaian materi sehingga siswa dapat memahami materi dengan mudah dan benar. Keberadaan media pembelajaran sangat penting untuk menunjang keberhasilan pembelajaran dan memberikan motivasi kepada siswa. Media pendukung disesuaikan dengan materi dan metode yang digunakan. Adapun media yang digunakan oleh praktikan selama mengajar adalah berupa modul belajar, power point, teka teki silang, sterofoam, lembar kerja tugas, serta buku-buku penunjang lainnya. 2. Evaluasi Pembelajaran Evaluasi dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil soal latihan mereka baik kelompok maupun yang individu. Setelah itu, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pembahasan oleh seluruh siswa dengan didampingi guru sebagai fasilitator yang akan membimbing dan mengarahkan pembahasan pada inti materi pembelajaran yang sesungguhnya. 14

C. Analisis Hasil dan Refleksi

Melaksanakan PPL dengan menjalani profesi sebagai guru telah memberikan gambaran yang cukup jelas bahwa untuk menjadi seorang guru tidak cukup hanya dengan berbekal penguasaan materi dan pemilihan metode serta model pembelajaran yang sesuai bagi peserta didik. Namun disamping itu, guru juga dituntut untuk menjadi pusat pengelola kelas yang profesional, sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Pengelolaan kelas yang melibatkan seluruh anggota kelas dengan berbagai karakter yang berbeda seringkali menuntut kepekaan dan kesiapan guru untuk bisa mengantisipasi, memahami, menghadapi, dan mengatasi berbagai permasalahan yang mungkin terjadi dalam proses pembelajaran agar hal ini tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran. Selain dituntut untuk menjadi pengelola kelas yang profesional, guru juga harus mampu menjalin dan memelihara hubungan yang baik dengan peserta didik, karena hal ini akan turu mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran. Hubungan baik dengan peserta didik ini sangat dipengaruhi oleh komunikasi antara guru dengan peserta didik, yang tidak hanya sebatas padasaat kegiatan pembelajaran, akan tetapi juga di luar jam pelajaran. Dengan demikian, guru dapat mengenal karakter dan kepribadian peserta didik sekaligus dapat menggali informasi yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran khususnya mengenai kesulitan –kesulitan yang dihadapi peserta didik. Selama pelaksanaan PPL, mahasiswa praktikan yang masih dalam proses berlatih, tentunya tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan yang dilakukan dalam menjalani profesi sebagai seorang guru. Hal tersebut dapat menyangkut penyampaian materi, penguasaan materi, pengelolaan kelas, penentuan metode, penggunaan media, dan lain-lain. Kesalahan tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya kurangnya kesiapan fisik dan mental mahasiswa, serta kemampuan mengajar mahasiswa yang masih harus terus ditingkatkan lagi.