Kedisiplinan Anak di Taman Kanak-kanak

60 Berdasarkan rumus kategori diatas, maka data mengenai kedisiplinan anak dapat diklasifikasikan dengan kategori sebagai berikut. Tabel 11. Kategori dan Persentase Tingkat Kedisiplinan Anak No Kategori Interval Frekuensi Persentase 1 Rendah X 17,00 2 Sedang 17,00 ≤ X ˂ 34,00 2 2,2 3 Tinggi 34,00 ≤ X 87 97,8 Total 89 100 Berdasarkan distribusi frekuensi variabel kedisiplinan anak di atas maka dapat dilihat histogram pada Gambar 3 berikut ini. Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Kedisiplinan Anak Berdasarkan Tabel 10 dan Gambar 3 tersebut diketahui bahwa mayoritas siswa Taman Kanak-kanak di Kelurahan Mungkid, Mungkid, Magelang memiliki 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Tinggi Sedang Rendah 87 2 F rek u en si Kategori Kedisiplinan Anak 61 kedisiplinan anak dalam kategori tinggi 87 anak 97,8, kategori sedang sebanyak 2 anak 2,2, dan untuk kategori rendah 0 anak 0. Kedisiplinan anak di Taman Kanak-kanak Kelurahan Mungkid, Mungkid, Magelang masuk dalam kriteria tinggi dengan skor 45,83.

C. Hasil Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data tersebut normal atau tidak. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan pada kedua variabel penelitian, yaitu interaksi ibu anak dan kedisiplinan anak usia 4-5 tahun. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS menggunakan taraf signifikan 5. Dari perhitungan tersebut maka diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Data Interaksi Ibu Anak dan Kedisiplinan Anak No Variabel Penelitian Kolmorogorov Smirnov z Asymp. Sig Keterangan 1 Interaksi Ibu Anak 0,554 0,919 Normal 2 Kedisiplinan Anak 1,225 0,099 Normal Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui nilai signifikan variabel interaksi ibu anak adalah 0,919. Sedangkan untuk variabel kedisiplinan anak nilai signifikansinya 0,099. Data dapat dikatakan berdistriusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal karena signifikansinya lebih dari 0,05 5. 62

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak. Syarat bahwa kedua variabel dikatakan linier apabila dilakukan perhitungan menunjukkan bahwa harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5. Dari hasil uji linearitas variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 13. Hasil Uji Linearitas Data Interaksi Ibu Anak dan Kedisiplinan Anak Variabel F hitung F tabel Sig Kesimpulan Interaksi ibu anak dengan kedisiplinan 1,063 3,96 0, 410 Linier Hasil uji linearitas menunjukkan nilai F hitung sebesar 1,036 dan sig sebesar 0,410, maka diperoleh nilai F tabel sebesar 3,96, jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan variabel interaksi ibu anak dengan kedisiplinan adalah linier, karena dapat diketahui bahwa setelah dilakukan perhitungan dengan bantuan SPSS diperoleh hasil F hitung 1,036 ≤ daripada F tabel 3,96. Selain itu, dari Tabel 12 juga diketahui nilai signifikan variabel interaksi ibu anak dan kedisiplinan adalah 0,410. Dengan demikian data dapat dikatakan linier karena signifikan 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel dalam penelitian ini linier karena signifikansinya lebih dari 0,05 5.

2. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasarat berupa uji normalitas dan uji linearitas, dan diketahui data yang ada sudah berdistribusi normal dan linier, selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui adanya korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat. Hipotesis yang diajukan dalam 63 penelitian ini adalah ada hubungan yang positif antara interaksi ibu anak dan kedisiplinan di Taman Kanak-kanak Kelurahan Mungkid, Mungkid, Magelang. Uji hipotesis ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dalam penelitian dapat mendukung atau menolak hipotesis yang diajukan oleh peneliti sebelumnya. Analisis korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment. Ketentuan, apabila r hitung r tabel , maka Ha diterima dan Ho ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung r tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak. Tabel 14. Hasil Perhitungan SPSS Korelasi Product Moment. Korelasi r tabel r hitung Hasil Interaksi ibu anak dan kedisiplinan di Taman Kanak-kanak usia 4-5 tahun 0,207 0,535 Diterima Berdasarkan perhitungan korelasi product moment dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh hasil r hitung 0,535, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf signifikan 5 maka didapatkan r tabel sebesar 0,207, sehingga diperoleh bahwa r hitung 0,535 r tabel 0,207. Nilai signifikan 0,000 yang berarti hubungan korelasi pada penelitian ini kuat. Sehingga hasil korelasi pada penelitian ini Ha diterima sedangkan Ho ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa “Ada hubungan yang positif antara interaksi ibu anak dengan kedisiplinan di Taman Kanak-kanak Kelurahan Mungkid, Mungkid, Magelang”.

D. Pembahasan

Di dalam kehidupan, ibu memiliki peran yang penting dalam mewujudkan keberhasilan anak. Keberhasilan tersebut sangat ditentukan oleh kesiapan ibu dalam mempersiapkan anaknya melalui interaksi pada setiap kegiatan sehari-