40 Perkembangan kognitif remaja, berlangsung sangat pesat mulai usia
3 tahun sampai dengan masa remaja awal. Puncak perkembangan dicapai pada remaja akhir yaitu usia duapuluhan, sesudah itu pada usia
enampuluhan perkembangannya melambat. Menurut Bloom dalam Rita Eka Lzzaty 2008: 132 mengadakan penelitian secara longitudinal
terhadap anak sampai usia 17 tahun. Hasilnya adalah anak usia 1 tahun mengalami perkembangan sampai 20 , usia 4 tahun mengalami
perkembangan sampai 50 , usia 8 tahun berkembang 80 , usia 13 tahun berkembang 92 dan usia 13 tahun ke atas tinggal penyempurnaan.
Dimana laju perkembangan tersebut relatif stabil dan proposional. Jadi, dalam penelitian ini, karakteristik siswa adalah dapat dilihat dari
perkembangan biologis siswa dan perkembangan kognitif siswa, dimana perkembangan biologis siswa SMK adalah termasuk dalam masa remaja, yaitu
kira-kira dari umur tiga belas tahun sampai enam belas tahun atau tujuh belas tahun, dan akhir masa remaja bermula dari enam belas tahun, tujuh belas tahun,
sampai delapan belas tahun, yaitu usia secara hukum. Perkembangan kognitif siswa diatas umur 13 tahun keatas adalah masa penyempurnaan dari siswa yang
berfikir secara operasional konkret menjadi operasional formal, sehingga siswa mulai berfikir secara sistematis.
D. Penelitian Relevan
Dalam belajar maupun pembelajaran, siswa jarang menggunakan internet untuk mencari sumber belajar. Hal ini sesuai dengan penelitian Boma
Bramandhanu yang menyimpulkan bahwa pemanfaatan hotspot internet sebagai salah satu sumber belajar ditinjau dari guru dan siswa masih kurang. Padahal
41 kemudahan penggunaan fasilitas hotspot internet sebagai salah satu sumber
belajar ditinjau dari guru dan siswa tergolong sangat baik, akan tetapi hambatan di dalam pemanfaatan hotspot internet sebagai salah satu sumber belajar oleh guru
dan siswa tergolong tinggi. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian dari Sidik Achmadi yang menyatakan bahwa mayoritas mahasiswa prodi elektronika
dikategorikan kurang di dalam melakukan akses internet yang menunjang pendidikan, karena penggunaannya kurang sesuai dengan tujuan awal dari
LIMUNY yaitu melayani semua kebutuhan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta untuk mengakses internet dalam membantu proses belajar. Akan
tetapi, di SMK Negeri 2 Depok menurut penelitian A.A Gde Ekayana menyatakan bahwa pemanfaatan internet sebagai sumber belajar bagi siswa dan guru yang
ditinjau dari segi siswa dan guru kategorikan tinggi. Namun, hambatan yang dialami oleh siswa dan guru dalam menggunakan internet dikategorikan rendah
dari segi sarana prasarana. Oleh karena itu, fasilitas yang ada disekolah, lingkungan sekolah dan tempat tinggal sudah bisa dimanfaatkan dengan baik dan
optimal sebagai salah satu sumber belajar dan pembelajaran di sekolah.
E. Kerangka Pikir
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dewasa ini sudah tentu membawa pengaruh terhadap perkembangan di dalam dunia
pendidikan. Pengaruh perkembangan teknologi membawa pendidikan menjadi lebih maju, dan proses pembelajaran menjadi lebih mudah. Kemajuan di dalam
bidang teknologi menjadikan pembelajaran menjadi lebih efektif, efisien, ekonomis, dan siswa menjadi lebih aktif dalam belajar. Dikatakan efektif dan
42 efisien dikarenakan pembelajaran dengan menggunakan internet siswa dapat
belajar tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Pelaksanaan pembelajaran tidak lepas dari adanya sumber belajar, sumber
belajar dapat berupa pesan, orang, buku, teknik, lingkungan tempat yang dapat membantu dalam proses pembelajaran. Adanya pesan, orang, buku, teknik dan
lingkungan ini menjadikan pembelajaran menjadi lebih mudah, lebih efektif dan lebih efisien. Dalam hal ini, peneliti berupaya untuk meneliti sejauh mana
pemanfaatan internet sebagai dan faktor-faktor yang mendukung serta menghambat baik internal maupun eksternal dalam memanfaatkan internet
sebagai sumber belajar bagi siswa SMK Muhammadiyah 1 Sleman.
Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Belajar dan Faktor-Faktor yang Mendukung serta
Menghambat di SMK Muhammadiyah 1 Sleman. F.
Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pemanfaatan internet sebagai sumber belajar bagi siswa?
Faktor Pendukung
Internal dan Eksternal
dalam Pemanfaatan
Internet Faktor
Penghambat Internal dan
Eksternal dalam
Pemanfaatan Internet
Pemanfaatan Internet sebagai Sumber
Belajar
43 2.
Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat internal serta eksternal dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar bagi siswa?
44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Metode deskriptif descriptive research menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2012: 53 adalah
suatu metode penelitian yang ditunjukan untuk menggambarkan fenomena- fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini tidak mengadakan
manipulasi atau
pengubahan pada
variabel-variabel bebas,
tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.
Jadi Penelitian ini menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis maupun lisan, pengumpulan data pada suatu latar belakang ilmiah,
dengan menggunakan metode alamiah dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang mempunyai perhatian alamiah. Penelitian ini untuk menggambarkan
fenomena-fenomena yang berlangsung pada saat ini dengan tidak mengadakan manipulasi pada variabel bebas akan tetapi menggambarkan suatu kondisi
yang apa adanya.
B. Lokasi, Setting dan Waktu Penelitian
Penelitian ini berlokasi di SMK Muhammadiyah 1 Sleman dengan setting yaitu berada di laboratorium multimedia yaitu pada saat jam
pembelajaran, jam istirahat, dan jam kosong. Waktu penelitian ini akan dilaksanakan dari Februari sampai Maret 2015.
C.
Subjek Penelitian
Subjek di dalam penelitian deskriptif menurut Sugiyono 2012: 298 dinamakan dengan narasumber, partisipan atau informan. Informan dalam