Indikator Pencapaian Kompetensi Tujuan Pembelajaran Materi Pembelajaran

B. Kompetensi Dasar

1. Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pemberian amanah untuk mengelola administrasi keuangan entitas. 2. Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan informasi keuangan yang mudah dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. 3. Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam menemukan dan memahami pengetahuan dasar tentang komputer akuntansi. 4. Menunjukkan perilaku disiplin, tanggungjawab, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif dalam lingkungan sosial sesuai dengan prinsip etika profesi bidang komputer akuntansi. 5. Menghargai kerja individu dan kelompok serta mempunyai kepedulian yang tinggi dalam menjaga keselarasan lingkungan sosial, lingkungan kerja dan alam. 6. Menjelaskan perhitungan nilai persediaan sistem pencatatan periodik untuk berbagai metode penilaian persediaan. 7. Menghitung nilai persediaan sistem pencatatan periodik untuk berbagai metode penentuan harga pokok.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Terlihat aktif dalam pembelajaran metode penilaian persediaan pada sistem periodik. 2. Toleran terhadap pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 3. Mampu menjelaskan perhitungan nilai persediaan sistem pencatatan periodik untuk berbagai metode penilaian persediaan. 4. Mampu menghitung nilai persediaan sistem pencatatan periodik untuk berbagai metode penentuan harga pokok.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik dapat : 1. Aktif dalam pembelajaran metode penilaian persediaan pada sistem periodik. 2. Toleran terhadap proses pemecahan masalah metode penilaian persediaan pada sistem periodik. 3. Menjelaskan perhitungan nilai persediaan sistem pencatatan periodik untuk berbagai metode penilaian persediaan. 4. Menghitung nilai persediaan sistem pencatatan periodik untuk berbagai metode penentuan harga pokok.

E. Materi Pembelajaran

Penilaian persediaan barang dagang dibagi menjadi 4 metode, yaitu : 1. Metode identifikasi khusus, setiap barang yang masuk dibeli diberi identifikasi khusus yang menunjukkan harga per satuan, sesuai dengan faktur yang diterima sehingga nilai persediaan akhir dihitung berdasarkan jenis dan keadaan barang yang masih tersisa. 2. Metode rata-rata a. Metode rata-rata sederhana, nilai persediaan barang diperoleh dari hasil perkalian harga rata-rata per satuan barang dengan sisa barang. b. Metode rata-rata tertimbang, nilai persediaan barang diperoleh dari hasil perkalian kuantitas persediaan dengan harga rata-rata per satuan. 3. FIFO Menurut metode ini, barang yang lebih dulu masuk dibeli dianggap yang lebih dulu keluar dijual. Nilai persediaan akhir dihitung dengan cara mengalikan barang yang masih ada dengan harga per satuan. 4. LIFO Menurut metode ini, barang yang terakhir masuk dianggap barang yang lebih dulu keluar. Nilai persediaan akhir dihitung dengan cara mengalikan barang yang masih ada dengan harga per satuan. Perhitungan nilai persediaan akhir dengan menggunakan sistem pencatatan fisik metode FIFO, LIFO : PD. PENDAWA mempunyai data tentang persediaan barang dagang sebagai berikut : 2010 Mar 1 Persediaan awal 300 kg Rp 8.000 5 Penjualan 350 kg 10 Pembelian 500 kg Rp 8.250 16 Pembelian 700 kg Rp 8.500 20 Penjualan 300 kg Hitung nilai persediaan akhir dengan menggunakan sistem pencatatan periodik metode FIFO, LIFO Jawab : a. FIFO 2010 Mar 1 Persediaan awal 300 kg Rp 8.000 = Rp 2.400.000 5 Penjualan 350 kg 10 Pembelian 500 kg Rp 8.250 = Rp 4.125.000 16 Pembelian 700 kg Rp 8.500 = Rp 5.950.000 20 Penjualan 300 kg 1.500 kg Rp 12.475.000 Jumlah Persediaan awal dan pembelian 1.500 Kg Jumlah penjualan 650 Kg Persediaan akhir 850 Kg Persediaan tersebut terdiri dari: Pembelian tanggal 16 700 kg Rp 8.500 = Rp 5.950.000 Pembelian tanggal 10 150 kg Rp 8.250 = Rp 1.237.500 Nilai persediaan akhir = Rp 7.187.500 b. LIFO 2010 Mar 1 Persediaan awal 300 kg Rp 8.000 = Rp 2.400.000 5 Penjualan 350 kg 10 Pembelian 500 kg Rp 8.250 = Rp 4.125.000 16 Pembelian 700 kg Rp 8.500 = Rp 5.950.000 20 Penjualan 300 kg 1.500 kg Rp 12.475.000 Jumlah Persediaan awal dan pembelian 1.500 Kg Jumlah penjualan 650 Kg Persediaan akhir 850 Kg Persediaan tersebut terdiri dari: Pembelian tanggal 1 300 kg Rp 8.000 = Rp 2.400.000 Pembelian tanggal 10 500 kg Rp 8.250 = Rp 4.125.000 Pembelian tanggal 16 50 kg Rp 8.500 = Rp 425.000 Nilai persediaan akhir = Rp 6.950.000

F. Pendekatan Model Metode Pembelajaran