13 5. Prinsip Konsistensi
Prinsip ini menghendaki laporan keuangan mempunyaidaya banding. Daya banding akan ditentukan oleh konsistensi penggunaan teori, metode, dasar, pedoman, dan praktik
akuntansi pada setiap periode. 6. Substansi Mengungguli Bentuk Substance Over Form
Prinsip ini menyatakan akuntansi lebih menekankan penggunaan informasi yang berasal dari kenyataaan ekonomis suatu kejadian dari pada bukti legalnya.
B. Konsep Dasar Akuntansi
Konsep akuntansi adalah berbagai konsep yang telah dijadikan rujukan sebagai standarisasi dalam penyampain sebuah konsep keuangan yang rapid an mudah dipahami.
1. Konsep Entitas Kesatuan Usaha Accounting Entity Kesatuan usaha dalam akuntansi merupakan organisasi atau bagian dari organisasi
yang berdiri sendiri sebagai unit ekonomi yang terpisah. Kusatuan usaha ini dapat berupa organisasi perusahaan, unit-unit di masyarakat, unit-unit pemerintah, organisasi sekolah,
organisasi-organisasi dasar dan lain sebagainya. Konsep ini memandang bahwa kekayaan perusahaan harus dipisah dengan
kekayaan pemiliknya. Di dalam akuntansi, digariskan batasan-batasan antar kesatuan usaha entitas agar tidak membingungkan hubungan urusannya dengan kesatuan usaha
entitas yang lain. Asumsi ini mensyaratkan bahwa aktivitas dari suatu kesatuan ekonomi harus dipisahkan dengan aktivitas pribadi pemilik kesatuan ekonomi tersebut.
Implikasi dari konsep ini yakni suatu unit ekonomi tertentu harus dibedakan keuangannya dengan unit ekonomi lainnya. Sehingga para pemakai laporan keuangan
dapat mengetahui dengan jelas kondisi keuangan dari suatu unit ekonomi tertentu. 2. Konsep Beban Historis
Konsep ini menyatakan bahwa detail keuangan didasarkan pada beban yang telah terjadi dan tercatat dalam sistem pencatatan keuangan tersebut. Artinya, akuntansi
mencatat nilai yang telah disebut dalam satuan uang sewaktu peristiwanya terjadi nilai historis sesuai bukti yang telah disahkan.
3. Periode Akuntansi Time Period Konsep ini diperlukan untuk mengetahui gambaran yang tepat mengenai kinerja
perusahaan. Hal ini bertujuan agar pihak yang mengambil keputusan dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dan melihat kondisi serta kebijakan yang diambil. Selain itu,
penerapan konsep ini juga diperlukan denagan alasan setiap periode akuntansi perusahaan membutuhkan laporan keuangan yang tepat untuk perencanaan anggaran dan
strategi kedepannya.
14 4. Konsep Kelangsungan Usaha Going Concern
Konsep ini menyatakan bahwa suatu entitas akan terus melaksanakan usahanya untuk waktu lama. Dengan dasar ini laporan keuangan disusun atas dasar asumsi
kelangsungan usaha perusahaan dan akan melanjutkan usahanya di masa depan. Perusahaan diasumsikan tidak bermaksud membubarkan diri atau mengurangi secara
material skala usahanya.Hal ini menyebabkan perlunya laporan keuangan yang disusun secara perodik untuk mengukur tingkat keuangan dan kemajuan perusahaan tersebut.
5. Konsep Kesatuan Moneter Stabil Konsep kesatuan moneter yang stabil the stable monetary mempersyaratkan
bahwa hanya transaksi-transaksi yang dapat dinyatakandiukur dengan uang yang masuk dalam catatan akuntansi. Transaksi-transaksi dicatat dengan satuan uang rupiah yang
stabil dengan mengabaikan adanya efek inflasi di dalam laporan akuntansi. Hal ini memungkinkan kita dapat melihat lebih detail nilai rupiah tersebut sehingga memiliki
daya beli yang sama. 6. Keterkaitan Relevance
Keterkaitan artinya pencatatan, penilaian, dan penjelasan mempunyai hubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Misalnya nilai persediaan yang disajikan dalam
laporan keuangan berkaitan erat dengan metode penilaiannya. Hal ini menimbulkan perlunya untuk disebutkan di dalam laporan keuangan terkait metode apa yang
digunakan dalam penilaian persediaan tersebut. 7. Hubungan Beban dan Pendapatan Matching Expense and Revenue
Konsep ini menyatakan bahwa pendapatan yang diperoleh harus dihubungkan dengan beban untuk memperoleh pendapatan tersebut. Beban yang tidak jelas
hubungannya dengan pendapatan dikelompokkan tersendiri. Beban administrasi dan umum yang tidak memiliki hubungan langsung dengan pendapatan biasanya
dialokasikan ke periode terjadinya. Akibat dari diberlakukannnya prinsip ini yakni digunakannya dasar waktu dalam prinsip pendapatan dan beban.
Dasar waktu yang dapat digunakan dalam menentukan waktu untuk melakukan pengakuan pendapatan maupun beban ada dua macam, yakni:
a. Dasar Kas Cash Basis: yakni pendapatan diakui pada waktu uang diterima dan beban diakui saat uang dibayarkan.
b. Dasar Akrual Accrual Basis: yakni pendapatan diakui pada waktu diperoleh dan beban diakui pada waktu terutang.
8. Segi Dualisme Double Entry Segi dualisme berarti menggunakan persamaan akuntansi accounting equation
dengan sistem pencatatan berpasangan double entry system. Pencatatan berpasangan berarti catatan yang satu mengimbangi catatan yang lain atau jumlah posisi sebelah debet
sama dengan sebelah kredit.