BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu penelitian kausal komparatif. Penelitian kausal komparatif merupakan penelitian deskriptif untuk mencari jawaban secara
mendasar tentang sebab akibat atau membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel Nazir, 2005: 58. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif, sehingga data-data yang dihasilkan dari penelitian dapat diukur dan dikonversikan terlebih dahulu kedalam bentuk angka dan
dapat diolah dengan menggunakan metode statistik. Menurut Gendro Wiyono 2011: 129, data kuantitatif merupakan data statistik yang berbentuk angka
– angka baik yang secara langsung dari hasil penelitian maupun hasil
pengolahan data kualitatif.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini yaitu berada di seluruh KAP yang ada di Yogyakarta. Responden pada penelitian ini yaitu semua auditor yang bekerja
pada KAP tersebut. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret 2016, dikarenakan pada saat awal tahun auditor memiliki pekerjaan yang sangat
banyak untuk mengaudit kliennya.
C. Devinisi Operasional Variabel
1. Variabel Dependen Variabel Terikat Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu Kualitas Audit. Kualitas
audit merupakan semua probabilitas auditor dimana pada saat melakukan audit laporan kliennya, auditor dapat menemukan pelanggaran dalam
50
sistem akuntansi kliennya dan melaporkannya dalam laporan audit, dan dalam melaksanakan tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standar
auditing dan standar pengendalian mutu. Kualitas audit dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala
likert 4 poin. Indikator yang digunakan, yaitu: melaporkan semua kesalahan klien, pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi klien,
komitmen yang kuat dalam menyelesaikan audit, berpedoman pada prinsip auditing dan prinsip akuntansi dalam melakukan pekerjaan lapangan, tidak
percaya begitu saja terhadap penyataan klien, sikap kehati-hatian dalam pengambilan keputusan.
2. Variabel Independen Variabel Bebas a. Fee Audit
Fee audit merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh auditor yang besarnya bervariasi tergantung dari keuangan dan ukuran
perusahaan klien, kompleksitas jasa audit, risiko audit, tingkat keahlian auditor, efisiensi yang dimiliki auditor dan nama KAP yang melakukan
jasa audit. Fee audit dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala
likert 4 poin. Indikator yang digunakan, yaitu: risiko audit, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian auditor dalam
industri klien, dan struktur biaya KAP.
b. Time Budget Pressure Time budget pressure merupakan keadaan yang menunjukkan
dimana auditor dituntut untuk menyelesaikan tugas audit dalam waktu yang telah dianggarkan dan ditetapkan oleh perusahaan audit dimana
adanya time budget pressure memberikan dampak adanya perilaku disfungsional dan ketidakefektivan dalam pekerjaan audit. Auditor
harus dapat menyelesaikan pekerjaan auditnya sesuai dengan anggaran waktu yang telah disepakati bersama dengan manajemen.
Time budget pressure dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert 4 poin. Indikator yang digunakan, yaitu:
pemahaman auditor atas time budget, tanggung jawab auditor atas time budget, penilaian kerja oleh atasan, alokasi fee untuk biaya audit dan
frekuensi revisi untuk time budget. c. Kompleksitas Tugas
Kompleksitas tugas merupakan sebuah tugas yang terdiri dari bagian-bagian yang banyak dan berbeda-beda serta terkait satu dengan
yang lainnya dimana tingkat kekompleksan tugas ini tergantung dari persepsi masing-masing individu auditor.
Kompleksitas tugas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert 4 poin. Indikator yang digunakan, yaitu:
kesulitan tugas dan struktur tugas.
3. Variabel Moderating Variabel moderating yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
pengalaman auditor. Pengalaman auditor merupakan pola tingkah laku yang didapatkan auditor baik dari pendidikan formal maupun informal
dan merupakan proses pembelajaran selama bekerja menjadi auditor, pertambahan tingkah laku yang didapatkannya dari berbagai interaksi
selama bekerja dan dengan lingkungan luar yang terjadi secara berulang- ulang. Semakin meningkatnya pengalaman seorang auditor akan
berdampak pada peningkatan kemampuan dalam mendeteksi kesalahan sekaligus mencari penyebab munculnya masalah dalam proses audit
menjadi lebih baik. Pengalaman auditor dalam penelitian
ini diukur dengan menggunakan skala likert 4 poin. Indikator yang digunakan, yaitu:
lamanya masa kerja, pengalaman mengikuti pelatihan, kemampuan dalam mendeteksi kekeliruan, banyaknya klien yang diaudit
D. Populasi Penelitian