Rasio Keuangan .1 Uraian Teoritis .1

Hasil dari kinerja keuangan itu dapat berguna bagi pihak- pihak yang mempunyai kepentinga atas baik buruknya kondisi keuangan perusahaan dalam melakyukan kebijakan ataupun tindakan ekonomi yang berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan saat itu. 2.1.4 Rasio Keuangan 2.1.4.1 Pengertian Rasio Rasio sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam aritmatical term yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data keuangan Riyanto, 1995:153. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan matematical relationship antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain S. Munawir, 1993;64. Rasio adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan dalam unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana Djarwanto,1996;123. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka penganalisis harus mampu menesuaikan faktor-faktor yang ada pada waktu kini dengan faktor-faktor dimasa yang akan datang, Universitas Sumatera Utara yang mungkin mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. 2.1.4.2 Kegunaan Analisi Keuangan Untuk membuat keputusan rasiona yang sesuai dengan tujuan perusahaan, seorang manajer keuangan haruslah mempunyai alat-alat analisis tertentu, yang bisa diterapkan pada perusahaan ditempat dia bekerja. Atau suatu perusahaan dapat meminta bantuan pihak diluar perusahaan untuk membuat analisis keuangan dalam perusahaan. Hal itu perlu dilakukan mengingat pentingnya analisi laporan keuangan perusahaan bagi kemajuan perusahaan itu sendiri. Analisis rasio keuangan memberikan informasi bagi manajer tentang keadaan dan perkembang finansial dari perusahaannya, serta dapat diketahui kelemaha-kelemahan dari perusahaan maupun hasil kinerja perusahaan. Hasil analisis ini penting dalam kaitannya dengan penyusunan rencan yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang. Analisis rasio memberikan informasi kepada kreditur untuk dapat mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk dapat membayar kembali hutang- hutangnya beserta bunganya, sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak permintaan kreditur dari suatu perusahaan. Universitas Sumatera Utara Analisi laporan keuangan memberikan informasi kepada investor dalam rangka penentuan kebijaksanaan penanaman modalnya pada suatu perusahaan. Bagi investor yang penting adalah mengetahui rate of return dari dana yang akan diinvestsikan kedalam suatu perusahaan. Dari keterangan tersebut dapat dilihat bahwa analisis laporan keuangan suatu perusahaan sangat penting artinya bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap kondisi perusahaan meskipun mereka mempunyai kepentingan yang berbeda-beda atas kondisi keuangan suatu perusahaan. 2.1.4.3 Pengelompokan Rasio Dalam hal ini rasio dibedakan atas dua golongan, yaitu : a. Rasio yang digolongkan berdasarkan pada sumber data keuangan b. Rasio yang digolongkan berdasarkan tujuan analisis yang ditetapkan. Rasio berdasarkan data dibedakan menjadi : a. Rasio neraca, yaitu rasio-rasio yang bersumber pada neraca keuangan. Misalnya: curren ratio dan acid test ratio. b. Rasio laba rugi, yaitu rasio-rasio yang datanya diambil dari laporan laba rugi perusahaan. Misalnya: gross profit margin, net operating margin, operating ratio dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara c. Rasio antar laporan, rasio yang datanya berasal dari neraca dan laporan rugi laba. Misalnya :inventoryturn over, sales to inventory, sales to fixed asset, dan lain-lain. Rasio berdasarkan tujuan, jenis dan macamnya tergantung pada tujuan masing-masing peneliti. Untuk tujuan menilai kinerja keuangan dan perkembangan perusahaan, dapat digunakan rasio- rasio sebagai berikut : a. Rasio likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang harus dipenuhi Munawir,1997: 31. Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansiilnya yang harus dipenuhi. Alat-alat pembayaran yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu merupakan kekuatan membayar dari perusahaan yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansiilnya yang segera harus dipenuhi dikatakan bahwa perusahaan tersebut likuit dan sebaliknya yang tidak mempunyai kemampuan membayar adalah illikuit. Analisis likuiditas ini meliputi, antara lain: 1. Current ratio Universitas Sumatera Utara Dengan membandingkan antara aktiva lancar kas efek, piutang di satu pihak dengan hutang lancar setiap transaksi yang mengakibatkan perubahan jumlah aktiva lancar atau hutang lancar, baik masing-masing atau keduanya akan mengakibatkan perubahan tingkat likuiditas Riyanto, 1995: 332. 2. Quick ratio Dengan membandingkan antara aktiva lancar kas efek, piutang di satu pihak dengan hutang lancar di lain pihak persediaan barang atau inventory dianggap sebagai aktiva yang paling tidak likuid, karena untuk dimanfaatkan segera mungkin, masih harus menunggu proses penjualan Swastha, Ibnu Sukotjo, 1998: 253. b. Rasio leverage Rasio leverage adalah rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan di biayai oleh hutang Bambang Riyanto, 1995: 331. Finansiil leverage menyangkut penggunaan dana untuk membiayai aktiva perusahaan dimana dana digunakan tersebut berasal dari pinjaman atau modal asing. Sumber dana yang berasal dari pinjaman akan memperbesar resiko perusahaan, sehingga semakin besar aktiva perusahaan yang dibiayai dengan dana pinjaman akan menyebabkan makin besar resiko yang dihadapi Universitas Sumatera Utara perusahaan. Adapun analisis leverage terdiri dari dua macam, antara lain : 1. Total debt to Equity ratio Dapat dicari dengan membandingkan seluruh hutang dengan total modal sendiri Riyanto, 1995: 333. 2. Total debt to Total capital asset Dengan membandingkan total hutang di satu pihak dengan jumlah modal atau aktivanya Riyanto, 1995: 333. c. Rasio aktivitas Rasio aktivitas yaitu rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya Riyanto, 1995: 331. Rasio ini mengukur sampai seberapa besar efektifitas perusahaan dalam menggunakan sumber-sumber yang tersedia dalam perusahaan tersebut pada suatu periode tertentu. Rasio ini yang digunakan untuk mengukur, antara lain: 1. Total asset turn over Rasio ini mengukur kemampuan dana yang dalam keseluruhan aktiva berputar dalam satu periode waktu tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan reveneu, angka rasio yang cenderung naik memberikan gambaran bahwa perusahaan semakin efisien dalam menggunakan aktiva. Turn over yang tinggi Universitas Sumatera Utara menunjukkan managemen yang efektif, tetapi turn over yang tinggi juga dapat disebabkan karena aktiva perusahaan yang sudah tua dan yang sudah abis masa ekonomisnya. Jadi turn over yang tinggi ini tergantung pada keadaan perusahaan dan sebaliknya perputaran yang lamban dari aktiva menunjukkan adanya kemungkinan turunnya penjualan. Total asset turn over sama dengan membandingkan penjualan netto dipihak pembilang dan jumlah aktiva di sisi penyebut Riyanto, 1995: 334. 2. Receivable turn over Raiso ini mengukur kemampuan yang tertanam dalam piutang penjualan kredit berputar dalam satu periode tertentu. Rasio ini bila angkanya mengalami kenaikan atau peningkatan maka dapat dikatakan bahwa receivable nilainya efisien.Receivable turn over sama dengan membandingkan penjualan kredit dipihak pembilang dan piutang rata-rata di sisi penyebut Riyanto, 1995: 334. 3. Inventory turn over Ratio Rasio ini mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya “overstok” Riyanto, 1995: 334. d. Rasio profitabilitas Universitas Sumatera Utara Rasio profitabilitas yaitu rasio yang menunjukkan hasil akhir dari jumlah kebijaksanaan dan keputusan Riyanto, 1995: 331. Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Analisis profitabilitas yang digunakan, yaitu: 1. Gross profit margin Dapat dicari dengan membandingkan penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan kemudian dibagi dengan penjualan bersih netto. 2. Net profit margin Dapat dicari dengan membandingkan keuntungan bersih sesudah pajak dibagi dengan penjualan bersih. 3. Net earning power ratio Rasio ini sering disebut dengan rate of return on investment atau ROI. ROI sama dengan keuntungan netto sesudah pajak dibagi dengan jumlah aktiva.

2.2 Review Penelitian Terdahulu