Diketahui negara Timor Leste mempuyai data tahun 2012 sebagai berikut :

Jawaban Tugas Individu Pendapatan Nasional A. Tujuan Pendapatan Nasional : 1. Untuk mengetahui kemajuan perekonomian suatu negara. 2. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara. 3. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan ekonomi suatu negara. 4. Untuk memperoleh taksiran nilai barang dan jasa secara akurat. 5. Untuk membantu membuat rencana pembangunan. Manfaat Pendapatan Nasional : 1. Mengetahui struktur perekonomian suatu negara. 2. Mengetahui kemajuan ekonomi atau perkembangan perekonomian. 3. Mengetahui tingkat kemakmuran masyarakat setelah membandingkan dengan jumlah penduduk, yaitu menghitung pendapatan perkapitanya. 4. Sebagai indikator untuk mengukur laju pembangunan dan perkembangan tingkat kesejahteraan suatu negara dari waktu ke waktu. 5. Membandingkan perekonomian antar negara di dunia. 6. Sebagai pedoman bagi pemerintah untuk mengambil kabijakan yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan ekonomi nasional. 7. Mengetahui penggunaan pendapatan masyarakat. Tujuan Pendapatan Perkapita : 1. Untuk mengetahui tingkat perekonomian suatu negara. 2. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara. 3. Untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat dari tahun ke tahun. 4. Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu negara dengan negara lain. 5. Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu negara dengan negara lain. 6. Sebagai data untuk mengambil kebijakan dibidang ekonomi. Manfaat Pendapatan Perkapita : 1. Dapat mengetahui tingkat perekonomian suatu negara. 2. Dapat mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara. 3. Dapat melihat perkembangan perekonomian dan dan kemakmuran sutu negara, dengan cara membandingkan besarnya pendapatan per kapita dari tahun ke tahun. 4. Dapat digunakan sebagai pedoman pengambilan kebijakan ekonomi bagi pemerintah. 5. Dapat memberikan data-data mengenai kependudukan. B. Ketimpangan Distribusi Pendapatan Pendapatan per kapita yang tinggi di suatu negara tidak menjamin semua penduduknya hidup makmur. Sebaliknya, negara yang pendapatan per kapitanya rendah tidak berarti semua penduduknya hidup kaya, karena pendapatan per kapitan merupakan nilai rata-rata. Ada beberapa sebab mengapa ketimpangan distribusi pendapatan di Indonesia kian parah. Pertama, ketimpangan dalam distribusi asset. Ketimpangan tersebut terlihat sangat parah terutama di sektor pertanian. Berdasarkan data dari sensus pertanian, 57,8 persen petani hanya memiliki lahan rata-rata 0,018 Ha, 38 persen tidak memiliki lahan, dan hanya 4,2 persen yang memiliki lahan 0,5 Ha atau lebih. Lahan yang sempit tentu tidak mencukupi bagi petani untuk memperoleh tingkat pendapatan yang layak. Untuk sektor yang lain, bisa terlihat dengan jelas bagaimana perusahaan atau pengusaha sedang dan besar dengan mudah mendapatkan kredit dengan agunan hanya nama baik, sementara Usaha Menengah, Koperasi, dan Mikro UMKM setengah mati untuk mendapatkan kredit. Kedua, masih besarnya pekerja di sektor informal dengan tingkat pendapatan yang rendah dan tiadanya jaminan kepastian usaha di masa depan. Berdasarkan data, jumlah pekerja di sektor informal saat ini di Indonesia masih sekitar 62,7 persen dari total pekerja di Indonesia. Tingginya pekerja di sektor informal disebabkan makin padat modalnya teknologi produksi yang digunakan oleh para pengusaha. Hal tersebut terlihat dari makin kecilnya kesempatan kerja yang diciptakan oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jika dahulu setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi menyerap 400.000 pekerja baru, kini pertumbuhan ekonomi 1 persen hanya menyerap 200.000 orang tenaga kerja baru. Hal tersebut terlihat jelas misalnya di Industri rokok dimana rata-rata pabrik rokok sekarang hanya mempertahankan para pekerjha lama yang rata-rata sudah lanjut usia. Sementara untuk proses produksecara bertahap akan digantikan oleh mesin. Sebab lain lagi adalah